"Tapi, Sus. Kali ini lo harus bangga sama Galih. Karena dia bisa ngerjain ujian dengan lancar jaya tanpa kendala"
Galih menyugar rambut dengan kelima jarinya. Merasa tersanjung dengan pujian yang Daffa lontarkan.
"Kan jawabannya, gue yang ngasih"
Senyum kebangaan milik Galih luntur seketika saat Susi mengakuinya.
"Maaf" ucap Susi dan menutup mulut dengan telapak tangan kanannya.
"Ah kamu, mah" rengek Galih.
"HAHAHAAHA"
Mereka tertawa renyah. Apalagi Daffa, ia terlihat sangat puas hingga kedua matanya mengeluarkan air.
"Gue udah duga sih dari awal" tutur Andi.
"Bener. Padahal gue sengaja mancing si Susi tadi" sahut Daffa di tengah-tengah tawanya.
"Aduh Susi, lo polos banget!" entah pujian atau hinaan yang diberikan Adara. Yang pasti gadis itu sedang memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.
"Aduh Galih, maaf" ujar Susi sekali lagi.
"Maafin, kek. Kan dia udah berjasa sama lo" timpal Irona yang masih tersisa dengan tawanya.
"Tau, lo!" umpat Aksa.