Descargar la aplicación
3.07% Kamu dan Aku / Chapter 2: Perkenalan

Capítulo 2: Perkenalan

sore itu, seperti biasa pemuda-pemuda kampung ini biasa berolahraga disekitaran rumah Elin... Elin adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya, walaupun tunggal dia tidak pernah merasa kesepian karena memiliki saudara sepupu yang baik dan selalu ada untuknya...

Ya... hal biasa tiap sabtu dan minggu sore, Elin dan saudara2 sepupunya akan duduk diteras halaman rumah Elin untuk sekedar kumpul ataupun makan camilan sore... Akhir2 ini mereka sering bersantai, mungkin karena Elin sudah di kelas 3 SMA, dia mulai lelah dengan aktifitas pelajaran tambahan yang sangat banyak, sehingga sekedar duduk diteras dengan saudaranya sudah seperti hiburan untuknya... Mamanya pun sering ngomel jika dia keluar rumah, dengan alasan sudah harus fokus ke Ujian Akhir...

Bagi Elin dan Saudara2 sepupunya, bisa kumpul dan ngobrol bersama kadang ditambah dengan meminum Cappucino Ice dan makan Kuaci sudah jadi hiburan untuk mereka... Mulai dari bahasan sekolah, teman, gebetan bahkan mantan akan jadi pembahasan yang buat mereka heboh, tertawa dan saling menggoda satu sama lain... Apa lagi Elin baru saja putus dari pacarnya yang dibilang diatas rata2, pria putih tinggi, dengan full perhatian dan kadang sampai melakukan hal diluar nalar Elin, membuat dia jadi bahan topik pembicaraan sore itu...

Tidak semua sepupunya menganggap yang dilakukan Elin itu benar, ada yang setuju sama keputusannya, dan ada yang merasa kasian sama Rueh... Apalagi mantannya itu pernah pulang dari Jakarta ke Batam cuma gara2 Elin tidak mengangkat telpon dan membalas SmS nya selama 1 hari... Pengorbanan yang luar biasa menurut Laras... Jarang2 ada lelaki yg berkorban seperti itu, padahal mereka baru pacaran 1 bulan. Bahkan Rueh pernah pulang ke Batam hanya karna mereka sedang ribut, ditengah2 dia sedang ikut Kuliah Semester Pendek di Kampusnya di Jakarta... Pernah ketika Elin tidak bisa dihubungi, Mami nya Rueh pulang ke Batam demi ketemu Elin, karena Rueh sedang Ujian Semester. Hanya untuk menyampaikan pesan agar Elin mau menerima teleponnya dan membalas SmS darinya...

Elin punya pola pikir sendiri, dia tidak suka diperlakukan berlebihan, walaupun dia awalnya surprise dengan apa yg dilakukan Rueh, tapi lama kelamaan, Elin merasa takut... Ketika mereka ribut untuk yang terakhir kalinya, Elin minta mereka berpisah...

Imas yang sedari tadi sibuk melihat kelapangan Volley, sedikit tidak menyimak percakapan mereka... dia sibuk melihat sekumpulan pria yang sedang asyik main bola volley dilapangan depan rumah Elin.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C2
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión