Descargar la aplicación
12.96% Doomsday Pillars (Indonesia) / Chapter 44: Malam yang sunyi

Capítulo 44: Malam yang sunyi

Pertemuan dengan Bupati Suryo, Jendral Rico dan James Randall telah dimulai.

Alex memberitahu mereka lokasi tepat pillar di Jawa Tegah, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Bali. Alex akan bertanggung jawab dengan yang berlokasi di Bali, yang di Sumatra akan menjadi markas Bupati. Bupati juga akan menugaskan bawahannya untuk mengirimkan tentara membersihkan dua lokasi. Untuk yang berada di Jawa Tengah, ini akan menjadi sedikit kompleks.

Indonesia memiliki populasi 270 juta. sekitar 60% nya, yaitu sekitar 140 juta, bermunkim di pulau Jawa. Alex memberitahu kelompok ini bahwa pemerintah yang sekarang tidak akan bertahan. Terlalu banyak orang yang tidak bertahan menghadapi wabah dan itu termasuk presiden dan wakil presiden. Alex berharap Jendral Rico, petugas kepolisian tingkat tinggi, dapat menjaga keamanan public dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang dari ibukota dan orang disekitar Jawa Barat. Keluarga Randall akan mengurus kota Surabaya di Jawa Timur. Setelah 3 bulan, mereka harus membawa mereka yang bertahan ke doomsday pillar di Jawa Tengah. Ini akan menjadi tugas yang berat.

Singkatnya, Bupati akan memberi bantuan tentara dan senjata yang cukup, James Randall akan mendukung dengan menyediakan persediaan dan Jendral Rico akan mendorong dukungan pemerintah. Alex juga meminta kepada Jendral Rico dan Bupati untuk bantuan dari pusat kepolisian dan markas angkatan darat di Bali.

Pertemuan berlangsung selama 3 jam, sekarang sudah tengah malam dan sudah waktunya pergi. Waktu berikutnya mereka bertemu, bila mereka sanggup bertahan, mungkin beberapa bulan setelah malapetaka dimulai. Sebelum pergi, Bupati berbicara empat mata dengan cucunya, Aria. Ini merupakan situasi yang sulit untuknya, namun Aria tetap memilih membantu Alex seperti yang sudah dijanjikannya.

Hari berikutnya, Alex memutuskan tetap di Singapura satu malam lagi, dia tinggal di salah satu pondok privat di Pulau Sentosa Singapura. Banyak tamu dari pertemuan kemarin berusaha menghubunginya, namun dia menolak. Ada sesuatu yang tidak ingin dia bagikan pada orang orang ini. Alex bertemu dengan Jerry dan Aria untuk berdiskusi beberapa hal, dan setelah beberapa menit mereka pergi.

24 Desember,

ini adalah malam Natal. Selama beberapa tahun terakhir, Alex biasanya menghadiri gereja pada malam ini dengan keluarganya, namun tidak saat ini. Malam ini, dia memiliki sesuatu yang dia rencanakan, tentunya juga untuk kepentingan keluarganya. Alex sendirian di villa dekat pantai. Suara angin dan ombak berdebur sangat damai. Ini adalah malam sunyi.

22:00 malam hari

Beberapa orang mengenakan pakaian hitam mengelilingi vila dimana Alex berada. Mereka berjalan perlahan hampir tanpa suara. Mereka adalah kelompok ninja. Mereka adalah pasukan misterius dari negara Jepang. Penguasa ilmu bela diri bernama ninjitsu. Keberadaan mereka di dunia modern masih misteri. Mereka ahli dalam mata-mata untuk informasi atau pembunuhan. Malam ini mereka datang untuk Alex, sayangnya untuk mereka, Alex telah siap meunggu.

700 meter di laut dari pantai, ada sebuah kapal menghadap villa.

"Satu, dua… lima target terkonfirmasi. Mereka mendekat. Saat ini mereka hanya 10 meter jauhnya dari villa. Target terkunci, ijin untuk menembak"

"Tidak Aria, tahan tembakanmu, aku dapat menanggani ini"

Alex sudah tahu setelah pertemuan itu, terutama setelah memamerkan spirit stone, akan ada beberapa kelompok yang ingin mencuri darinya. Dia sebenarnya menunggu hal itu.

Tiga ninja berhasil masuk ke villa, sementara dua lainnya menunggu di luar sebagai bantuan. Ninja ahli menggunakan pedang pendek, dua dari mereka berjalan perlahan ke pintu kamar tidur. Ketika hampir membuka pintu, dorongan angin tiba tiba muncul …

BAAAMMM

Sebuah tinju muncul dan mengenai salah satu mereka di wajah, kedua ninja lainnya meloncat ke belakang. Ninja di luar berlari ke dalam villa. Alex perlahan berjalan keluar kamar tidur, saat ini, mereka berenam berada di ruang keluarga. Besar ruang keluarga sekitar setengah lapangan basket, namun dengan semua perabot, terasa sempit di dalam.

"Aku dengar ninja ahli dalam perkelahian jarak pendek. Aku ingin mencobainya"

SLAHHHHH… SLAHHHH…

Dua ninja bergerak mulus menghunus katana mereka. Alex berhasil menghindar

SHHHHTTT…. SHHHHTTTT…..

Dua lagi maju bersama menutup ruang kosong disebelah Alex. Alex benar-benar terkepung

"Apa kalian akan membunuh ku atau menangkapku?"

"…"

"Hallo, apa kalian bisu? Kalian benar benar pembunuh terhebat!"

Dia baru saja akan membalas ketika Aria melapor

"Alex, ada yang datang"

"Berapa banyak?"

"Hanya satu, wanita. Aku pikir kau tidak akan menyukai hal ini.. orang yang mendekat adalah Christina"

"…"

Alex akhirnya berhenti bermain-main, dia harus menyelesaikan kelompok pembunuh ini atau akan berbahaya bagi Christina. Walaupun kelompok pembunuh ini lebih baik dalam pertempuran tangan dibandingkan dengan tentara khusus, mereka tetap bukan tandingan Alex. Dia berada di mortal realm tingkat tinggi dengan teknik gerakan tingkat menengah, ditambah pengalaman bertarung 10 tahun dan cincin penyimpanan penuh senjata, pembunuh pembunuh bayaran ini tidak mungkin memiliki kesempatan menang melawannya.

Alex menghindar salah satu serangan ninja dengan langkah heksagram, dia melangkah ke samping dan menggunakan siku.

BAMMMM

Sambil mengambil pedang pendeknya, dia berbalik dan menebas dua ninja lainnya di belakang. Kemudian dia meloncat dan melemparkan pedang pendek menikam ninja keempat. Empat ahli bela diri ninjutsu kalah kurang dari tiga detik. Ninja kelima yang berdiri di belakangnya tidak dapat percaya dengan apa yang dia lihat.

Ketika Alex hendak menyerang ninja terakhir, pintu tiba tiba terbuka. Ninja kelima terkejut, dia menarik pedangnya untuk menebas orang yang baru masuk dari pintu

Alex terkejut, dia mencabut pistol dari cincin penyimpanan, namun tampaknya dia tidak cukup cepat

Gerakan ninja begitu cepat dan kecepatan tebasannya juga hebat

Ketika Christina membuka pintu dan dia terkejut melihat kejadian itu

SLAASSHHHH

SHHHIIITTT… SPLATT

Pedang menuju kearahnya seperti hendak menariknya, namun kepala ninja meledak bahkan sebelum pedang itu mencapainya. Darah terciprat di pintu, dan juga ke wajah Christina.. Dia terdiam, dia hampir saja berteriak ketika Alex tiba-tiba mengenggamnya dan mengisyaratkan jangan membuat suara keras. Alex kemudian membawanya ke sofa untuk duduk

"Tembakan bagus, Aria"

Alex memuji Aria, dia menembak kepala dari 700 meter melalui jendela dari atas kapal yang terombang ambing

"Jangan terlalu nyaman. Aku melihat tiga kapal cepat bergerak ke lokasimu. Perkiraan dua menit, paling tidak selusin penyerang. Haruskah aku menembak?"

"Negatif. Biarkan mereka masuk dulu"

Alex, berlutut di depan Christina, berkata

"Kamu datang di waktu yang tidak tepat. Lain kali, telfon aku dulu. Apa kamu memakan batu yang kuberikan?"

Christina, tidak dapat berbicara, hanya menggeleng

"Apa kamu bawa?"

Dia mengangguk "Bagus, makan sekarang dan bersembunyi. Pergi ke kamar tidur dan tetap disana, lebih banyak orang datang"

"Alex, aku melihat 18 orang, mereka tampaknya amatir, berdasarkan pakaian dan senjata mereka. Aku 80% yakin mereka berhubungan dengan bajak laut Somalia. Mereka hanya 50 meter dari lokasimu. Bagaimana kamu ingin menaggani ini?"

Alex menjawab dengan tenang "Aku akan tinggal disini menarik perhatian mereka. Lanjutkan menembak mulai dari belakang. Jerry, kamu akan menanggani yang tidak terlihat. Kita tidak akan membunuh, hanya melumpuhkan "

"Oke"

"positif"

Hasil pertempuran tentu jelas. Aria melumpuhkan targetnya dengan mudah menggunakan kemampuan tembaknya. Dan dalam kegelapan malam, kemampuan pisau dan kecepatan Jerry tidak dapat ditandingi. Tidak ada satupun bajak laut yang melihatnya mendekat ketika mereka mendekati Villa, 18 orang lumpuh dalam waktu kurang dari 3 menit.

Aria tetap di perahu untuk berjaga-jaga. Dalam Villa, Alex dan jerry mengikat seluruh 22 tawanan. Christina juga melihat orang-orang bayaran itu. Alex tidak menghabiskan waktu untuk menginterogasi, mereka hanya tentara bayaran. Mereka mungkin tidak tahu apapun kecuali uang bayaran.

Christina masih bingung, dia ingin mengunjungi Alex karena apa yang dia dengar dari orang tuanya mengenai acara kemarin. Orang tuanya mendeskripsikan bahwa Alex bukan seperti Alex yang dia kenal. Melihat kejadian berdarah ini, dia seperti mengerti bahwa Alex telah berubah.

Spirit stone yang dia makan telah menunjukkan efek. Dia sekarang adalah spirit enhancer di mortal realm tingkat menengah. Christina adalah spirit enhancer unik dengan talenta dalam api. Namun dia tidak memiliki pengalaman seperti Jerry atau Aria, sehingga talentanya terlihat. Namun sekarang Christina telah mencapai tingkat menenggah, ketika Akhir Jaman tiba, akan lebih mudah baginya untuk melatih talentanya. Alex meminta Jerry mengantarkan Christina pulang.

Sekarang dengan apa yang terjadi, dia percaya yang Alex katakan adalah kebenaran, dia mendekat dan memeluk Alex.. kemudian dia pergi.

Alex khawatir dengan keselamatannya juga. Dia berharap dia dapat bertahan dari bencana yang akan datang.

Setelah Christina dan Jerry tidak terlihat, Alex menghadap 22 tentara bayaran yang hanya peduli pada uang. Dia menganggap bajak laut dan pembunuh bayaran sebagai golongan yang terendah. Apa yang akan dia lakukan tidak akan susah baginya. Alex mengambil amulet matahari dari cincin penyimpanan. Pembunuhan masal terjadi malam ini. Aria melihat kejadian itu dari jauh, dia dapat melihat apa yang Alex lakukan dan dia terganggu olehnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C44
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión