ketukan pintu tiga kali membuyarkan lamunan seorang wanita yang berparas cantik, yang sedang bersandar di kursi kebesarannya.
"masuk!"
"Permisi, Bu. Ini ada berkas yang harus Ibu tanda tangan," tutur Aira Sekretaris Joy
"Oh ia, sini," ucap Aira.
"Ya sudah, Bu. Saya permisi dulu."
"Aira, tunggu dulu. Besok kamu handle semua urusan kantor ya, saya mau check peningkatan kantor"
"Baik,
Setelah kepergian Sekretarinya, Joy memutuskan untuk berjalan mendekati jendala kantornya, menatap keluar kota Jakarta yang begitu luas dengan polusi serta matahari yang begitu panas.
Tenang
Itu yang mampu mewakili perasaannya sekarang. Kehidupannya jauh dari rasa sakit, duka dan air mata. Terukir indah senyum di bibirnya kala mengingat dan membandingkan jalan hidupnya dulu dengan yang sekarang.
*
Di sisi lain.