Di siang hari dengan cuaca yang tidak mendukung baginya, hujan yang ditambah dengan petir, Panji sedang tidur dengan rentang ke atas, lalu Keqing, Qiqi, Ganyu, dan Xiao terkejut melihat Panji yang rentang ke atas. Ganyu merasa sedih karena berbuat salah bahkan, Keqing khawatir dengan kondisi Panji yang yang tidak sehat, hingga berkata,"kau habis dari mana Ganyu? Bagaimana Panji bisa sakit parah seperti itu",ujar Keqing sambil duduk di atas kasur Panji bersama Qiqi yang sedang memeriksa kondisi Panji. Lalu, saat memegang dahi Panji membayangi dia sedang berjalan dengan jalan kaki setelah pulang ke sekolah dengan lemas bahkan, mencoba menahan rasa lemasnya tersebut. Kemudian, dia pulang dari supermarket tanpa Ganyu hanya Rossa, Ibunda Panji yang berada disana bahkan, sebelumnya dia mencari Ganyu ke Liyue untuk mengajaknya untuk pergi ke supermarket. dengan badan Panji hanya normal bahkan, dia pergi ke Liyue lagi sambil membawakan makanan untuk Ganyu hingga mencarinya namun, tidak ketemu sama sekali membuat Panji kebingungan hingga berkata,"Kakak... Kakak dimana?",ucapnya sambil berjalan dan mencari Ganyu disuatu tempat. Namun, ketika hujan mulai turun, Panji tidak akan diam saja, dia mencari sampai ketemu walaupun dia sangat senang bermain hujanan di suatu tempat tanpa dilindungi dengan perisai miliknya bahkan, payung. Namun, Panji pun mulai terasa tidak enak karena, dia merasakkan sakit mual yang tidak enak baginya kemudian, Panji mencari tempat berteduh dan tiba-tiba saja, dia merasakkan sakit di jantungnya. Bahkan, Panji menahan rasa sakitnya yang sangat parah sambil pergi kerumah setelah hujan mulai berhenti, hingga sampai di kamar Panji, Xiangling dikagetkan Panji terjatuh saat sampai di kamarnya. xiangling terkejut melihat kejadian tersebut dan membawanya ketempat tidur untuk istirahat yang membuatnya khawatir dengan kondisi tubuh Panji lemas dan membuat sesuatu untuknya, teh hangat untuknya namun, Panji melirik ke arah Xiangling dan berkata,"dimana..... Kakak?",suara Panji berbeda dengan suara aslinya, karena sakit bahkan Xiangling pergi untuk mencarinya.
Qiqi sudah merasakkannya tentang kronologi tersebut hingga menatap Ganyu sambil berkata,"Dia mencarimu sampai jauh, dan hujan besar menimpanya",ucapnya sambil melihat kondisi Panji yang serius
"mencariku?",ujar Ganyu yang terkejut mendengar Qiqi
"iya, Panji mencarimu kemana-mana dan membawakan makanan untukmu",ujar Qiqi kepada Ganyu
Ganyu terkejut dan kecewa karena, mencari dirinya disuatu tempat bahkan dia sampai sakit karena tidak bertemu dengannya sambil berkata dan dekat dengannya,"oh Panji, maafkan Kakak ya? Kau sudah dua kali menunggu Kakak dimana kau tunggu menunggu aku",ujarnya
"Sebaiknya, kau jaga Panji, Ganyu",ujar Xiao yang telah melihat kondisi Panji yang sedang sakit,"dia kan selalu menjagamu saat kau tertidur di siang hari",tambahnya
"iya, Xiao benar. Panji selalu menggendongmu, merawatmu, dan sakit seperti ini, dia membawamu ke kamar ini, Ganyu",ujarnya
Ganyu terkejut dan mengingatnya ketika Panji selalu dekat dengan dirinya cantik dan pintar, bahkan Ganyu tau bahwa Panji sangat mencintainya saat ingin menembak dirinya di suatu tempat. Bahkan, dia tampak senang karena pintar dalam hal apapun, selain dirinya cantik dan berhati lembut, Ganyu merasa kecewa sambil dekat namun, kedua mata Panji mulai membuka dengan lemasnya bahkan, merasakan sakitnya pada jantung yang terdapat bekukkan es yang paling mematikkan. Qiqi terkejut melihat jantung Panji dan berkata,"Gawat! Dia bisa mati!",ucapnya
Semua orang terkejut mendengar ucapan Qiqi hingga Xiao berkata,"Apa?! Panji... mau mati.....",ujar Xiao yang terdengar kaget dari Qiqi
"oh tidak, apa yang harus kita lakukan?",ucap Keqing yang tidak bisa tahan mendengar ucapannya Qiqi
Qiqi melihat kondisi Panji yang masih ada ruh didalam tubuhnya dan berkata,"Ganyu, apakah kau pernah melihat Panji mengalami seperti ini?",ujarnya dengan tatapan serius,"Dia akan mati dengan elemen yang digunakan Panji bahkan, tidak seimbang dengan kekuatan yang dimilikinya, hanya kau yang bisa menjaga Panji dalam kondisi seperti ini Ganyu",tambah
"iya Xiao, aku bisa menjaga Panji",ujarnya kepada Xiao bahkan, pergi keruang dapur untuk menemui Xiangling, Keqing pun merasa khawatir dengan Panji, yang terbaring sakit di atas tempat tidur bahkan, melihat Panji menatap Ganyu dan Keqing yang sedang menjaganya dan berkata,"Kak Ganyu? Kak Keqing?",ucapan tersebut sangat pelan hingga Ganyu kaget mendengar ucapan tersebut dan membalasnya,"Kakak disini Panji, Kakak tidak akan kemana-mana"ujarnya hingga mendekati Panji yang terlihat lemas dan tidak berdaya untuk berdiri. Keqing merasa khawatir dengan kondisi Panji sangat parah hingga melihat Ganyu mencoba untuk tidur bersamanya hingga berkata,"kau sedang ngapain, Ganyu?",ujarnya.
"Aku akan tidur disamping Panji",jawabnya kepada Keqing melihat dirinya mendekati Panji dan memeluknya
"lalu, kau ngapain?",ujar Keqing bertanya kepada Ganyu yang sedang tidur dan memeluk Panji sambil menghadap Keqing dan menjawab,"aku pernah melihat Panji sedang sakit seperti ini sebelumnya dan aku bisa menyembuhkannya",tambahnya
"ooh, baiklah",ujar Keqing yang percaya dengan omongan Ganyu yang sedang memeluk Panji yang sedang sakit bahkan, dirinya pergi ke ruang dapur untuk makan bersama Xiao dan Qiqi
Ganyu pun melihat rauk muka yang pucat dan berkata dengan nada lembut,"tenang Panji, tutuplah kedua matamu. Kakak ada disini, menemanimu untuk tidur, Panji. Kakak akan melembutkanmu dengan pelukan Kakak dan kau saat tidur",dengan ucapan tersebut membuat Panji tenang hingga Ganyu akan memeluknya sambil mengadu dahi Panji untuk saling percaya.
Dengan pelukan, Panji merasa enak untuk berhadapan dengan Ganyu dengan mengadu dahi hingga Ganyu pun tertidur disiang hari dengan cuaca hujan yang sangat besar, lalu Ganyu mulai tertidur pulas hingga berada di ruang kegelapan yang membuatnya terkejut setelah bangun bahkan, Ganyu mendengar suara tangisan Panji di samping kirinya yang membuatnya khawatir dengan kondisi Panji merasa sakit. Lalu, tiba-tiba Ganyu mendengar suara sisikkan ular di suatu tempat yang membuatnya takut, Ganyu berusaha mencari Panji didalam kegelapan. Sementara itu, Panji sedang dikejar oleh ular berwarna putih serta lambangnya sama seperti Valkrein, hingga Ganyu melihatnya dimana sang ular mencoba bergerak sangat lincah untuk membunuh Panji yang ketakutan.
"Panji! Ya ampun, aku harus menyelamatkannya",ujarnya sambil menarik anak panahnya ke arah musuh yang sedang berlari kesuatu tempat. Lalu, anak panah Ganyu telah melukai seekor ular putih membuat Panji kaget melihatnya sambil melihat Ganyu yang berlari ke arah dirinya untuk berlindung, namun Ganyu berkata,"Panji, kau tidak apa-apa?",ujarnya hingga Panji memangkukkan kepalanya sambil pergi bersama Ganyu untuk menjauh dari serangan ular putih.
Panji melihat ular tersebut dan bersiap melakukan serangan yang sangat mengerikan, bahkan dia melihat jarum-jarum yang sangat tajam di keluarkan dari dalam mulut membuat Panji da Ganyu terkejut sambil menghindar dari serangan tersebut serta, serangan ekor pun dikeluarkan olehnya hingga membuat ular sangat marah besar sambil menyerang Ganyu dengan mengeluarkan serangan jarum yang sama seperti tadi, lalu dia mengeluarkan pmutiara Qilin agar semua jarum yang dikeluarkan musuh membeku. Sementara Panji mencoba mencari kelemahan sang ular bahkan, dia menemukannya berupa badan ular putih bagian tengah sebagai pusat penyimpanan kekuatan tersebut sambil menyiapkan anak panah dan melepaskannya ke arah tubuh sang ular putih.
Anak panah yang dikeluarkan Panji telah berhasil mengenainya bahkan, sang ular putih mulai kesakitan karenanya serta Ganyu melihat sang ular mulai kesakitan karena serangan Panji, bahkan Ganyu melihat Panji telah mengeluarkan anak panah ke tubuh musuh dibagian tengah. Lalu, Ganyu berkata,"ular itu..... datang dari mana Panji?",ucap Ganyu kepada Panji
"aku tidak tau",ujar Panji dengan omongan lemas ke arah Ganyu,"aku tidak tau Kak! Dia muncul di tempat ini Kak!",ujar Panji sambil menangis dan memeluknya
Ganyu melihat rauk muka Panji menangis dan memeluk dirinya karena takut akan di serang sang ular serta trauma masih dibayangkan olehnya, lalu Ganyu berkata,"Panji sudahlah, yuk, ikut sama Kakak",ucapan Ganyu pun dipercaya oleh Panji namun, ular putih pun marah setelah menahan rasa sakit yang diserang oleh Panji telah pudar. Bahkan, Panji melihat ular tersebut mulai serangan balas dendam dan berkata dengan keras,"Kakak awas!",ucapnya sambil mengeluarkan perisai miliknya untuk menahan serangan tersebut. Lalu, Ganyu pun bersiap untuk melepaskan anak panahnya ke arah sang ular putih hingga terkena serangan anak panah namun, sang ular telah menggibas ekor agar anak panah Ganyu tidak mengenainya hingga bersiap untuk melepaskan anak panahnya.
Panji berusaha membuat pelindung darinya, lalu Ganyu tetap melanjutkan melepaskan anak panahnya ke arah sang ular putih hingga Panji berkata,"Kakak, aku punya ide. Bagaimana..... kita berputar saja dan kelemahannya adalah perut bagian tengahnya Kak, bagaimana Kakak?",ujarnya kepada Ganyu
"sepertinya..... tidak Panji, tapi Kakak punya rencana lain selain itu. Yuk kita ke samping bersama-sama",ujar Ganyu yang tidak mau kehilangan Panji karena sang ular putih
Akhirnya Ganyu mempunyai rencana untuk melumpuhkan sang ulr putih yang misterius, membuat Panji serius dan mengikuti pergerakkannya bahkan, Ganyu mencoba mengeluarkan serangan anak panahnya ke arah badan ular putih. Panji tidak hanya diam saja sambil mengeluarkan jarum es di sela-sela tangannya hingga bersiap untuk dilepaskan ke arah musuh yang sedang menggerakkan ekornya untuk menggagalkan serangan anak panah Ganyu. Lalu, Panji pun melihat gerak-gerik tersebut dan bersiap melepaskannya ke depan dengan satu jarum es ke arah badan ular hingga berhasil mengenainya serta, membuat sang ular merasakkan sakitnya di bagian tubuh tersebut. Lalu, Ganyu akan mengeluarkan serangan yang berupa Qilin dan mengeluarkan serangan batu besar es bahkan, rasa sakitnya karena, tertimpa es membuat musuh merasa sakit lagi dan parah.
Panji merasa senang melihatnya dan berkata,"Bagus Kak, dia sudah merasakannya",ujar Panji sambil mengeluarkan satu anak panah yang merupakan serangan terakhir ke arah sang ular putih
Serangan tersebut mengenai ekornya yang siap untuk menggibasnya ke arah Ganyu yang berusaha untuk menghindar, bahkan dia mulai kewelahan untuk perlawanan tersebut namun, Ganyu dan Panji melihat kemunculan cahaya putih yang misterius yang ternyata, cahaya tersebut merujuk kepada sang ular putih yang misterius berubah menjadi manusia, Shaonu Yin yang telah berubah sikapnya hingga dia berkata,"dasar kau!",ujarnya sambil menunjuk ke arah Ganyu yang serius ke arah dirinya,"Hmmmm jadi kau yang mencoba membantu Panji, tapi.... tidap apa-apa. Aku akan kembali lagi, Qilin",tambahnya hingga menghilang begitu saja
Ganyu terkejut dan pemanahnya disimpan di punggung sementara Panji mencoba menahan amarahnya hingga menyimpan senjatanya di punggung, bahkan Ganyu melihat Panji sedang lemas karena sudah tidak tahan atau kecapean dalam lari dari serangan musuh, Shaonu Yinhingga Ganyu berkata,"kau tidak apa-apa Panji?",ujarnya sambil melihat rauk muka Panji pucat dan lemas
"aku... tidak..... apa... apa... Kakak...",ujarnya dan tersenyum ke arah Ganyu yang khawatir dengan kondisi Panji yang tidak sehat namun, dia merasakkan ingin terjatuh namun, Ganyu mencoba untuk membantu Panji agar tidak terjatuh lagi
"Panji, Kakak minta maaf..... Kakak janji..... Kakak akan tetap bersamamu",ujar Ganyu sambil tersenyum ke arah Panji dengan rauk wajahnya pucat dan mencobanya untuk berubah menjadi tersenyum kembali walaupun keadaan Panji sangat lemas
Tiba-tiba Ganyu melihat kondisi Panji, tidak sehat hingga khawatir sambil memeluknya bahkan, dia terbangun dari tempat tidurnya sambil melihat kondisi Panji yang tidak sadar dan tidak bisa bengun, bangkit, dan semangat karena kesembuhannya. Bahkan, dia melihat Panji yang tertidur dan tidak membuka kedua matanya sambil berkata didalam hati melihat kondisi tersebut,"oh Panji, Kakak minta maaf . Kakak tau..... tanpaku kau akan sakit seperti ini, dan Kakak tidak akan pernah meninggalkanmu sendiri dari malam, kau sangat cepat lelah dan sakit. Kakak janji, Kakak akan menjagamu setiap hari",ujarnya sambil murah senyum ke arah Panji hingga memeluknya dan khawatir dengan kondisinya, namun Panji pun mengeluarkan kata-kata kepada Ganyu,"Kak... bolehkah aku..... berdamping dengan Kakak? Sama seperti kemarin, Kak.....",ucap Panji dengan nada tebal dan membuat Ganyu terkejut mendengarnya hingga membalasnya,"iya Panji kau boleh berdamping sama Kakak, Kakak sedih melihatmu sakit seperti itu dan Kakak janji, Panji",Ganyu tersenyum walaupun dihatinya sedih karena kondisi tersebut tidak membaik baginya. Lalu, dia tidak akan pernah pergi sampai Panji sembuh, hingga menjelang sore, Rossa melihat Ganyu sedang memeluk Panji dengan erat hingga tersenyum serta memegang dahi Panji yang sangat panas membuat Rossa terkejut dan berkata,"Panji sakit Ganyu?",ujarnya sambil melihat Ganyu membuka kedua matanya dengan sedihnya hingga berkata,"iya Mah, Panji sakit. Ini salahku.....",jawabnya dengan pelan
"Hmmm, dia rindu sama kamu Ganyu, Mamah tau..... dia selalu membawa makanan untukmu dan..... yaaah..... dia selalu begitu..... Ganyu",ucapan Rossa sedih dan lembut ke arah Ganyu yang mengkhawatirkannya. Lalu, melihat Panji yang tertidur pulas hingga tidak bisa berbuat apa-apa serta tidur dengan nyenyak,
Panji pun memegang lengan Ganyu dengan erat hingga membuatnya terkejut melihat dia yang mencoba untuk dekat dengannya, berkat kedekatannya, Panji pun merasa nyenyak bersamanya. Ganyu mengerti kedekatan dirinya sangat penting, hingga tidur kembali bersama Panji serta, Rossa hanya tersenyum dan sedih karena kondisi Panji yang tidak enak dan sakit dan pergi. Lalu, sore pun telah tiba, Ganyu pun terbangun dari tempat tidurnya sambil melihat kondisi Panji yang terbaring serta tidak sadar bahkan, tidak terbangun dari tempat tidurnya membuat Ganyu khawatir. Ganyu mencoba memeriksa kondisi tubuh Panji dari dahinya hingga merasa kaget, kondisi tersebut sangat panas membuatnya terkejut dan khawatir dengan kondisi parah baginya hingga menangis dan menahannya sambil memeluk Panji yang merupakan kasih sayang yang tulus kepadanya. Lalu, dia berkata,"Panji..... aku tau..... Kau suka dan cinta padaku..... Kakak tidak pernah melepaskannya begitu saja, bahkan Kakak.....",ganyu tidak bisa mengatakkan lagi namun, Panji mengeluarkan suara untuknya hingga Ganyu mendengar ucapan lembut dari Panji,"Kak, nanti malam..... kita pergi ya? Kakak..... janji..... melihat bunga itu..... berada", ujarnya dengan kata yang patah-patah terhadap Ganyu.
Ganyu terkejut dengan omongan Panji, lalu Ganyu berkata didalam hati,"bunga.... Qinxing?",ujarnya dan mengerti
"Kapan..... ke.... sananya.... Kak?",ujar Panji yang sedang lemas dengan mengeluarkan ucapan yang lembut kepada Ganyu
Ganyu tersenyum dan mencoba menahan tangisannya melihat Panji tidur dengan nyenyak dan menjawab lewat telinga,"nanti Panji, Kakak janji..... nanti malam Kakak akan mengajakmu untuk pergi kesana bersama Kakak",ucapnya dengan lembut dan tajam
Panji merasa senang dan tidur nyenyak, bahkan dia tidur kembali hingga dia tetap tidur bersamanya namun, Xiao melihat Ganyu tidur bersama Panji yang sedang sakit panas dan tidak bisa sadar. Lalu, dia menjenguknya sambil memegang dahi Panji, hingga Xiao merasakkan panas di dahi tersebut dan kaget setelah merasakkannya,"dia..... dia sakit panas",ujarnya yang terkejut.
"iya, dia sedang sakit panas yang sangat kritis Xiao",ujar Qiqi yang telah melihat fisik Panji dari kejauhan
"maksudmu..... apa Qiqi?",Keqing terkejut dengan ucapan tersebut lalu, Qiqi menjawab,"dia terkena serangan sesuatu didalam tubuhnya, Keqing. mungkin..... panas ditubuhnya, akan menghilang sampai tengah malam. Karena, dia dirasukin sesuatu, Keqing dan Xiao. Mungkin..... Ganyu bisa menyelamatkannya",tambahnya.
Xiao pun mencoba membangunkan Ganyu namun, dia tetap tertidur bersama Panji, Qiqi mengatakan kepada Xiao,"jangan Xiao, dia sedang mencoba untuk menyembuhkan Panji. biarlah dia sendiri untuk menyembuhkannya, Xiao",ucap Qiqi
"lalu, dia baik-baik saja kan Qiqi?"ujar Keqing yang khawatir dengan kondisi Ganyu dan Panji yang sedang sakit
"sudahku bilang, mereka akan baik-baik saja Keqing",ucapan Qiqi yang kesal mendengar ucapan tersebut lalu, Xiao pun peraya dengan omongan Qiqi sambil pergi bersama Keqing dan Qiqi dan membiarkan mereka istirahat di atas tempat tidur
Mereka pergi dan membiarkan mereka untuk sembuh hingga menjelang tengah malam, Ganyu melihat Panji membuka kedua matanya yang sedang menghadap dirinya dengan tersenyum manis ke arahnya hingga Ganyu senang dengan tatapan tersebut sambil mengadu dahi hingga menggeleng kepalanya dan melepaskannya.
"Kakak, kita akan pergi kesana bersama Kakak?",ucap Panji yang telah mendengar ucapan Ganyu
"iya, Panji. Kau boleh ikut bersama Kakak ketempat itu",ujar Ganyu dengan senyumannya yang manis sambil menggaruk kepalanya dan memeluknya dengan halus dan memeluknya dengan tulus kepada Panji
Ganyu memeluk Panji dengan merangkul kepalanya di leher Ganyu, Panji melepaskan pelukkan tersebut dan berkata,"aku ingin.... pergi kesana bersama Kakak",ujarnya dengan halus
"iya Panji, Kakak tidak akan mengingkarimu",ujarnya sambil berdiri bersama Panji dan keluar dari tempat tidurnya untuk melihat pemandangan indah dimalam hari di Liyue. Ketika mereka berdua sampai di tempat yang indah dan sejuk, Panji merasa senang sambil mencoba merasakan hilangnya rasa sakit panas dengan cara gembira dengan Ganyu.
Ganyu melihat keceriaan Panji yang tiada habisnya, bahkan melihat pemandangan indah serta rerumputan hijau ditemani bunga Qingxing yang merupakan bunga pewangi milik Ganyu yang ada di bawah. Panji senang dengan melihat keindahan tersebut sambil menatap langit yang beribu bintang sedang menyala dimana-mana, lalu Ganyu mengajak Panji untuk duduk bersama dan tak lama kemudian, dia melihat Panji sedang bersandar di pundaknya hingga melihat pemandangan langit yang penuh bintang berkejoran.
"indah sekali Kak..... semua bintang yang ada disini",ucap Panji yang senang melihat pemandangan indah dilangit biru malam
"kau suka..... Panji?",ucap Ganyu yang mencoba menyenangkan Panji, agar tidak mengingatkan rasa sakit panasnya di tubuh Panji
"iya, ini indah Kakak",jawab Panji dengan lembut namun, tiba-tiba tubuh Panji mulai merasakan panas di dalamnya bahkan, merasakkan pusing dan kunang-kunang hingga pingsan karena tubuhnya yang sangat panas tampak seperti demam. Ganyu melihat Panji dengan awalnya senyum menjadi sedih sambil menemuinya untuk menemani Panji yang sakit panas mulai menyerang lagi, lalu Ganyu mencoba untuk membangunkannya dengan berkata,"Panji..... kau kenapa nak? Bangun",Ganyu berusaha untuk membangunkan Panji namun, tiba-tiba tubuh Panji keluarlah dari ruh jahat, yang ternyata Shaonu Yinyang gagal untuk merasuki tubuh Panji bahkan, Panji terbangun sambil menatap dia yang sedang marah.
"hah, dia....",ucapan Ganyu terkejut melihat Shaonu Yinyang telah muncul dari tubuh Panji, lalu dia berkata dengan nada marah kearah Panji dan Ganyu,"kalian berdua, aku tidak akan mengalahkan kalian. Walaupun aku gagal untuk merasukimu",ucap Ren Jianying Sing,"aku sudah muak dengan kalian berdua bahkan Panji, kau awalnya tidak senang dengan Ganyu tetapi, kau masih kuat dengannya, bocah Qilin",tambahnya
Panji mulai berdiri sambil menatap Shaonu Yinyang sedang melayang di udara hingga Panji berkata,"kau ingin merasuki tubuhku, dengan lewat kebencian..... aku tidak akan membenci Kakak tiriku sendiri, karena..... dia menyayangiku dan..... aku tidak akan melepaskannya dia",ujar Panji yang telah lelah bertarung melawan Shaonu Yindidalam tubuhnya
"kau tidak akan bisa melawanku bocil Qilin, kau sudah dirapat tubuhnya dengan bayanganku, dan kau..... akan mati dengan seranganku ini!",ucap Shaonu Yinsambil mengeluarkan serangan batu putihnya ke arah Panji dan Ganyu. Namun, mereka telah berhasil menghindar dari serangan tersebut, bahkan Panji bersiap untuk mengeluarkan serangan anak panah es ke arah Re Jianying namun, Ganyu melarangnya untuk menyerang dia hingga menyuruh Panji mengeluarkan serangan bunga teratai serta dirinya bersiap mengeluarkan mutiara Qilin ditelapak tangannya. Lalu, mereka akan mengeluarkannya secara bersamaan dengan cahaya Qilin, Shaonu Yintidak kuat melihatnya bahkan, berusaha untuk mundur dengan cahaya yang dimiliki mereka berdua sambil berkata,"aaaah! Kalian... Kalian..... sial",ucap Shaonu Yinsambil mencoba mengeluarkan batu putih dari elemennya hingga muncul serangan meteor putih yang siap untuk menghantam Panji maupun Ganyu
"Panji, kita akan menyerang dia",ucap Ganyu yang serisu
"iya Kak, aku tau Kak, dia berusaha untuk memasuki tubuhku karena, kebencian selain dia pandai mengeluarkan serangan elemen Geo putih yang dimilikinya",ujar Panji yang telah melihat musuh yang selalu masuk kedalam tubuhnya
Shaonu YinSing melihat Panji dan Ganyu terdiam dan berusaha untuk mencari kelemahan dirinya bahkan, dia mengeluarkan serangan Geo putih ke arah Panji yang sedang lemas di dalam tubuhnya akibat konflik antara kebencian dan kebaikan. Lalu, Panji mengetahui kelemahan sang Ren Jianying Sing, dengan serangan yang sama, serangan cahaya.
Panji akan mengeluarkan serangan bunga teratai hingga disusul, mutiara Qilin yang dikeluarkan Ganyu ke arah yang sama, membuat Shaonu Yinpun mulai sulit untuk dilawan hingga mundur dengan rauk muka marah kearah mereka.
"kalian akan mati ditanganku ini, bocil Qilin",ucap Shaonu Yinsambil mundur karena tidak tahan untuk melihat cahaya yang dikeluarkan oleh mereka berdua
Shaonu Yinmundur dan melarikan diri dari negeri Teyvat bahkan, Panji dan Ganyu telah melihat dia mengeluarkan cahaya putih gelap gulitanya agar hilang jejak untuk mengejarnya bahkan, Ganyu berkata,"dia... menghilang?",ucapnya.
"Dia takut sama cahaya rupanya sama seperti musuh sebelumnya",ucap Panji yang telah selesai melawan musuh yang sama dengan Ren Zianying dengan pakaian maupun makhluk gaibnya sama, warna putih dengan bergaris putih
Ganyu pun mencoba untuk mengajak Panji melihat berbagai bintang yang bercahaya putih bahkan, kekuatannya sama seperti yang musuh keluarkan serangan Geo atau batu putih dengan senjata Catalyst. Lalu, Panji berfikir kembali dengan kemiripan musuh yang dilawan olehnya serta rauk muka yang sangat sama dengan Ren Jianying, serta kebingungan dan mengatakkan,"wajah dan kekuatannya sama tapi, yang beda adalah warnanya",ucapnya didalam hati lalu, Ganyu melihat Panji yang berfikir serta berbicara sendirian didalam hati tentang musuh yang dilawannya.
"sudahlah Panji, jangan pikirkan",Ganyu mencoba mengajak Panji untuk melupakan tentang musuh tersebut hingga dia membolehkan Panji tidur di atas kedua pahanya yang berlipat membuat Panji senang dan menatap langit yang penuh bintang berkejora. Lalu, muncul cahaya yang misterius serta sangat cepat dan menghilang secara misterius, Ganyu senang dengan menikmati ditengah malam yang cerah. Panji tidur di atas kedua paha Ganyu yang dilipat sambil menatap langit sambil berkata,"sungguh indah Kak, tempat ini",ujarnya
"iya, Panji",jawabnya kepada Panji yang tidur dan melihat pemandangan langit,"kau tidur disini..... Kakak yang akan menjagamu ditempat ini. tidurlah, Panji",ucap Ganyu yang mencoba merayu Panji untuk tidur dan merasakkan kelembutannya tidur dimalam hari lalu, dia melihat kedua mata Panji berkelap-kelip lalu, Ganyu mencoba untuk mengusap kepalanya dengan halus hingga Panji mulai merasakkan kelelahan yang dapat dirasakkannya. Lalu, Ganyu melihat Panji mulai tidur dengan kelembutan ditempat alam yang terbuka, serta merasakkan angin yang akan membawakan wangi serbak bunga yang sama dengan Ganyu.
"tidur sama Kakak..... disini ya.... Panji? Aku tetap disini sampai kau bangun",ujar Ganyu didalam hati sambil melihat Panji sudah tertidur sambil mengusapnya dengan lembut sambil menatap ke awan muncul angin serta munculnya embun biru yang merupakan bunga Qinxing yang akan mengeluarkan wanginya dan menyelimuti Panji maupun dirinya dimalam hari.
Keesokannya, Keqing berada di kantor sambil melihat Panji berlari ke arahnya dan memeluknya,"Kakak! Selamat pagi!",ucap Panji sambil memeluknya yang membuat Keqing senang sambil menatapnya dan berkata,"kau sudah sembuh hari ini Panji?"
"iya Kak, aku sudah sembuh dan..... tidurku sudah nyaman bersama Kakak Ganyu",jawab Panji kearah Keqing
"yaaah, dia ketiduran sambil melihat pemandangan indah dimalam hari, Keqing",ujar Ganyu yang berada dibelakang Panji sambil memegang kedua pundak Panji
Keqing mendengar ucapan tersebut sambil menatap Panji yang tampak senang lalu, dia mencoba memegang dahi Panji dan ternyata tidak panas lagi hanya dingin di dahinya membuat Keqing senang bisa sembuh kembali,"hah, kau sembuh rupanya",ucapnya
"oh iya, ada tugas tidak Keqing? Sepertinya kemarin.....",ucapan Ganyu terpotong oleh Keqing dan menjawab,"sudah, Ganyu. ada yang menggantikkan tugasmu kemarin malam, sudahlah tenang Ganyu. Yang penting Panji bisa cepat sehat"
"Hmmm, terimakasih Keqing",ujar Ganyu yang senang mendengar ucapan Keqing namun, Panji mencoba menarik lengan Ganyu sambil berkata,"Kak, aku mulai lapar deh Kak",ujarnya ke arah Ganyu
"oh iya, Kakak juga lapar hari ini",ucap Ganyu kearah Panji yang sudah tidak tahan lapar,"yuk mau kemana hari ini Panji",tambahnya sambil berkeliling kota Liyue
"sepertinya... ke rumah pohon saja Kak",jawab Panji yang tampak senang untuk pergi ketempat tersebut
Ganyu berfikir lagi dan berkata,"boleh, yuk sama kakak kesananya",dia memegang tangan Panji untuk pergi kekantin dekat dermaga kapal sambil menikmati keindahan laut Liyue yang membuat Panji senang melihatnya serta menikmati daging Mora yang dimakan.
***