Velina terdiam sejenak ketika adik angkatnya memberitahunya perihal siapa pelaku sebenarnya yang telah mendorongnya jatuh ke dalam laut.
Jika dia hanyalah seorang gadis biasa, meskipun dia pandai berenang sekalipun, pasti juga tak akan mudah berenang sejauh kira-kira dua ratus meter di laut lepas dengan air yang terasa begitu dingin hingga menembus tulang dan hembusan angin yang cukup kencang yang selalu membuatnya terdorong kembali ke titik nol.
"Hmmm… baiklah, terima kasih," Ucap Velina.
Gadis itu hendak mematikan sambungan telepon ketika Jena tiba-tiba saja memanggilnya.
"Kakak!" Teriaknya dengan terburu-buru, takut jika Velina sudah terlanjur memutus sambungan telepon.
"Ya?" Tangan kiri Velina yang semula hendak melepaskan pelantang suara yang sebelumnya dia tempelkan di dalam lubang telinganya, tergantung di udara.
"Happy new year, i miss you and i love you too!" Ucap Jena, penuh dengan kerinduan setelah untuk sekian lama berpisah dari kakaknya.