Daniel memandang lelaki itu dengan pandangan membunuhnya sementara kedua tangannya sudah mengepal dengan keras, bersiap untuk menghajar lelaki itu habis-habisan.
Namun karena Velina telah menarik tangannya untuk segera pergi meninggalkan tempat itu, ia hanya bisa mengalah pada gadis itu.
Untuk saat ini…
Ketika Velina sedang menarik tangan Daniel kuat-kuat agar lelaki itu mau menuruti kemauannya, pandangan matanya melirik ke suatu sudut yang gelap, kemudian dia tersenyum sambil menaikkan satu sudut bibirnya.
Sementara itu, di kejauhan, rupanya memang sudah ada banyak pasang mata yang tengah mengamati kericuhan yang baru saja terjadi karena di tempat itu jarang terjadi keributan.
"Bukankah itu… Nana?" Tanya Lea sambil mengerutkan keningnya, sama sekali tak menyangka jika malam ini ia akan kembali bertemu dengan gadis si*alan yang baru saja mengacaukan acara ia dan teman-temannya siang ini.
Cihuy...
Akhirnya Babang Daniel siap beraksi buat ayank mbeb!!!