Di tengah kesibukan mempersiapkan hari pernikahannya dengan Aksa, Irona juga masih aktif masuk sekolah. Meskipun tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Ia hanya ingin bertemu dengan para sahabat, sebelum ia benar-benar pergi dari Bandung.
"Na, lo serius nggak mau kita bantu? Atau lo butuh apa, gitu. Masa sahabatnya mau nikah, tapi kita masih santai-santai aja" ucap Adara sedikit kesal.
"Nggak ada. Semuanya udah ada yang handle. Tugas kalian, jadi bridesmaid gue nanti" jawab Irona.
"Gak seru, ah. Kita kan juga pengen bantu-bantu"
"Eh, Sus. Kalo lo mau bantu, lo bisa ngangkatin kursi, tuh. Kan otot lo gede"
"Ih, enak aja. Gue itu cocoknya jadi pendamping pengantin. Kalo tugas ngangkat-ngangkat kayak gitu, Arina paling jago"
"Gak. Gue mah gapapa dah, ditempati dibagian makan. Biar kenyang"
Irona menggelengkan kepalanya. Suatu saat, mereka semua lah yang akan ia rindukan.
"Buat besok, kalian udah punya baju?" tanya Arina mengalihkan
"Gue udah. Kemaren abis beli sama Aksa"