"Tidak kenapa-kenapa. Nathan ingin di sini saja, karena di rumah ini Nathan merasa dekat dengan Mamah," jawab Nathan. Ada bulir bening yang terlihat di sudut kelopak matanya. Namun, sekuat tenaga ia bendung. Anak sulung Jefri itu terlihat tengah memendung rasa sedihnya di dalam dada, seperti tak mau memperlihatkan kesedihan dihadapan Wili.
"Om dan Omah sangat rindu Nathan ada di rumah. Kita pulanh sekarang ya," ajak Wili sekali lagi. Dia masih berusaha membujuk Nathan agar bersedia ikut serta pulang ke rumahnya seperti biasanya.
Namun, Nathan tetap saja menggelengkan kepala. Anak sulung Jefri itu tetap bersi kukuh dengan penolakannya. Dia tak mau pulang ke rumah omahnya karena sebenarnya tak mau bersama-sama dengan Jeni, yang ada dalam pikiran Nathan saat ini adalah Jeni penyebab mamah dan papahnya meninggal. Namun, Nathan tak bisa mengatakan alasan yang sesungguhnya kepada Wili. Ia merasa takut kalau omnya itu akan marah dan kecewa.