"Sayang, i love you"
Deru napas Aksa terasa hangat ketika menerpa daun telinga milik Irona. Lelaki itu memeluk tubuh sang istri dari belakang. Menaruh dagunya di atas bahu Irona yang sedikit terekspos.
"Sa, kamu lakuin semua ini buat aku?" tanyanya dengan posisi yang masih sama.
"Iya. Ini sebagai hadiah buat kamu. Karena kamu udah jadi istri dan wanita yang terbaik buat aku"
Irona memutar tubuhnya, menangkup kedua pipi Aksa dan menatap kedua matanya dalam-dalam.
"Aku yang harusnya berterimakasih, Aksa. Karena selama ini kamu udah jadi suami yang baik buat aku. Kamu yang nuntun aku, ngasih tau aku tentang apapun hal yang baik dan buruk"
"Kamu juga udah sabar, meskipun aku belum bisa hamil sampai saat ini"
Aksa menyentuh ujung dagu Irona dan mengangkat wajahnya perlahan.
"Sayang, aku gak peduli soal itu. Cukup kamu ada di samping aku, itu udah bikin aku bahagia"
"A-ak-----"
"Ssttt.. Kamu jangan ngomong apa-apa lagi. Ini waktunya kita dansa"