Capítulo 42: Aku tidak pernah bisa melupakan mu, kenangan kita terlalu banyak, Aarav

"A...a...Aarav?" sebutnya seraya menatap Ali.

"Bu Kozhikina, jangan duduk disini terus. Nanti kalau ibu duduk disini kan ke hujanan, terus sakit. Ayo ikut saya meneduh atau saya antar pulang ya?" ucap Ali.

Kozhikina tidak merespon. Ia melamun, menatapi Ali yang memayungi nya. Kozhikina menjadi teringat dengan memori kenangan masa lalunya.

*Flashback on*

Empat belas tahun yang lalu...

Terlihat Kozhikina sedang duduk di bangku taman seraya menulis dan mengunyah permen karet. Ia mengenakan seragam SMA karena saat itu Kozhikina masih duduk di bangku SMA kelas 2. Kemudian, rintikan hujan membasahi pipi nya sedikit demi sedikit. Tetapi, Kozhikina tidak peduli dan tetap melanjutkan aktivitasnya disana.

Rintikan hujan yang mulanya tidak begitu deras kini menjadi deras hingga membasahi buku tulis Kozhikina. Lantas, Kozhikina langsung menyimpan bukunya agar tidak basah.