Descargar la aplicación
9.63% KARINA MARRIAGE / Chapter 21: PART 21 TIDAK TAKUT

Capítulo 21: PART 21 TIDAK TAKUT

Dimas masuk ke dalam kantor istri nya itu dengan marah,dia langsung membuka pintu tanpa mengetuk dan menatap tajam ke Isabelle yang sedang sibuk.

"Ada apa?" Sisca mengangkat kepala nya dan melihat Dimas yang berjalan mendekati nya dengan tergesa gesa.

"Katakan apa yang kamu bilang ke Rayhan?" ucap nya tajam,Sisca memiringkan kepala nya menatap polos Dimas.

"Aku tidak mengerti dengan perkataan kamu." Ucap nya polos,Dimas tercengang mendengar perkataan Sisca.Sial jika dia tidak tahu tabiat Wanita itu dia pasti akan percaya.

Brak

"Aku tidak akan diam kali ini jika itu menyangkut tentang Karina." Dimas menghentak tangan nya keras di atas meja Sisca,Sisca terkejut tapi dengan cepat dia merubah ekpresi nya mejadi marah.

"Kenapa? Kamu takut jika dia berpaling dari kamu?" Jika ada yang mengira Sisca akan menangis setelah di bentak oleh Dimas,maka jawaban nya adalah tidak.Dia sudah terlatih hidup dengan keras sejak kecil.

Dimas menghela nafas nya,lalu berbalik."Itu bukan urusan kamu." Ucap nya tajam.Sisca tertawa kecil.

"Bukan urusan aku? Kita sudah menikah hampir 5 bulan tapi kamu tidak pernah sekalipun memikirkan perasaan aku!" Teriak nya dan membuat Dimas berpaling menatap Sisca.

"Kamu bahkan tidak pernah memperdulikan anak yang di dalam kandungan ku." Ucap nya histeris,Sisca benar benar lelah dengan tingkah laku Dimas,pikiran pria itu hanya berpusat pada satu orang dan itu adalah Purple Karina Renaldi.

"Itu bukan anak aku."

Sisca terpaku mendengar perkataan pria itu,jadi Dimas mengira anak yang di kandung nya ini bukan anak nya? Sial.Sisca pergi membalik badan nya dan mengambil sebuah vas.

Prang

Dia melempar vas nya itu ke dinding dengan keras,hingga membuat Dimas terkejut."Keluar! Sekarang aku tidak ingin melihat wajah kamu mas!"

Dimas melirik Sisca yang terlihat histeris lalu berbalik,pria itu meninggalkan Sisca begitu saja.Sisca melihat punggung Dimas yang mulai menghilang dari balik pintu dan menangis sejadi.

Badan Sisca luruh ke lantai,dia memukul perut nya yang mulai terlihat dengan kencang,Sial bagaimana pria itu mengatakan jika ini bukan lah anak nya,sedangkan Sisca tidak pernah melakukan nya selain dengan Dimas.

Sisca menghapus air mata nya,dia lalu bangkit dan mengambil hadphone nya.Dia menghubungi seseorang.

"Mulai hari ini,ikuti Purple Karina Renaldi,awasi semua pergerakan nya dan tunggu aba aba dari saya." Setelah mengatakan itu Sisca menutup telpon nya lalu tersenyum licik,jika dia harus merasakan sakit setiap hari nya maka Karina harus merasakan hal yang sama.

Dia tidak akan membiarkan Wanita itu hidup dalam kesenangan di cintai oleh dua pria sekaligus.

**

Karina melilitkan tangan nya dengan erat pada Rayhan,dia sangat senang karena Rayhan mau mengajak nya ke mall dan membeli beberapa pakaian untuk nya.Sebenarnya Rayhan tidak pernah melarang Karina untuk shopping tanpa persetujuan diri nya,Rayhan telah memberi satu kartu kredit unlimited pada Karina untuk membeli kebutuhan Wanita itu tapi Karina malah tidak pernah menggunakan nya selain kebutuhan rumah.

"kenapa nggak jadi ambil itu?" Rayhan mengeriyit heran saat Karina Kembali meletakkan pakaian yang telah lama dia pilih.

Karina menggeleng pelan dia mengerucutkan bibir nya dan membuat Rayhan gemas."Hoodie nya mahal banget,masa untuk hoodie biasa saja harga nya hampir 5 juta." Keluh nya,Rayhan ternganga mendengar perkataan karina.Hoodie merk branded dengan harga 5 juta itu cukup murah.

"Ray,kita pergi dari sini aja ya,pakaian nya mahal mahal." Ucap Karina lagi,dia melihat lihat price tag dan terkejut berkali kali karena harga yang di pasang.

"Ini pakaian dengan merk terkenal,wajar jika harga nya segitu." Jelas Rayhan,tapi karina tetap menggeleng.Dia selalu berprinsip untuk tidak membuang buang uang,tujuan pakaian untuk menutupi tubuh nya dan untuk apa dia harus membeli pakaian yang mahal jika tujuan nya sama? Karina lebih memilih pakaian yang nyaman dia pakai daripada memperhatikan merk.

"Kita ke store yang lain aja."

Rayhan mengangguk dia mengikuti karina masuk ke dalam store brand local,Karina memilih milih pakaian yang ingin dia beli dan tersenyum saat melihat harga nya,kali ini harga pakaian nya tidak terlalu mahal jadi tidak perlu meringis memikirkan harga nya.

"Aku mau ke kamar pass dulu." Rayhan mengangguk dan pergi menunggu Karina,sedangkan Karina mengambil beberapa pakaian yang dia suka dan berjalan menuju kamar pass.

Dia melihat lihat pakaian mana yang cocok untuk diri nya.

"Yang ini terlalu buka di punggung nya,Rayhan pasti marah." Karina mengetuk ngetuk telunjuk nya berpikir,dia sangat suka dress ini tapi bagian punggung nya terlalu terbuka Rayhan akan marah jika dia memakai nya.

"Ah biarlah,Rayhan juga tidak terlalu peduli aku memakai pakaian apa." Karina berjalan keluar dari kamar pass dan menemui Rayhan Kembali.

"kartu nya." Karina mengangkat telapak tangan nya meminta kepada Rayhan kartu kredit pria itu,Rayhan menunduk melihat 5 pakaian yang di pilih Karina.

"Cuma ini?"

Karina melebarkan mata nya menatap pakaian yang dia beli lalu mengangguk,"kenapa? Kebanyakan ya?"

Rayhan menggeleng,"Tidak,aku kira kamu bakal beli lebih dari 5 ternyata tidak." Ucap nya,awal nya Rayhan kira jika Karina akan membeli banyak pakaian tapi perkiraan nya salah Wanita itu justru hanya membeli 5 pakaian dan kebanyakan pakaian formal untuk bekerja.

**

Setelah puas berbelanja,Karina Kembali mengajak Rayhan untuk masuk ke dalam store yang menjual manik manik kecil untuk rumah.

"Ray coba lihat ini,bagus banget kan jika ini di letakkan di rumah." Karina mengangkat sebuah vas tanaman kecil.

Rayhan mengangguk dia berjalan mendekati Karina dan mencium pipi Wanita itu cepat,"Ray" ucap Karina malu,dia melirik ke kanan dan kiri memeriksa apakah ada orang yang melihat mereka,dan untung nya sekarang store sedang sepi jadi tidak ada yang melihat kelakuan Rayhan tadi.

"Aku hanya sedang mengunjungi tempat favorit ku ke 5." Bisik nya dan membuat Karina malu,dia mencubit perut Rayhan kuat.

"Aish,sakit Karin."

"Kamu juga,ini tempat umum." Pipi Karina sudah memerah,sedangkan Rayhan hanya tertawa kecil melihat pipi merah Karina.Karina mendengus melihat nya sekarang dia ragu dengan julukan pria dingin yang paling di incar se asia itu untuk Rayhan.Pria itu tidak terlihat dingin sama sekali saat bersama nya.

Setelah beberapa perdebatan tadi Karina Kembali melanjutkan mencari beberapa manik untuk di Apartemen.

"Kamu ingin meletakkan manik manik ini di rumah?" Rayhan memperhatikan beberapa manik yang di pegang Karina.

Karina mengangguk,"Manik ini terlalu besar jika di letakkan di Apartemen,kalau rumah terlihat bagus."

"kamu mau aku membeli rumah?"

Karina memalingkan kepala nya menatap Rayhan terkejut,"Jangan ngada ngada Ray,rumah terlalu mahal lagipula Apartemen kamu sudah sangat cukup untuk kita berdua."

"Aku bisa membeli sebuah rumah di Kawasan elit sekarang jika kamu mau" ucap nya lagi dan membuat karina tidak kalah terkejut,sial sebenarnya dia tahu jika Rayhan sangat kaya tapi kenapa pria itu menyombongkan diri nya seperti ini?


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C21
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión