Angele menutup matanya dan mendengus setelah beberapa saat. Ruangan itu sangat hening. Hanya terdengar suara deburan ombak di luar. Velvet hanya berdiri dan menunggu jawaban Angele. Gadis itu menatap Angele dengan gugup. Ia tidak tahu apakah ia harus mengulangi pertanyaannya atau tidak.
"Bagaimana keadaan Yuri sekarang? Kau turun bersamanya, kan? Seingatku, dia pergi ke Kastil Taring Putih," Angele tiba-tiba bertanya.
"Iya, aku namun sudah lama tidak berbincang-bincang dengannya," Velvet langsung menjawab.
"Namun, kudengar dia sedang pergi ke perbatasan bersama sekelompok calon Penyihir."
Angele mengangguk. Ia membuka matanya dan melihat ke arah Velvet tanpa ekspresi.
"Maaf, aku tidak bisa menjadikanmu pelayanku," jawabnya dengan santai.
Setelah mengatakan itu, perubahan ekspresi Velvet jelas terlihat dari kedua matanya, yang dipenuhi rasa putus asa. Wajahnya menjadi pucat dalam kurun waktu beberapa detik.