"Terimakasih dokter !" ucap semuanya secara bersamaan kecuali Mimi dan tetua Kim yang sombong dan angkuh. Setelah itu beberapa perawat masuk ke ruang ICU.
Tidak lama kemudian, Zera di dorong keluar ruang ICU, dan langsung di pindahkan ke ruang VVIV kelas 1.
Ny Tresia tidak bisa menahan air matanya ketika melihat kondisi tubuh Zera yang terlihat lemah tidak berdaya.
"Yuri, lihatlah adikmu itu ! dia masih sangat muda tapi sudah harus melalui operasi berat seperti itu." kata Ny Tresia sambil mengikuti perawat menuju ruang VVIV dengan berderai air mata.
Mendengar perkataan tantenya, hati Yuri terasa pilu, dia juga tau bagaimana beratnya operasi yang dijalani oleh Zera, bahkan setelah pulihpun Zera masih harus melalui banyaknya proses penyembuhan yang menyakitkan.