Kembali ke waktu asli.
"Haya...salah, maksudku Onii-sama?! Kenapa kau ada disini?!"
Melihat sosok Hayate yang muncul setelah membuka Topi Gaib Hades, Inori langsung bertanya dan berlari ke arahnya dengan langkah kecil sembari bertanya dengan prihatin seolah dia benar-benar bingung sekaligus khawatir dengan Hayate!
Morgan di sisi lain memalingkan wajahnya dan terlihat kalau dia sedang menahan tawa disana...
Jelas kebohongan Inori-chan kami telah terbongkar ~~
Di sisi lain, Caster hanya menggaruk bagian belakang kepalanya dan berbisik pada Medusa: "Siapa? Kakak Laki-laki Master?"
"Kakak Laki-lakinya, dan Master terkuat...maksudku Pemain terkuat saat ini."
"Ohhh!— Seperti yang diharapkan dari Kakak Laki-laki dari adik magang yang diakui oleh wanita itu!" Caster mengangguk seolah merasa ini wajar.
Di sisi lain, Hayate meremas senyumannya, namun itu masih terlihat alami!
Seolah senyuman lembut palsu itu sudah dia latih berkali-kali !!!
Dia menepuk kepala Inori ringan dan berkata, "Maaf karena terlambat, kau baik-baik saja?"
"Mm~ Inori baik-baik saja, terima kasih karena Onii-sama datang untuk membantuku!~"
Senyuman Malaikat itu bahkan melelahkan hati Cú Chulainn yang melihat ini sebelum akhirnya dia menampar pipinya agar tersadar!
Tapi pada kenyataannya...
[Real Inori: "Sialan Kakak bau! Kau mencuri mangsaku, hartaku! Awas saja nanti !!!]
[Real Hayate: "Muahahaha! Sayang sekali wahai adikku, aku maju selangkah lebih jauh darimu!]
Keduanya tersenyum sangat penuh kasih sayang, sebelum akhirnya Medusa terbatuk dan menyadarkan keduanya.
Hayate menyimpan kotak harta karun perunggu yang dijatuhkan ini ke GoB dan bertanya: "Kalian akan ke Saber?"
"Ooo yo! Master Laki-laki disana, karena kau adalah Kakak Masterku, kau akan membantu kami bukan?"
Pertanyaan Caster tidak dijawab langsung oleh Hayate, karena pada saat ini Hayate hanya mengangkat alisnya: "Odi...Maksudku Caster? Sungguh... melihatmu dalam bentuk ini tidak menyenangkan."
"Hah? Apa maksudmu?"
"Tidak, aku lebih suka kau mengambil bentuk Lancer sambil memegang tombak ini~~"
Tombak merah pemberian Shishou terakhir kali muncul, dan itu membuat Caster membelakkan matanya lagi!
"Kau juga telah bertemu wanita itu, dan bahkan mendapatkan pengakuannya?! Ha, Hahahah— Pantas menjadi Kakak dari Adik Magangku, tidak...kau seharusnya juga adik magangku bukan?!"
"Yosh, anak baik!"
Caster menepuk pundak Hayate beberapa kali dengan senang sebelum akhirnya dia melingkarkan lengannya ke leher Hayate dan tertawa terbahak-bahak.
Hayate juga tertawa, karena sebenarnya.... pandangannya pada Cú Chulainn sangat simpel!
Satu, Cú Chulainn = Anjing Biru Ketat yang setia!
Dua, Cú Chulainn = Kakak Laki-laki (Bro) Nasuverse !!!
Hanya saja Inori tiba-tiba menyadari sesuatu tadi dan menarik lengan baju Hayate sambil bertanya dengan memiringkan kepalanya.
"Onii-sama, kemampuanmu, apakah itu mirip dengan milik Gilgamesh?"
"Oh? Kau tidak menyadarinya sejak aku menggunakannya saat melawan Scáthach? Kau lupa pengumuman itu, aku mendapat Harta Karun Raja penuh !!!"
Pada kenyataannya...
[Real Inori: "Hayate, itu kemampuan Gilgamesh bukan?!]
[Real Hayate: "Pandai! 100 poin untukmu !!!]
Inori memiliki mata berbinar saat ini, tapi siapa yang tahu jejak cemburu dan iri macam apa yang dibuat di dalamnya?!
Di sisi lain, Hayate menjawab dengan tenang, tapi siapa yang tahu kesombongan macam apa yang dia rasakan saat mengalahkan iblis kecilnya?!
Keduanya, benar-benar saudara kembar...
Sampai akhirnya Morgan mengetuk kepala Hayate dengan tongkat favoritnya dan berbicara dengan dingin, "Keluarkan kedua gadis itu, kita memerlukan mereka bukan?"
"Sejujurnya mereka tidak ada juga tidak masalah...Tapi baiklah."
Gerbang emas muncul dan dari sana sosok Gudako dan Mashu yang sudah terbangun dengan keadaan waspada muncul!
GoB bisa digunakan sebagai alat transportasi juga~
Ini sudah Pikapika lakukan saat di UBW dimana dia membawa Si rumput laut (Shinji) itu ke dalam rumah hartanya!
Dan inilah yang Hayate lakukan pada keduanya tadi!~
"Senpai, tadi..."
"Ahh, maaf Mashu. Kau tidak sadar dan kami ada pertempuran tadi, jadi aku memasukkan kalian ke Rumah Hartaku." kata Hayate tulus.
Mashu yang melihat ini segera panik, "Tidak Senpai! Jangan merasa bersalah, seharusnya akulah yang seharusnya..."
"Jika aku mampu menahan serangan Ratu Morgan, aku..."
Morgan: "Marshmallow, untuk apa kau marah? Hidup adalah hal yang baik setelah menerima seranganku."
Ratu kami benar-benar tidak tanggung saat mengatakan ini!
Ngomong-ngomong dia saat ini mengetuk perut Gudako imut kami sehingga membuat terbangun dengan suara "guhe" disana~
Sakit pastinya itu...
Inori dan Medusa saling pandang, jelas ada ketidakberdayaan di wajah keduanya saat ini.
Tapi Inori masih berpikir, "Fujimaru ini adalah versi perempuan..."
"Dia, musuhku!"
Bummmmmm!
Tiba-tiba suara ini muncul lagi, dan di arah yang sama lagi, sebuah pilar hitam muncul lagi sebelum akhirnya jatuh kembali ke tanah untuk membentuk kawah lurus lainnya!
Tapi kali ini luasnya lebih besar !!!
Disaat yang sama, pengumuman kematian Pemain terdengar lagi di ponsel Hayate dan Inori...
Jelas ada orang bodoh lainnya yang ingin mencoba disana, sungguh...
Sampai akhirnya...
Morgan: "Itukah serangan Saber? Tidak, Artoria!—"
Niat membunuh langsung memancar keluar dari tubuh Morgan dibarengi dengan rasa dingin mencekik dan kabut biru disana!
Morgan yang sudah menahan ini sejak lama tidak bisa menahan diri untuk mengangkat tangannya, dimana langit di atas gunung itu tiba-tiba berawan!
Awan biru kental dan padat itu berkumpul membentuk aliran air yang aneh, sampai akhirnya lubang terbuka dan sinar biru tombak yang sangat besar muncul !!!
Serangan ini besar dan membuat Caster mengerang: "Oy oy oy..."
Tapi Hayate, "Ah Ah Ah, tubuhku dilubangi...Ohhhh—"
Krisis mana ini lebih mengerikan daripada saat Morgan mengaktifkan NP nya tadi !!
Untungnya dia memiliki satu hal yang membuatnya tidak pernah kekurangan Mana...QP !!!
....
Sementara itu di dalam sebuah gua yang luas dan gelap.
Berdiri di atas sebuah tanah yang lebih tinggi dari tanah lainnya di gua itu, terlihat sesosok gadis cantik yang kulitnya pucat dengan pupil mata yang berwarna emas.
Wanita ini memakai armor hitam pekat yang terlihat sangat berat dan sebuah pedang hitam dipegang di tangannya...
[Saber: Artoria Pendragon Alter]
Gadis itu memandang kebawah dimana sudah ada banyak mayat manusia yang telah dia bunuh!
"Tidak berguna, berapa kali pun kalian mencoba, kalian bukanlah perwakilan Grand Order yang kucari..."
Menyingkirkan pedangnya, Saber tiba-tiba merasakan keanehan dan mengangkat kepalanya!
"Ini?! Kekuatan sihir yang sangat dingin dan pekat ini.... Sister?!"