tidak jauh dari mamako, Kunou mengendap² bersama Abi dan mendengarkan percakapannya mamako dengan Ryuu melalui telepon.
mendapati informasi tersebut, Kunou matanya bersinar dengan terang dan bersemangat. dia sangat tidak sabar dan ingin segera cepat² pergi untuk menemui Ryuu!
"Abi! ryuu-nii ada di Kyoto!"
"suami masa depan Kunou ada di Kyoto...? benarkah?"
"un! mama mamako dia adalah mamanya ryuu-nii!"
"oohh! jadi kita akan menunggu sampai ryuu-nii ini mengunjungi kunou?"
"ngga, kita akan menemui Ryuu-nii sekarang!"
"tapi kunou... kata tante yasaka dan tante mamako, kita ga boleh keluar rumah soalnya berbahaya dan banyak orang jahat diluar sana yang ingin nangkep kita..."
"tapi kan aku punya kamu abi. abi kan kuat! jadi kunou ga takut hehe"
"tapi kunou... kita harus ijin dulu kalo mau pergi keluar..."
"abi... please... untuk kali ini aja ya temenin kunou untuk bertemu ryuu-nii! kunou janji setelah itu kunou bakalan bantuin abi buat cari kakaknya abi."
"emmm... iya deh abi bantuin buat bantu kunou keluar ketemu sama ryuu-nii nya kunou. tapi janji ya kunou bakalan bantuin abi buat nyari kakaknya abi?"
"un! kunou berjanji!"
kunou dan abi melingkarkan jari kelingking mereka dan tersenyum.
<><><><><><><><><><><>
setelah berjalan-jalan di tempat wisata kyoto, aku menyadari satu hal...
aku terus bertemu dengan mereka yg aku temui di hotel di hari sebelum aku ceck in.
aku selalu mempunyai firasat yang buruk ketika bertemu mereka apalagi dengan remaja dengan gauntlet merah yang berisi setengah jiwa dari Dragon.
dia familiar tapi aku tidak ingat sama sekali...
"apa ren pergi menemui ophis lagi...?" tanyaku.
"s-sepertinya begitu." Altria di sampingku sambil sedikit memalingkan wajahnya yang sedikit kemerahan.
apa mereka...
aku tidak dense akan hal ini, sejak awal mereka terlalu peduli layaknya bukan master dan servant melainkan kasih sayang kepada lawan jenis.
yang jadi pertanyaanku adalah, apakah aku bisa memilih salah satu dari mereka? jawabannya tidak. aku tidak ingin menyakiti salah satu dari mereka dan bahkan pergi...
apa aku bisa menerima mereka dan membagi kasih sayang? aku tidak tau... apakah mereka juga mau berbagi? entahlah.
"altria." aku memanggil altria.
"ya ryuu?"
"apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?"
altria sedikit terkejut akan pertanyaanku.
"iya! ada" Altria dengan semangat menggenggam tanganku dan tersenyum layaknya seorang gadis SMA biasa pada umumnya yang sedang menikmati kunjungannya ke Kyoto dan bukan seorang Raja Britania.
kami berdua pun menikmati waktu kita berdua bersama mengunjungi beberapa kuil dan wahana sambil membeli jajanan.