"Dengan Mbak Irona?"
"Ya. Saya sendiri"
"Ini ada titipan buat Mbak. Saya permisi"
Irona menerima sebuah kartu dari pelayan restoran yang baru saja pergi. Kartu berwarna merah menyala itu terlihat polos jika diperhatikan dari luar. Tidak ada pita dan hiasan lainnya.
Keningnya menyatu dan jemarinya memutar-mutar kartu tersebut. Irona belum membukanya sama sekali meskipun ada rasa penasaran dalam hatinya.
"Dari siapa nih? Kok jadul banget pake acara ngasih surat segala" ucapnya.
Aksa yang pergi ke kamar mandi sejak 10 menit yang lalu akhirnya kembali. Ia memperhatikan wajah gadisnya yang sedikit termenung.
"Apa itu?" tanya Aksa ketika baru saja mendudukkan bokongnya.
"Nggak tau. Tadi ada pelayan yang ngasih aku ini, katanya sih surat"
Irona menyerahkan kertas tersebut pada Aksa.
"Isinya apa?" tanya Aksa.
"Nggak tau. Aku belom buka"
Aksa membuka kertas tersebut. Ia mengernyitkan alis dan menatap Irona.
"Ada yang suka sama kamu"
"Hah? Suka sama aku?"