Descargar la aplicación
36.25% flowers that dream ? / Chapter 29: curi curi

Capítulo 29: curi curi

hayoo apa yang di "curi"

jangan dag dig dug yaaa

hahahaha

kasih komen dan penilayannya dong kalau suka

=====================

aku pun kembali masuk kelas dengan beberapa orang yang masih menatapku aku hanya diam sambil memainkan ponselku tak ada siapapun yang bertanya ataupun berbicara padaku bahkan sampai bosen mulai masuk dan mulainya kelas sampai selesai mereka semua hanya diam hanya menatapku.

jam istirahat kosong ini aku menuju ke kantin tapi karena sangat ramai aku hanya membeli roti dan susu lalu pergi ke perpustakaan, aku sudah sangat rindu dengan komik-komik yang ada di kampusku maklumlah aku pencinta komik dan novel, sampai di sana aku segera menuju rak buku dan benar banyak sekali novel dan komik terbaru aku mengambil cukup banyak buku kira-kira 7 atau 6 belum tahu aku mau baca atau pinjam tapi aku bawa aja ada cerita fantasi, Romance, dan horor semua aku tertarik sambil membaca aku meminum susu tapi tak lama ada petugas kebersihan datang yang melarang ku untuk makan di dalam perpustakaan ya sudah aku menyimpan kembali makanan ku, sebenarnya untuk membaca komik aku tidak butuh waktu lama jadi dalam 1 jam aku sudah bisa membaca dua atau tiga buku komik, Entah kenapa mungkin karena ruangan dingin aku merasa mengantuk jadi aku letakkan bukuku dan aku ambil posisi siap tidur dengan tangan bersilang di meja dan aku memejamkan mataku.

***Balri adiko***

Balri:" Eh bro aku ke perpus dulu ya Ada yang mau kucari"

Riodi:" kamu nggak ngantin dulu"

Balri:" udah deh aku nitip kamu aja"

Riodi:" Ya udah deh aku duluan ya"

Balri:" OK Sampai Nanti"

Riodi:"ya"

aku pun sampai di perpus dan terus mencari buku-buku untuk tugasku yang belum selesai aku sangat jarang masuk ke sini mencium aroma buku buku tua ini saja membuatku pusing apalagi menyiapkan tugas-tugas rasanya kepalaku mau pecah, Tapi ya mau bagaimana lagi kalau nggak kayak gini Aku yang nggak selesai-selesai kuliah dong Aku masih sibuk mencari buku-buku saat ini hanya ada dua buku yang kupegang masih ada satu lagi yang belum aku temukan tapi pandanganku teralih oleh seorang wanita yang sangat aku kenal ya itu adalah Tarika.

Balri:" Ya ampun Kok bisa-bisanya lah dia tidur di sini??? apa dia udah sehat ya, Kangen banget"

aku masih tetap menatapnya dengan pipinya yang tembem bulu matanya yang lentik hidungnya yang tak begitu Mancung dan kacamata di atas kepalanya aku sedikit kaget melihat tangannya diperban dan membuatku sangat penasaran apa yang terjadi sebelumnya sampai tangannya terluka seperti itu masih kuingat saat dia terbaring lemah berceceran darah membuatku sedikit teriris wanita kecil dan imut seperti dia harus terluka seperti itu sungguh menyayat hati ku, aku sangat kaget bahkan mau jatuh saat dia bergerak dan terbangun.

Balri:" Hai, udah lama ya kita nggak ketemu? kamu apa kabar udah sembuh yang kemarin"

Tarika:" Hai bal Alhamdulillah udah baikan"

Balri:" Ah syukurlah kalau begitu"

Tarika:" kamu udah lama lihatin aku tidur kok nggak di bangunan sih"

Balri:" kayaknya kamu capek banget Aku nggak mau ganggu"

Tarika:" capek nggak cuman ngantuk aja jadi aku tidur"

Balri:" hahaha enak banget yaa"

Tarika:" Eh ngomong-ngomong udah jam berapa Aku masih ada kelas"

Balri:" udah hampir lewat jam istirahat sih"

Tarika:" Oh ya Ya udah deh aku duluan ya takut telat dosen galak yang masuk"

Balri:" yeah jadi Kamu ninggalin aku nih masih kangen tahu"

Tarika:" apaan sih Bal Udah ah aku duluan ya"

Balri:" Ih kamu jahat banget deh sama aku"

Tarika:" hahaha sorry sorry Lain kali kita ngobrol lagi ya"

Balri:" eh tar soal makan-makan kita kemarin itu gimana"

Tarika:" Nanti deh aku belum gajian dua mingguan lagi aku kabarin deh"

Balri:" Oke aku tunggu ya"

Tarika:" oke bye"

aku masih tetap menatap pundaknya yang semakin jauh dan semakin menghilang aku belum tahu pasti kapan ada kesempatan untuk bisa mengungkapkan perasaanku kepadanya sejujurnya rasa ini sudah lama tak terbendung lagi tapi mau bagaimana aku juga harus cari perhatiannya dulu baru mendapatkan hatinya Aku tak ingin kehilangan orang seperti dia hanya karena keegoisan ku yang terlalu memaksakan perasaanku kepadanya.

***

begitu aku tiba di kelas tak lama dosenku datang ya akulah yang pertama kali dipanggil jelas karena aku paling lama mengambil libur tapi semua tugasku semua selesai, sedikit penjelasan ku tentang kecelakaan ku Berapa hari yang lalu jadi dosen ku cukup memaklumi ku saat Pelajaran dimulai dosenku terheran-heran dan bertanya Kenapa papan tulis kami bisa bolong seperti itu spontan Aku menjawab tadi ada terjadi insiden tapi aku cukup bertanggung jawab aku akan menggantinya besok, akhirnya kelas unsay dan aku bersiap-siap untuk pulang aku sangat senang mengingat aku akan pulang dengan kak Arta lagi.

"yeeeeeeee"

jadi segera Aku telepon dia dan dia menyuruhku menunggu di dekat pintu gerbang tak lama ku berjalan belum lagi sampai pintu gerbang dia sudah datang menyusulku.

Arta:" yuk naik sayang"

Tarika:" ih kakak apaan sih"

Arta:" itung-itung latihan loo tar"

Tarika:" latihan untuk apa coba kakak ini yaa"

Arta:" untuk Nanti kalau laah udah jadi suami istri hahahah"

Tarika:" Hahaha Kakak ini bisa aja"

Arta:" hahaha oh iya kamu mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu"

Tarika:" pulang aja langsung deh kak aku kan nanti malam masuk kerja jadi istirahat dulu di rumah"

Arta:" Oh iya ya yaudah"

Tarika:" ok"

Kami pun mulai berjalan kak arta membawa motornya dengan sangat pelan bisa di bilang kaya siput hahahah, kami sambil berbincang-bincang menanyai hal hal biasa.

Arta:" besok kita bareng lagi ya"

Tarika:" Oh iya kak, Aku boleh minta tolong nggak"

Arta:" boleh buat kamu apa sih yang gak"

Tarika:" memang gombal aja kakak ini"

Arta:" hahaha Emang apaan tar"

Tarika:" soal papan tulis yang bolong tadi kakak Bisa nggak tolong cariin"

Arta:" Oh itu bisa tenang aja,"

Tarika:" Ya udah Kak kita ke ATM dulu ya Biar aku ambil uangnya"

Arta:" nggak usah pakai uang aku aja"

Tarika:" gak usah aku aja"

Arta:" aku aja ya"

Tarika:" aku"

Arta:" Ih kamu ini selalu deh kalau apa-apa selalu menolak"

Tarika:" ya kan nggak papa aku nggak mau ngerepotin Kakak aja"

Arta:" kamu nggak pernah repotin aku loh"

Tarika:" nggak papa Kak ini kan kesalahan aku"

Arta:" tapi kamu kan calon istri Aku Wajar dong tar"

Tarika:" masih calon kak"

Arta:" Ih kamu ini ya Ya udah deh terserah"

Tarika:" hahaha"

akhirnya Kami sampai di sebuah ATM aku masuk dan mengecek berapa Saldo di ATM ku hampir mencapai 50 juta lebih aku nggak tahu kenapa bisa Sampai segitu karena seingatku aku bekerja 1 tahun 8 bulan selama aku kuliah sampai sekarang dan gajiku perbulan satu juta tiap gajian aku hanya mengambil Rp300.000 untuk sebulan itu hanya untuk keperluan makan dan sisa gajiku itu langsung masuk ke rekening ku masalah lampu Air atau kuliah Ayah sudah duluan membayar yang membuatku heran kalau misalnya Rp700.000 dikali 20 bulan itu hanya mencapai 14 juta Karena aku jarang ambil uang di ATM sepertinya aku harus mengecek buku tabunganku Kok bisa jadi sebanyak ini.

Arta:" Ada apa tar Kok kelihatannya Kamu bingung"

Tarika:" Iya nih aku bingung, tapi ya udah Kak yuk pulang Ini uangnya Kakak mau mampir dulu atau langsung pulang"

Arta:" mampir dulu deh Aku capek habis main basket tadi"

Tarika:" ya udah"

beberapa menit kemudian kami pun sampai

Tarika:" Ya udah yuk masuk Kak"

Arta:" okay aku pinjam bantal kamu ya"

Tarika:" Iya sebentar ya aku ambil"

Arta:" aku numpang tidur di sini sebentar boleh kan"

Tarika:" Iya boleh aku ke kamar dulu ya Kak"pergi

Arta:" okay"

beberapa menit kemudian

Tarika:" Kakak mau dibuatin minum apa"

Arta:" nggak usah repot-repot Aku cuman mau istirahat Bentar aja kok"

Tarika:" Ya udah aku mau masak dulu ya"

Aku menyiapkan bahan-bahan untuk memasak pertama aku memasak nasi lalu memotong-motong sayuran tak banyak mungkin sekedar kol brokoli kentang wortel untuk masak sop sudah tak terdengar lagi suara kak arta Mungkin dia sudah tidur tak lama aku selesai masak dan segera menelpon orang tuaku untuk menanyai tentang Saldo di ATM tadi.

Tarika:" Halo Ayah assalamualaikum"

Ayah:" Waalaikumsalam Ada apa tumben nelpon ayah lagi kerja"

Tarika:" Oh maaf Ayah tarika Ganggu nggak"

Ayah:" Enggak Sayang ada apa emangnya"

Tarika:" gini tadi tarika cek saldo di ATM Tarika jadi kaget Kok mencapai 50 juta lebih"

Ayah:" loh kok gitu"

Tarika:" Nah itu dia yang mau tarika tanyain selama ini Ayah atau bunda apa sering kirim uang ke rekening tarika"

Ayah:" Oh itu Ya jelas selalu setiap bulan ayah dan bunda kirim kamu uang jajan"

Tarika:" kok Ayah dan Bunda nggak pernah bilang ke tarika kan tarika di sini kerja, Ayah cukup bayarin uang kuliah tarika aja"

Ayah:" loh Nah itu kan kewajiban orang tua untuk ngirimin jajan anaknya lagian enggak banyak kok dua atau tiga juta perbulan"

Tarika:" Ih Ayah itu sih namanya banyak tarika nggak pernah tahu dan tarika baru check setelah selama ini"

Ayah:" Ya ampun Jadi selama ini kamu nggak pernah jajan"

Tarika:" Kalau jajan pernah ya pernah tapi ya nggak sebanyak itu"

Ayah:" Ya udah simpan aja Entah mungkin nanti ada kebutuhan mendadak bertepatan Ayah atau Bunda nggak punya uang nya itu uang kamu nak simpan ya"

Tarika:" Iya Ayah terima kasih ya, Ya udah tarika mau istirahat dulu ya Assalamualaikum ayah"

Ayah:" Waalaikumsalam sehat-sehat ya nak"

Tarika:" iya yah Ayah juga ya"

Ayah:"iya"

aku kembali melihat kak arta dan benar dia sudah tidur dengan pulas Nyalakan TV duduk di tak jauh dari ini aku Asyik menonton acara TV favorit ku sampai aku lupa dan aku tertawa lepas dia kaget dan bangun.

Arta:" udah jam berapa tar? udah lama banget ya aku tidur"

Tarika:" eh maaf Kak gara-gara aku Kakak bangun, nggak lama kok satu jam lebih"

Arta:" Ya udah deh aku tidur lagi"

Tarika:" Yah kok disambung lagi sih"

Arta:" ah bantalnya nggak enak"pindah ke pangkuan

Tarika:" ih kak kenapa"kaget

Arta:" disini lebih nyaman"

Tarika:" kaak"

dia tidak menjawab matanya sudah terpejam lagi sekarang bukan TV yang kupandang tapi wajahnya yang teduh jadi tontonan gratis, ingin sekali rasanya ku usili dia mencoret wajahnya menggambar kumis atau apalah tapi sayangnya aku sedang tidak bisa bergerak karena dia tidur di atas pangkuanku.

Entah setan apa yang merasukimu membuatku ingin sekali mengecup kentingnya perlahan aku beranikan diri menuntuk mendekati wajahnya dan akhirnya aku mencium keningnya dengan pelan dan cepat.

terasa panas dingin membuat jantungku berdebar tak karuan yaa ampun kok aku bisa segila ini yaaa, Semoga dia tidak menyadari yang baru aku lakukan, aku kembali menonton acara TV sampai habis dan kakiku sudah mulai terasa kram karena cukup lama juga dia tertidur di situ aku raih remote TV di dekatku dan aku matikan.

kembali kuperhatikan wajahnya mengusap lembut dan perlahan dari rambutnya, alisnya, bulu matanya, sampai ke bibirnya sangat indah sungguh seperti mimpi melihatnya disini sekarang bahkan di pangkuanku,sampai aku sudah tak tahan karna kakiku sudab tak berasa jadi aku cubit pipinya kuat-kuat.

Tarika:"kak mau sampai kapan kamu tidur kakiku sampai gak terasa"

Arta:"aw aw tar sakit"

Tarika:"biar aja sakit kakiku kram tau gak berasa lagi kak"

Arta:"iya iya aku bangun"

Tarika:"cpat kak"

Arta:"iya bewel"cupit pipi

Tarika:"ah kak sakit"

Arta:"ini pelan kok sayang"

Tarika:"ih udah jauh jauh sana"

Arta:"egak mau ewek"peluk dari blakang

Tarika:"kak ih jangan kak"

Arta:"iya iya maaf"

Tarika:"hmm"manyun

Arta:"ya udah aku pulang ya kayaknya udah sore ya"

Tarika:"iya kak ya udah yuk aku antar ke depan"

Arta:"ok sip"

Tarika:" ya udah hati hati ya kak"

Arta:"aahh ada yang lupa tar bentar"

Tarika:"apa kak?"

"emuah"kecup di pipi

Tarika:"KAAAAAKKKK ARTAAAA!"teriak

Arta:"hahahahahah dah sayang hahahaha

Tarika:"awas yaaaa"

Arta:"hahahaha"

Tarika:" uuhhhhh"malu

================

hahahahah belum hot kok

sabar sabar


next chapter
Load failed, please RETRY

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C29
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión