Mereka berjalan melewati ruangan itu dan masuk ke sebuah lorong gelap.
Gerbang berlekuk itu penuh dengan jaring laba-laba. Suara tikus-tikus terdengar jelas dalam lorong di baliknya.
Angele melihat sekelilingnya, namun yang ia lihat hanyalah kegelapan.
Suman berdiri di depan sambil memegang sebuah obor untuk menerangi daerah di sekitar kelompok.
"Mulai sekarang, jangan gunakan sihir jika tidak perlu agar penyihir-penyihir di atas tidak menyadari keberadaan kita. Lorong-lorong kota kuno ini tidak dilindungi sihir-sihir atau alat sihir apa pun, sehingga kita harus berhati-hati."
"Baiklah."
"Bagaimana dengan aura pengubah suhu?" tanya seorang anggota.
"Sama saja," jawab Suman.
Mincola dan Sella pun terdiam. Tubuh mereka lemah, sehingga mereka tidak tahan udara dingin.
Setelah aura pengubah suhu dinonaktifkan, tempat itu menjadi jauh lebih dingin.