"Setelah semua yang udah Papa lakuin ke aku, apa nggak ada penyesalan?! James capek, Pa. Selama ini aku nggak pernah bahagia, karena satu-satunya orang yang bisa bikin aku bahagia udah pergi!!!"
Ini adalah kali pertama Ronald melihat bagaimana rapuhnya seorang James yang merupakan anak kandungnya itu. Ia tidak tahu bahwa putranya itu benar-benar masih mengingat jelas kejadian tersebut yang membuat dirinya semakin merasa bersalah.
James melihat pria yang masih berdiri di hadapannya saat ini dengan senyum smirknya itu dan sau alis yang terangkat. "Sekarang Papa inget kesalahan Papa sama aku apa?"
Dilihatnya yang saat ini Ronald sedang menundukkan kepala dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya sehingga Alfiz dan Didan yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua pun terperangah.
"Gila, si James ngapain bokapnya tuh?" ujar Didan yang begitu heboh. "Pasti bokapnya bikin dia marah, makanya kaya gitu."