Kini tinggalah mereka berdua, Yashelino dan Arzani yang kini sedang memandang ke arahnya dengan tatapan tidak biasa. Pria tersebut menghela nafas berat sebelum akhirnya melipat kedua tangannya di dada.
"Papamu mengancam dengan berkata tidak akan ada masalah jika kamu tidak datang, tetapi dia akan melakukan sesuatu untukmu."
Deg.
Yashelino yang mendengarnya pun langsung mendongak menatap seseorang yang berada di hadapannya saat ini dengan kedua mata yang membelalak karena terkejut. Sedangkan Arzani yang melihat reaksi seperti itu sedang memincingkan kedua matanya seolah mengintimidasi seorang pemuda yang merupakan kekasih dari putrinya sendiri.
"Apa yang kamu lakukan Yashelino sampai Papamu berkata seperti itu?"
Semuanya sudah jelas dengan Arzani yang mulai semakin sulit untuk mempercayai anak laki-laki yang berada di hadapannya saat ini. Ia sudah lelah untuk memberikannya kepercayaan karena setiap saat selalu terjadi sebuah masalah yang membuat dirinya tidak mengerti.