Descargar la aplicación
55% HOT PAPA / Chapter 22: Balik ke Singapura?

Capítulo 22: Balik ke Singapura?

Milea yang baru saja bangun tidur, langsung mendapatkan kabar dari salah satu asistennya yang di Singapura dan dia mengabarkan bahwa, ada masalah yang terjadi di perusahaan dan hal tersebut mengharuskan dirinya untuk segera pulang kembali ke Singapura.

Padahal Milea masih ada jatah satu minggu lagi untuk liburan di Indonesia, tapi keadaan yang memaksanya untuk segera pulang dan menjalankan kembali kewajibannya sebagai salah satu pemilik perusahaan.

"Hufft, padahal rencananya besok aku mau ngajakin Andi jalan-jalan lagi. Tapi pesawatku besok berangkat pagi-pagi sekali," keluh Milea kembali mengumpulkan nyawanya.

"Aku harus membereskan pakaianku hari ini, supaya nanti bisa bersantai dan bisa menghabiskan waktu dengan Logan dan Andi," lanjutnya kemudian beranjak dari tempat tidur, untuk mencuci mukanya terlebih dahulu di kamar mandi.

Dirinya memang tidak membawa barang-barang yang begitu banyak saat pulang Indonesia, tapi lihatlah sekarang di kamar apartemennya sudah penuh dengan barang-barang belanjaannya waktu jalan-jalan ke mall dengan Andi.

"Astaga, haruskah semua ini aku bawa pulang ke Singapura? Tapi sayang banget kalau harus ditinggal di sini?" gumam Milea yang membutuhkan lebih dari 2 koper untuk membawa pulang barang-barangnya, sedangkan dirinya saat datang hanya membawa satu koper saja.

Ddrrtt drtt drttt!!!

"Logan"

Is calling..

"Halo? Ngapain kamu pagi-pagi begini nelpon aku?"

"Pagi? Ini sudah jam 11 siang, mana ada pagi?"

"Ha? Iyakah? Haha aku baru bangun jadinya aku pikir ini masih sangat pagi, ada apa kamu menelepon? Apa kamu mau ngajakin aku jalan-jalan, sebelum aku pulang ke Singapura?"

"Pulang ke Singapura? Bukannya kamu masih lama di sini?"

"Hufft, rencananya begitu tapi ternyata ada masalah di kantor jadi aku harus segera pulang ke sana, besok pesawatku berangkat pagi sekitar jam delapan."

"Ah sayang sekali kamu harus pulang secepat itu? Pasti nanti Andi nyariin kamu terus deh, apalagi beberapa hari ini kalian sering jalan bareng dan main bareng."

"Ya udah Andi ikut aku aja ke Singapura."

"Enak saja, dia itu anakku jadi ke mana-mana harus selalu sama aku. Nanti deh kalau dia libur dan pekerjaanku tidak banyak di kantor, aku bakal ngajakin ke Singapura. Kamu kirimkan saja alamat rumah kamu di sana, nanti aku akan berkunjung."

"Bener yak kamu bakalan ke sana, jangan bohong loh? Aku akan mengirimkan alamat rumahku nanti, jangan terlalu lama juga dan membuat aku menunggu kedatangan kalian."

"Iya ah bawel, kan tadi aku sudah bilang kalau di kantor lagi tidak banyak pekerjaan, aku bakalan ngajakin Andi jalan-jalan ke sana. Sekarang kamu ada di mana?"

"Aku lagi ada di apartemen, kenapa?"

"Sebentar lagi masuk jam makan siang, aku pengen ngajakin kamu makan di luar. Besok kan kamu udah balik ke Singapura, jadi kita tidak bisa makan siang bareng lagi. Mumpung masih ada kesempatan, ayo aku traktir makan?"

"Okai dehh, kalau soal ditraktir makan aku nomor satu. Sebentar ya aku siap-siap dulu, kamu jemput aku ke sini atau kita janjian di restoran aja?"

"Emm aku jemput aja kamu ke sana, jadi kamu tidak perlu menyewa mobil. Aku mau mempelajari berkas-berkas yang baru masuk terlebih dahulu, nanti setelahnya aku langsung otw ke sana."

"Okai bos, saya tunggu kedatangan anda di apartemen saya."

"Helehhh, sudah sana kamu mandi dandan yang cantik."

"Siap, sayangku. Aku bakalan dandan yang cantik dan aku jamin, kamu bakalan klepek-klepek sama aku haha."

"Mimpi."

Logan segera menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum pergi makan siang dengan sahabatnya, saat dirinya tengah fokus mengetik di laptopnya tiba-tiba terdengar suara ada yang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk," suruh Logan.

"Hai," sapa seorang model yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan iseng main ke ruangan atasannya.

"Kamu? Ngapain kamu ke sini? Apa kamu tidak ada jadwal pemotretan?" tanya Logan yang terkejut dengan kedatangan Rachel ke ruangannya.

"Tadi pagi pemotretannya dan sekarang semua kru sedang beristirahat, karena sebentar lagi jam makan siang. Apa pak Bos yang terhormat mau makan siang dengan saya ke kantin?" pinta Rachel membuat Logan bingung harus menjawabnya bagaimana.

"Emm sebenarnya saya sudah ada janji di luar jam makan siang nanti, maaf saya tidak bisa menemani kamu untuk makan siang," ujar Logan membuat terakhir berdecak kesal.

"Saya lupa kalau kamu adalah orang yang sibuk, mungkin lain kali kita bisa makan siang bersama kembali. Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu, karena sudah tidak ada pekerjaan lagi saya mau pulang aja dan makan di rumah," pamit Rachel seketika membuat Rachel merasa tidak enak, karena sudah menolak ajakan wanita yang pernah disukainya di masa lalu tersebut.

Logan diam-diam memesan makanan di salah satu restoran, kemudian meminta drivernya untuk mengantarkan ke alamat rumahnya Rachel. Hitung-hitung sebagai permintaan maaf karena tidak bisa makan siang bersama, entah kenapa Logan paling tidak suka kalau membuat wanita bersedih apalagi karenanya.

"Hufft, tidak mungkin aku membatalkan janjiku dengan Milea, hanya untuk makan siang bersama dengan, Rachel. Sedangkan Milea besok sudah berangkat kembali pulang, aku harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin menghabiskan waktu dengannya," ujar Logan kemudian membereskan barang-barangnya lebih dulu sebelum pergi makan siang.

Cuaca akhir-akhir ini memang sedang tidak bagus, saat dirinya baru saja keluar dari kantor hendak menuju ke apartemennya Milea. Cuaca yang mendung sudah menyambut dan menemani perjalanannya.

"Kenapa setiap hari jadi hujan terus, sih? Kalau kayak gini mana bisa nanti kita jalan-jalan?" keluh Logan sembari mengurangi kecepatan mobilnya karena hujan semakin turun dengan deras.

"Ah mendingan aku pesan makan aja terus dimakan di apartemennya Milea," ujar Logan kemudian memesan makanan lewat aplikasi online.

Milea yang sudah bersiap-siap dan sudah dandan cantik bahkan begitu wangi, seketika mendengus lesu melihat cuaca yang tidak bersahabat di luar sana. Dirinya ragu mereka jadi jalan-jalan atau tidak, sekarang ia tinggal duduk saja sambil menunggu kedatangan sahabatnya.

CEKLEKKK!!!

Logan memasuki apartemen sahabatnya, di mana dianya sudah mengetahui password pintu apartemen tersebut.

"Wahh wahh cantik sekali," puji Logan sembari menenteng makanan yang sudah dipesannya.

"Kamu bawa apa itu? Kenapa banyak sekali?" heran Milea.

"Aku sengaja pesenin makanan buat kita makan di sini aja, kamu lihat sendiri kan cuaca di luar hujannya sangat deras. Aku tidak mau kalau sampai make up kamu itu luntur nantinya, jadi lebih baik kita menghabiskan waktu di dalam apartemen kamu aja," ujar Logan membuat Milea memanyunkan bibirnya.

"Terus kalau ujung-ujungnya kita cuma di apartemen aja, ngapain kamu nyuruh aku buat dandan?" kesal Milea membuat Logan terkekeh.

"Memangnya kenapa sih kalau aku nyuruh kamu dandan? Kamu itu cantik banget kalau lagi dandan kayak gini, kelihatan fresh dan kelihatan lebih hidup," puji Logan membuat Milea memutar bola matanya dengan malas.

"Jadi maksud kamu selama ini aku mati, gitu? Iss menyebalkan," gerutu Milea sembari melepaskan jaketnya karena tidak jadi jalan-jalan.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMENNYA YAKK, TERIMAKASIH


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C22
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión