Dengan gerakan cepat Irona membuka penutup matanya dan membalikan tubuh. Ia melihat Aksa berdiri dengan balutan jas hitam dan tersenyum sangat manis.
"Aku merindukanmu"
Dua kata yang membuat kedua mata gadis itu terasa panas. Bagaimana bisa Aksa datang disaat ia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal?
"Apa kamu nggak kangen sama aku?"
Irona menggeleng dengan deraian air mata yang terus mengalir.
Wajah Aksa berubah. Ia berjalan mendekati Irona selangkah demi selangkah.
"Jangan deketin aku!"
"Irona"
"KENAPA KAMU TEGA LAKUIN ITU SAMA AKU!"
Irona membentak Aksa dengan suaranya yang sangat kencang.
"KENAPA? KENAPA KAMU INGKARI SEMUA JANJI YANG UDAH KITA SEPAKATI SEJAK DULU?"
"KENAPA KAMU DATANG KALAU HANYA UNTUK MENYAKITI HATIKU?"
"Kenapa Aksa? Kenapa!"
Irona terduduk dengan tangisan yang pilu. Aksa mendekat dan memeluk tubuh wanitanya.
Jasa hitamnya basah oleh air mata Irona yang deras.
"Menangislah" ucap Aksa pelan.