Hu Liena belajar di akademi Wuhun sejak kecil seperti siswa lainnya, walaupun dia telah menjadi murid dari paus dia juga tetap masuk dan mendengarkan guru guru akademi Wuhun yang telah membimbing dan mengarahkan nya.
Hu Liena dulu adalah seorang anak dari keluarga besar yang keluarga nya dibantai oleh musuh dari ayah mereka, dan hanya menyisakan dirinya dan kakak laki-lakinya Xie Yue, dia memakai marga dari ibu nya dan kakak laki-lakinya memakai marga ayahnya, dia dan kakaknya kemudian bertemu dan ditemukan oleh Bibi Dong dan akhirnya di bawa ke Aula Roh.
Karena bakatnya, dia diangkat menjadi murid pertama paus Bibi Dong, kakak nya ditempatkan di akademi Wuhun dengan fasilitas lengkap, lalu Xie Yue, Hu Liena, dan Yan ditunjuk sebagai Tiga Generasi Emas, salah satu generasi emas, Yan, sangat tergila-gila pada Hu Liena dan melakukan apa saja untuk menarik perhatian Hu Liena, Hu Liena juga dikenal sebagai Dewi di Akademi Wuhun.
Pada sore hari, Hu Liena datang ke kamarnya setelah pelajaran teori dari guru akademi, ketika dia membuka pintu, dia melihat Tian Xing yang sedang bersandar di pojok kamar melihat ke arah pintu yang terbuka, otak nya kosong melihat wajah yang akrab itu kemudian air mata menetes dari mata nya.
Hu Liena lalu berlari dan memeluk Tian Xing dengan erat, "Saudara Xing, kau tidak pamit padaku dan hanya menitipkan surat pada guru, tau kah kamu aku selalu merindukanmu, aku ingin selamanya bersamamu, dan tidak akan membiarkan mu pergi lagi." kata Hu Liena sambil terisak.
"Ya, aku salah istri kecil, aku tidak akan meninggalkan mu lagi." kata Tian Xing mengelap air mata dari pipi Hu Liena, kemudian Tian Xing mencium bibir ceri Hu Liena dengan lembut dan perlahan.
Hu Liena kini berumur 16 tahun dan mencapai level 46, rambut pirang panjang dengan tinggi tubuh 1,72 m, sosok nya dengan lekuk tubuh yang indah, dan payudaranya yang seukuran dengan remasan tangan Tian Xing.
Tian Xing mencium bibir Hu Liena sambil meraba raba payudara besar Hu Liena dan pantat nya, Hu Liena menanggapi dengan antusias dan merasa gatal di area gua suci nya karena tongkat naga Tian Xing yang menggesekkan dirinya dari balik celana Tian Xing.
Tian Xing membawa Hu Liena ke kamar mandi dan mereka mandi bersama, Tian Xing membuka seluruh pakaian Hu Liena dan Hu Liena membuka pakaian dari Tian Xing, jantung mereka berdua berdegup kencang, wajah Hu Liena menjadi merah menawan membuat Tian Xing tidak ragu ragu lagi.
Tian Xing mandi telanjang bersama Hu Liena, tongkat naga nya sudah sangat keras menunggu lubang gua untuk ditaklukkan, di kamar mandi, Tian Xing meremas remas dua bukit kembar Hu Liena dan menggigit pelan puting merah muda nya.
Vagina merah muda Hu Liena sudah sangat basah dan mengeluarkan cairan kedewasaan nya, setelah mereka selesai mandi Tian Xing tidak mengeringkan tubuh mereka terlebih dahulu.
"Aku menginginkan mu, Nana, dan kamu yang pertama." kata Tian Xing, "Ambillah dan mainkan aku sepuasmu." kata Hu Liena tersenyum manis mendengar dia yang pertama.
Tian Xing tidak ragu ragu dan meremas kembali bukit kembar Hu Liena dan Hu Liena mengerang kecil, tongkat naga Tian Xing berdiri tegak dan memasukkannya kedalam sela sela dari bukit kembar Hu Liena, Tian Xing kemudian menjilati klitoris dari Hu Liena, "Ahhh...ini sangat...bagus." seru Hu Liena, Tian Xing menyelipkan lidahnya dan menerobos ke gua Hu Liena.
"Nana, saatnya membalas Budi sekarang ayo coba dengan mulut mu." kata Tian Xing menjulurkan lidahnya setelah puas bermain dengan bukit kembar dan klitoris Hu Liena, "Ya." jawab Hu Liena mengambil tongkat naga besar Tian Xing kedalam mulut kecil nya.
"Ahh..ahnn...sangat bagus...Nana." racau Tian Xing, Hu Liena puas dan semakin kencang menyedot dan menghisap tongkat naga Tian Xing, bahkan Tian Xing sendiri tidak menyangka bahwa Hu Liena sangat berbakat dalam seni Blow Job.
"Aku...hampir sampai...Nana...telan semua." kata Tian Xing setelah mengeluarkan cairan kejantanan nya, Hu Liena merasa mulut nya penuh dan mencoba menelan semua dan tersedak sedikit membuat Tian Xing tertawa canggung sedangkan Hu Liena sedikit malu.
"Aku...akan mulai, Nana." kata Tian Xing, "Ya, jadikan aku milikmu, saudara Xing." kata Hu Liena terengah-engah, Tian Xing perlahan menyesuaikan posisi nya dan mendorong kepala naga nya ke bibir gua Hu Liena dan menggoda lubang yang kembang kempis itu menginginkan sesuatu untuk masuk.
"Tolong.. masukkan." kata Hu Liena sedikit tidak sabar, Tian Xing mengangguk kemudian mendorong tongkat naga nya ke dalam gua suci Hu Liena merobek selaput dara dari Hu Liena, Hu Liena berkaca kaca karena sakit dan nafsu, sakit karena selaput dara nya yang robek seperti linu dan mati rasa kemudian nafsu ingin langsung memasukkan semuanya ke gua suci nya, Tian Xing diam sebentar lalu mencium bibir ceri Hu Liena dan setelah 2 menit Tian Xing mulai memasukkan sisa dari tongkat naga nya.
"Aghh..perutku terasa penuh." kata Hu Liena, "Aku akan mulai, Nana, bersiaplah." kata Tian Xing, "Ya." jawab Hu Liena, Tian Xing memaju mundurkan pinggulnya dan suara pertemuan daging terdengar di ruangan.
Plak! Plak! Plak! "Ahh...ahhh...lebih cepat...suami." seru Hu Liena secara tidak sadar, "Aku akan menghamili mu, istri." kata Tian Xing, "Ya, beri aku bayimu." kata Hu Liena terengah-engah, Tian Xing tidak menahan diri lagi dan lebih cepat mengocok gua suci dengan tongkat naga nya.
Tian Xing meremas payudara Hu Liena dan memilinnya dengan lembut melihat payudara Hu Liena yang memantul mantul, "Ahhh...aku akan keluar suami." jerit Hu Liena, "Keluar kan..semua Nana." kata Tian Xing dan cairan mereka saling bertemu satu sama lain.
"Ahh,, aku ingin lagi." kata Hu Liena memandang Tian Xing, Tian Xing juga merasa kurang dan mereka bermain hingga tengah malam, pada tengah malam, rambut basah Tian Xing dan Hu Liena menjadi kering kembali, kasur yang acak-acakan dengan bercak darah dan cairan mereka bertumpahan dimana mana.
Tian Xing sangat puas meskipun masih sedikit kurang, dan Hu Liena di pelukan nya yang meminta istirahat sejenak kemudian Hu Liena menanyakan tentang pengalaman Tian Xing akhir akhir ini selama ini, Tian Xing menjawab nya sambil meremas payudara Hu Liena dan mencicipi puting merah muda Hu Liena.
Hu Liena secara alami tidak masalah, dan memegang tongkat naga Tian Xing dan mengocok nya ringan, setelah beristirahat setengah jam Hu Liena akhirnya bersiap bermain kembali.
Tian Xing langsung menerobos gua suci dari Hu Liena dan mengecup dahi Hu Liena dengan ringan, "Aku benar benar kecanduan dengan tubuhmu." kata Tian Xing, Hu Liena tidak menjawab apa apa tapi dalam hati dia sangat senang Tian Xing terobsesi dengan tubuhnya.
"Ahh...ahh...Ahh....sangat besar....sangat panjang....sangat kuat...Ahhh." racau Hu Liena setelah Tian Xing memasukkan kembali tongkat naga nya, "Lubangmu sangat sempit..Nana...Tongkatku diremas habis oleh gua mu." kata Tian Xing sambil memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat.
"Ahhh... aku hampir sampai Nana." kata Tian Xing, "Aku juga...Ahhh." jawab Hu Liena setelah cairan hangat mereka keluar bersamaan, Tian Xing kemudian menjilati klitoris dari Hu Liena dan Hu Liena mendengus geli.
Ketika Tian Xing dan Hu Liena bersenang senang, Bibi Dong masih merasakan rasa sakit dari garis darah Penguasa Laba Laba dan menggertakkan gigi nya mendengar erangan keras dari Hu Liena dan suara pertemuan daging dari pertukaran mereka berdua, dia secara alami tidak akan mengganggu hubungan mereka dan hanya menasihati mereka berdua.
Mereka bermain hingga pagi hari, cairan kejantanan Tian Xing berulangkali dimasukkan kedalam rahim Hu Liena, dan mereka tidak menggunakan pengaman, Hu Liena sedikit khawatir dan meminum obat pencegah kehamilan dan bersiap untuk pergi ke akademi namun rasa sakit dari area vaginanya tidak mengizinkan Hu Liena untuk pergi selangkahpun, Tian Xing berkata untuk tidak pergi ke akademi dan tidur untuk memulihkan tubuh nya.
Hu Liena menuruti perkataan Tian Xing dan merekapun tertidur karena lelah setelah pesta semalaman, mereka tidur dengan telanjang bulat sambil berpelukan dan tidur hingga sore hari, dan melipat kain kasur dengan bercak darah diatasnya dan menyimpannya di cincin pemandu jiwa.
Sedangkan Xie Yue, Yan dan teman temannya di akademi Wuhun penasaran dengan ketidakhadiran Hu Liena pada hari ini dan bertanya-tanya apa yang dilakukan Nana?