“Aduh, maaf, aku gak--loh, Rara?!”
Deg!
Tuhan ... kenapa dari banyaknya manusia yang kukenal, aku harus bertemu dengan wanita ini, sih? Audy!
“Rara, kamu apa kabar?” sapanya riang. Sambil tersenyum manis seperti biasanya.
“Baik, Kak,” jawabku singkat, juga tanpa minat.
Duh! Kenapa, sih, aku harus ketemu wanita ini di sini? Demi apapun, aku malas sekali bicara lagi dengannya. Sekalipun hanya untuk sekedar basa basi. Aku tak—
“Sayang, aku udah dapet titipan Mama, nih!”
Seakan kurang kejutanku hari ini. Aku pun kembali mendapat kejutan lainnya dengan kehadiran pria galak yang tak ingin kulihat lagi. Tanpa sadar, aku pun mencengkram kuat pegangan troli. Saat melihat kemunculannya. Sama halnya denganku yang shock. Pria ini pun tak kalah shock dan terdiam saat melihat keberadaanku. Sebenarnya, aku ingin sekali menutup mata dengan erat, atau memalingkan wajah agar tak harus melihatnya.