Daniel Garibaldi keluar dari ruang rias dengan perasaan yang amat sangat campur aduk.
Bahkan orang-orang yang sejak semula membuntuti di belakangnya pun dapat mengetahui perubahan hati bos besar mereka yang begitu tiba-tiba.
Pria bertubuh tinggi nan tampan itu membuka daun pintu dengan kekuatan ekstra. Untungnya, salah satu ajudannya dengan cepat menangkap daun pintu yang hampir saja terbuka dengan kuat hingga hampir membanting dinding di belakangnya.
Beberapa orang dari mereka segera melemparkan pandangan mereka kepada satu sama lain, tahu jika mulai detik ini dan seterusnya, mereka harus menjaga sikap mereka dengan baik-baik atau jika tidak, maka bukan tidak mungkin, kalau merekalah yang akan dijadikan sasaran kemarahan Daniel Garibaldi selanjutnya.
Pria tampan itu berjalan keluar dengan cepat-cepat, sehingga ia tak memperhatikan adanya sepasang manusia yang kebetulan juga tengah berjalan ke arahnya sambil mengobrol dengan seru, dan tak memperhatikan jalan di depan mereka.
Niat mau up kemarin, eeeeh malah kelupaan!
Maafkeun daku yang pelupa ya kawand
( ꈍᴗꈍ)
Aduh-aduh, bagaimana ini calon ipar ngga mau akur
ヽ((◎д◎))ゝ