Akhirnya, karena merasa kasihan pada Nadine yang tampaknya kini sangat membencinya, Velina membiarkan saja adiknya itu terkapar di lantai yang dingin dengan tidak berdaya.
Tak ada seorangpun yang berbicara di antara mereka.
Namun, siapa yang menyangka, ketika Velina tengah berjalan menjauh menuju troli makanan untuk mengambil sekaleng minuman bersoda, Nadine yang telah dengan diam-diam mengamati setiap gerak-gerik Velina, menggunakan kesempatan emas itu untuk bangkit berdiri dan menyelamatkan dirinya dengan berlari sekencang-kencangnya menuju ke kamarnya sendiri.
"Braaaaaak!!" suara pintu yang ditutup dengan kasar terdengar kencang.
"Eh?" Velina menoleh, hanya untuk melihat jika Nadine sudah tidak ada di kamarnya lagi hanya dalam jangka waktu yang sekejap mata.
"Hahahahaha…" gadis itu tersenyum ketika dia melihat tingkah konyol Nadine yang baru saja berhasil melarikan diri darinya.
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat reaksi Nadine yang sungguh berlebihan.