Masa hukuman Irona telah berakhir. Setelah mengisi perutnya dengan kenyang, ia kembali ke kelas untuk mengambil tas miliknya.
Irona melihat Aksa yang sedang tertawa bersama Daffa di depan pintu kelas.
"Enak-enakan lo disini ketawa" umpat Irona dalam hati.
Irona berjalan dengan raut wajah datar. Ia masih kesal dengan sikap Aksa yang memarahinya di depan Eva.
Irona berjalan melewati Daffa dan Aksa tanpa menoleh ke arah mereka.
"Lo masih marahan sama dia?" tanya Daffa.
Aksa menggeleng pelang. "Gue nyesel udah bikin dia nangis"
"Ya minta maaf, atuh"
"Besok aja, lah" jawab Aksa.
"Ron, lo kenapa? Kok kusut banget muka nya?" tanya Adara.
"Gue kesel sama si Aksa. Masa tadi dia marahin gue di depan si Eva" jawab Irona sebari terus mengomel.
"Eva? Eva adik kelas kita yang lagi deketin Aksa?"
Irona mengangguk. "Padahal tadi dia itu blak-blakan mau misahin gue sama Aksa, ya gue lawan, dong. Tapi si Aksa dateng dan ngiranya kalo gue lagi ngebully tuh cewek. Gila, kan?"