Setelah mereka semua menyelesaikan sarapan pagi mereka dengan diselingi oleh beberapa obrolan ringan, Nadine dan Velina akhirnya naik ke lantai dua untuk mengganti baju mereka di kamar mereka masing-masing.
Nadie, gadis yang masih berusia belia itu akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran seluruh keluarganya, untuk mengambil cuti hari itu.
Itulah sebabnya, meskipun sebenarnya Nadine telah mengenakan pakaian kerjanya dan bersiap untuk berangkat ke kantor setelah sarapan seperti biasanya, ia akhirnya mengabari sekretarisnya jika hari ini ia tidak akan masuk ke kantor.
Setelah gadis muda itu mengabari sekretasinya, Nadine segera berjalan menuju ke ruangan wardrobenya yang berukuran cukup luas, dihubungkan oleh sebuah pintu yang berada tak jauh dari arah kamar mandinya.
Gadis itu berdiri di depan deretan baju-bajunya dan berpikir dengan lama sekali.
Apa yang harus ia kenakan hari ini?
Begitu pikirnya di dalam hati.
Wah, kasihan banget ternyata Pak Franco ini, ya....
Karena orangnya pendiam dan nggak tahu harus bagaimana mendekati kedua anak perempuannya, jadi dia cuma bisa mendam perasaannya aja..
terlebih dia suka mergokin Nadine yang suka nangis diam2 dan nyuruh Velina pergi...
Ngga kebayang rasa bersalah yg ada di dalam hatinya...