Farhan terlihat sedang merenung seorang diri. Segala penyesalan kini harus ia rasakan. Ia meremas selembar foto. Sebuah foto yang mengisahkan masa lalunya dengan seorang gadis pujaan hatinya.
"Kamu dekat. Namun sayang, tidak bisa aku sentuh, apalagi untuk ku miliki"
Farhat datang dan duduk di samping saudara kembarnya. Ia merasakan apa yang saat ini Farhan rasakan. Apalagi ia tahu seperti apa kisah Farhan sebenarnya.
"Lo jangan kayak gini, Han. Irona udah jadi milik Aksa, dan Aksa itu temen kita"
Farhan tersenyum sinis. "Gue dulu nggak kenal sama Aksa" ucapnya datar.
"Iya gue tau. Tapi kan sekarang kita temenan sama dia"
Farhan menatap adiknya dengan tatapan tajam. "Gue nggak akan bisa nganggep Aksa sebagai temen gue!" bentak Farhan sebari mengepalkan kedua tangannya.
"Lo jangan gila, Han! Lo harus tahan diri dan emosi lo. Lo harus sadar, kalo Irona udah jadi milik orang lain!"