"Kak Niken, maafin Eva, ya. Eva nggak bisa balesin dendam Kakak. Eva jatuh cinta sama Aksa"
Niken menatap tembok kamarnya kosong. Entah ia mendengar perkataan Eva atau tidak. Eva menangis melihat kondisi kakak sepupunya yang tak kunjung membaik. Bahkan tidak ada perubahan yang signifikan.
Eva mengusap air matanya. Niken tidak boleh melihat dirinya menangis. Hingga saat ini, Eva percaya kalau Niken tahu apa yang selalu ia sampaikan, dan ketika dirinya menangis pun tentu saja Niken mengerti.
"Kak, Kakak harus sembuh ya. Eva nggak mau liat kakak kayak gini terus"
Niken perlahan menoleh. Menatap Eva namun tetap membisu. Eva melihat kesedihan diantar kedua mata kakaknya. Seperti yang ia ketahui, Niken pasti mengerti dengan apa yang ia katakan.
"Kakak pasti ngerti kan, apa yang Eva omongin?"
Niken menganggukan kepalanya perlahan. Bersamaan dengan air matanya yang mulai meleleh.
"Kakak jangan nangis. Eva sayang sama Kakak"