Kebutuhan lelaki
Sandara kini sudah siap untuk menyerang Sean dengan kecupan bibirnya yang ranum. Namun semua itu membuat Sean terbelalak. Sean tersadar bukan cuma ciuman yang Sean butuhkan tetapi kebutuhan lelaki, dan kebutuhan adik kecilnya di bawah yang menegang dan meminta di puaskan.
Degupan jantung yang tidak karuan kini terasa amat keras seolah terdengar sebuah gendering perang yang di tabuh begitu kencang, di dada sepasang manusia yang kini saling melekat dengan tubuh wanita yang terhimpit di bawah tubuh kekar seorang pria jantan yang berambisi untuk memnumpas semua musuh, dengan senjata yang kini sudah menghunus tajam.
Benar sekali pusakanya kini siap untuk bertempur. Sean memejamkan matanya lalu menolak semua hawa setan di dalam tubuh dan otaknya. Hormon oksitosin miliknya ingin segera di keluarkan. Dan hawa lelakinya ingin segera di puaskan.