"Akhirnya ruang tamu udah beres lagi"
Irona merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Aksa yang luas. Ia memejamkan kedua matanya yang masih mengantuk.
Ceklek
Pintu kamar terbuka. Aksa masuk dan melihat gadisnya yang tertidur.
"Kamu cantik banget" gumamnya.
Ia mendekati Irona yang tertidur dengan kedua kaki menjuntai.
"Kenapa aku selalu tergoda tiap ngeliat kamu?." Aksa mengusap lembut rambut Irona.
"Tapi aku nggak bisa ngelakuin itu" ucapnya dengan lirih.
Grep
Aksa jatuh ke atas tubuh Irona. Ketika ia hendak berdiri namun tangannya ditarik oleh Irona yang sudah membuka kedua matanya.
"K... kamu udah bangun?" tanya Aksa gugup
"Aku nggak tidur"
Wajah Aksa semakin memerah. Ia takut kalau Irona mendengar apa yang tadi ia katakan.
"Kalau kamu mau, lakukan!"
"Ma.. Maksud kamu?"
Irona tidak menjawab pertanyaan Aksa. Dengan lembut gadis itu mencium bibir Aksa dan membuka sedikit bibirnya.