Setelah Chika mendapatkan apa yang ia cari, gadis yang bertubuh mungil itu segera kembali ke meja makan agar makanannya tidak keburu dingin seperti yang terakhir kali.
Ketika Marino mendapatkan gelas sesuai dengan apa yang ia inginkan, ia tersenyum dengan sangat manis sekali pada Chika, seperti seorang anak kecil.
Lelaki itu terus menuang isi cairan botol bir itu ke dalam gelas khusus bir-nya selama mereka makan malam berdua.
Dan selama itu pula, Marino tak henti-hentinya berceloteh, bercerita pada Chika tentang banyak hal, termasuk masa kecilnya dengan ibunya dengan selalu diulang-ulang, membuat Chika menggeleng-gelengkan kepalanya.
Karena Marino berbicara dengan sangat lancar dan terlihat baik-baik saja, Chika sama sekali tidak menyadari jika sebenarnya Marino sudah mulai mabuk.
Hai Semua!!!
Terima kasih karena kalian telah mendukung novel buatan aku ini dengan sepenuh hati.
Kali ini, aku ingin meminta maaf karena mulai senin depan aku akan agak sedikit sibuk, jadinya aku belum bisa update banyak bab dalam satu hari seperti kemarin-kemarin itu yaaa….
Tapi aku janji nih, aku akan kasih bab2 tambahan di akhir pekan (Sabtu/Minggu) kalau kita bisa bekerja sama dalam mencapai target:
1 bab di setiap kelipatan 100 batu kuasa
1 bab jika kita masuk ke peringkat 75 besar
2 bab jika kita masuk ke peringkat 50 besar
Semoga kegiatan aku bisa cepat kembali normal supaya aku juga bisa menulis dengan reguler kayak biasanya yaaaa….
Lumayan kan, kalian bisa dapetin banyak bab untuk dibaca di akhir pekan kalau target diatas terpenuhi.. Hehehe...
Nah untuk saat ini, aku minta tolong dukungan teman-teman, yaaaaa….
Makasih!!!