" Beuh, yang udah jadi manajer, ngajak ketemuannya di cafe, beda sama aku yang cuma guru anak anak abege, yang tingkah absurd-nya bikin ngurut dada "
" Sudah, mau pesan apa ? Bebas "
Tawar Daniel, teman seperguruan waktu jadi murid ki jangger.
Hais, maksudnya satu fakultas dulu waktu masa masa kuliah.
" Pesan bini muda boleh gak " Om devin nyengir, gara gara sering dijahili daniel, Om devin mendadak sengklek.
" Kau mau di kebiri sana Widuri ? "
" Becanda, Widuri belahan hatiku, darinya aku sudah memiliki sepasang buah hati, memangnya kau ? Jangankan anak, istri saja belum ada, emosian, ntar kalau kau sudah nikah, aku bisa jamin kalau kau tidak akan lagi gampang terbakar "
" Kau kira aku kertas yang gampang terbakar ? "
" Lah, yang kita punya itu api, dael, harus tersalurkan, kalau enggak, ya gitu, seperti dirimu, gampang ngambek, kaya' cewek yang lagi PMS "
" Sok tahu, guru bahasa Indonesia, ngebahasnya tentang bergituan, kaya' ngerti aja "