Descargar la aplicación
35% Impossible wish / Chapter 21: Reply to it

Capítulo 21: Reply to it

"J-jimin." Hyo seop membuka matanya menatap wajah cantik cucunya.

"Jimin?" Lirih hyo seop mengangkat tangannya meraih wajah jimin dan mengusap lembut pipi chubby itu. Jimin pun menyentuh tangan keriput hyo seop dan menikmati hangat sentuhan dari tangan kakeknya.

"Ne kek, ini jimin." jimin tersenyum manis tanpa sadar air matanya menetes di pipinya merasa terharu masih memiliki orang-orang yang menginginkan kehadirannya.

Hyo seop bangkit dari merebahkan tubuhnya dan kini bangkit mendudukkan diri ke kepala ranjang dengan bantuan jimin dan seung gi.

"Maafkan kakek membuatmu menderita jimin. Karena kakek, ayah dan ibu mu harus pergi menjauh dari keluarganya dan membuatmu terlantar terlalu lama. Jika saja saat itu kakek merestui hubungan ke dua orang tua mu. Kau akan berada di sini di tempat di mana orang-orang selalu bisa menjagamu." Sesal hyo seop

"Jangan menyalahkan diri sendiri kakek. Ini semua sudah takdir dan lihat jimin sudah ada di sini jadi kakek tak perlu khawatir lagi ne.." Ucap jimin dengan menggenggam tangan sang kakek.

"Jimin, bolehkah kakek meminta sesuatu padamu?"

"Ne, kek katakan saja."

"Kakek ingin kau meneruskan perusahaan milik kakek. Karena hanya kau satu-satunya harapan kakek."

"Tapi, kenapa harus jimin? Masih ada jong suk hyung dan seung gi hyung kek."

"Tak ada yang bisa di harapkan dari mereka . Mereka bukan cucuku hanya kau cucuku." Ucap hyo seop sambil melirik ke arah seung gi.

"Yak!! Aku bukan cucu mu eoh?! Percuma saja aku datang jauh-jauh ke sini tapi tak di anggap." Ucap seung gi tak terima.

"Siapa yang menginginkan mu kembali? Aku hanya ingin jimin yang datang. Kembali sana ke asal mu."

"Yah.. Kakek teganya kau." Jimin pun tersenyum melihat interaksi seung gi dengan kakeknya.

"Jimin mau ya?"

"Ne jimin mau."

"Terima kasih jimin." Hyo seop langsung memeluk tubuh jimin namun ada yang aneh ada rasa mengganjal pada perutnya dengan cepat hyo seop melepas pelukannya dan menatap perut jimin yang besar.

"Jimin kenapa dengan perutmu?" Ucapnya sambil mengernyit heran.

"Ah.. I-ini.." Jimin melirik ke arah seung gi untuk meminta bantuan untuk memberi jawaban pada kakeknya. karena jimin sendiri tengah bingung untuk memberi jawaban seperti apa pada kakeknya.

"Katakan saja jimin biarkan kakek mengetahuinya." Ucap seung gi dengan santai yang mana membuat hyo seop semakin bingung.

"Apa maksud kalian? Katakan jimin"

"Em begini kek jimin.. Em... J-jimin h-hamil kek." Jimin pun menunduk antara malu dan takut yang saat ini ia rasakan.

"Bagaimana bisa? Kau seorang laki-laki dan apa kau sudah menikah?" Jimin menghela nafasnya gusar dan terpaksa untuk menceritakan semua yang telah ia alami selama ini dengan tubuh bergetar saat mengingat kejadian itu.

"Siapa pria yang melakukannya?" Tanya Hyo seop dengan dingin menatap datar pada jimin yang menunduk.

"Namanya Jeon jungkook putra dari Jeon namjoon pemilik dari Jeon Corp, dia adalah klien ku dan dia juga bekerja sama dengan perusahaan kakek dan jong suk hyung.

"Cabut kerja sama kita pada perusahaannya. Dua hari lagi buat jimin menjadi pemilik dan CEO di perusahaan ku." Jimin hanya bisa pasrah menerima keputusan kakeknya karena dia juga sadar bahwa dia adalah satu-satunya harapan sang kakek untuk melanjutkan perusahaan itu.

***

Hari-hari terus berlalu sampai pada saat hari di mana jimin akan diangkat sebagai CEO baru di perusahaan HS Group.  Saat ini Hyo seop,Jimin,Seung gi dan jong suk tiba di perusahaan berjalan beriringan yang di ikuti empat pengawal di belakang mereka. Mereka berjalan melewati para karyawan dan para karyawan begitu terkejut dengan hadirnya orang-orang penting itu namun mereka juga bertanya-tanya akan sosok pemuda mungil dengan paras cantik yang saat ini tampak mempesona dengan setelan jas berwarna hitam yang tampak kontras dengan warna kulitnya yang seputih susu dengan warna rambut bright blonde nya tampak semakin bersinar dan menonjol saat berada di tengah-tengah rombongan para petinggi itu. Tak berapa lama para dewan direksi pun juga datang dan menghampiri mereka dan kemudian berdiri di depan seluruh para karyawan.

"Perhatian semuanya! Minta waktunya sebentar untuk memberikan sebuah pengumuman keputusan pengangkatan CEO baru perusahaan HS Group ini. Silahkan tuan Lee." Ucap salah satu dewan direksi yang di kenal sebagai tuan kim.

"Terima kasih tuan kim. Saya sebagai pemimpin SH Group berterima kasih atas kerja sama kalian selama ini. Saya hadir disini untuk memberitahukan pada kalian pengganti kepemimpinan saya selama ini. Setelah mendapat persetujuan para dewan direksi saya mengundurkan diri dari kepemimpinan saya dan akan di gantikan oleh cucu saya Lee Jimin." Suara tepuk tangan pun terdengar riuh di tempat itu. Dan jimin yang telah ditunjuk pun segera melangkah maju berdiri di samping sang kakek dan sedikit membungkukkan tubuhnya karena terhalang perutnya yang sudah semakin besar.

"Selamat pagi semua. Perkenalkan saya Lee jimin yang akan menggantikan posisi kakek saya sebagai pemimpin di perusahaan ini Dan mohon maaf jika ada yang melihat aneh pada kondisi saya yang seorang pria dengan perut yang buncit karena memang saya tengah hamil saat ini. Saya memberitahukan ini karena saya tidak ingin ada yang berpikiran negatif. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon kerja samanya." Jimin menyelesaikan sambutannya sekali lagi membungkukkan tubuhnya dan suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.

Setelah pengangkatan jimin, jong sul pamit kembali ke perusahaannya juga seung gi namun ia meninggalkan dua pengawalnya untuk menjaga jimin. Kini tinggal jimin dan kakeknya berada di ruangan kerja CEO untuk memberitahukan semua pekerjaan yang akan jimin kerjakan oleh jimin. Dan dengan otak cerdasnya semua pengarahan dari sang kakek dengan muda di terima oleh jimin.

𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠

"Masuklah."

"Permisi tuan lee, saya jung hoseok sekertaris dari perusahaan Jeon Corp  mewakili tuan Jeon untuk datang ke perusahaan ini" Ucap hoseok dengan membungkukkan tubuhnya.

"Kenapa tuan jeon tidak bisa datang?" Ucap Hyo seop dingin.

"Beliau sedang menghadiri pertemuan tuan lee. Mohon maaf untuk ketidak hadirannya."

"Baiklah sekertaris jung, perkenalkan dia cucu ku Lee Jimin mulai hari ini menggantikan ku memimpin perusahaan ini."

"Selamat atas pengangkatannya tuan Lee jimin."

"Ne terima kasih sekertaris jung. Dan ini kami akan mengembalikan berkas-berkas kerja sama milik Jeon Corp. Saya mencabut  semua saham yang telah tertanam di perusahaan Jeon Corp."

"Tapi tuan lee..."

"Sampaikan pada tuan jeon dan kau bisa pergi." Ucap hyo seop.

Hoseok pun meninggalkan perusahaan itu dengan perasaan campur aduk dia takut dengan respon atasannya nanti.

Setelah setengah jam hoseok pun sampai pada di perusahaan tempat nya bekerja dan segera masuk dengan membawa beberapa file di tangannya.

Setelah sampai di depan pintu yang bertuliskan CEO belum juga mengetuk dia mendengar suara gaduh dari dalam ruangan itu dan segera hoseok pun masuk tanpa mengetuk pintu. Terlihat jelas ruangan yang berantakan dan keadaan sang atasan yang kacau.

"Aarrrggh SIALAN!! Kenapa ini terjadi?" Terlihat jungkook yang frustasi.

"T-tuan jeon apa yang terjadi?" Tanya hoseok dengan perasaan takut karena melihat keadaan jungkook.

"Kau tahu hoseok-ah perusahaan besar SG Group dan HB Corp mencabut kerja samanya Dan akan berdampak buruk pada perusahaan ini."

"Tuan, saya turut menyesal mengatakan ini HS Group juga mencabut kerja samanya tuan."

"A-apa?"

"Ne tuan, ini berkas-berkasnya. CEO yang baru memutuskan untuk mencabut kerja samanya."

"CEO baru? Baru menjadi CEO sudah berani memutuskan itu. SIALAN!" jungkook pun beranjak dari ruangannya dan melangkah keluar dari perusahaannya menuju perusahaan HS Group untuk menuntut maksud dari pencabutan kerja sama itu.

Setelah tiga puluh menit jungkook sudah berada di depan gedung perusahaan itu dan mengambil Langkah lebar menuju ke ruangan CEO perusahaan itu.

Terlihat di depan pintu ruangan CEO terdapat empat orang berbadan besar menjaga di sana. Jungkook pun mendekat dan bertanya.

"Apa CEO ada di tempat?" Ucap jungkook.

"Ada tuan tunggu sebentar." Pengawal itu mengetuk pintu itu dan segera masuk ke ruangan itu dan tak ada satu menit orang itu sudah keluar.

"Silahkan masuk tuan." Jungkook pun masuk kedalam dan terlihat di sana ada pemimpin perusahaan SG Group lee seung gi dan kursi CEO yang membelakanginya. 'kenapa dia ada di sini?' pikir jungkook dengan mengernyit bingung.

"Hey kau sekarang jadi orang besar masih saja manja seperti ini." Ucap seung gi sambil mengusap perut jimin yang buncit.

"Bukan keinginan ku hyung ini keinginan baby." Ucap jimin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aish.. Jangan perlihatkan wajah itu kalau tak ingin aku menggigit mu seperti yang sudah-sudah."

"Bagaimana kalau hyung saja yang sekarang ku gigit biar tahu rasanya di gigit hum.."

"Enak saja kau.. Eh ada tamu!" Ucap seung gi yang baru sadar bahwa seseorang telah ada di sana dan seung gi pun mengeluarkan senyum seringainya mengetahui siapa orang itu.

"Sayang, ada tamu yang ingin bertemu denganmu." Ucap seung gi yang kini berdiri di depan jimin yang masih dengan seringainya membuat jimin mengernyit bingung dan jimin pun membalik kursinya. Jimin sangat terkejut melihat jungkook di depan sana berdiri kaku sepertinya dia juga terkejut dengan sosok jimin yang ada fi depannya dengan penampilan barunya yang semakin cantik membuat jantungnya berdegub kencang.

"Untuk apa kau di sini?" Ucap jimin memecah keheningan.

"A-aku.. Ekhem.. Aku ingin bertemu CEO baru karena dengan lancangnya mencabut kerja sama perusahaan Jeon Corp dengan perusahaan HS Group ini."

"Maaf tuan jeon jungkook tapi kau sedang bertemu dengannya saat ini. Perkenalkan dia CEO baru di perusahaan ini, Lee Jimin cucu dari tuan Lee hyo seop yang baru saja di temukan." Ucap seung gi menegaskan. Jungkook terlihat sangat terkejut.

"A-apa? Jadi jimin.."

"Ne yang di katakan seung gi hyung benar dan kenalkan dia Lee seung gi kakak sepupuku. Kalau kau tanya kenapa kami semua memutuskan kontrak kerja sama karena urusan pribadi kita."

"Dan kami tak terima dengan kelakuanmu pada adik ku ini."  Ucap jong suk yang baru saja datang dan memukul jungkook tanpa ampun.

𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝

"Dasar bajingan!"

𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝

"Karena kau jimin hampir saja depresi!"

𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝

"Dan juga kau harus bertanggung jawab atas kehamilannya." Jungkook terkejut dengan yang dikatakan jong suk.

"Anak ku? Cih! Dia itu seorang jalang mana mungkin itu anak ku.. Pasti anak dengan pria lain." Jimin yang mendengarkan itu merasa sakit hati atas ucapan jungkook dan mulai menangis. Seung gi yang melihat jimin segera memeluknya dan mengusap punggung bergetar jimin.

"Jika kau tak mau mengakui bayi yang ada di perut jimin aku akan menikahkan jimin dengan pria yang lebih baik darimu." Ucap seung gi pada jungkook yang merasakan sakit di hatinya saat mendengar jimin yang akan dinikahkan dengan pria lain. Saat keributan itu berhenti, seorang pria tampan masuk ke dalam ruangan itu dengan tersenyum.

"Maaf seung gi-ah, aku terlambat pesawat ku mengalami Delay karena Cuaca buruk di Swiss."

𝙏𝙗𝙘


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C21
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión