Andi langsung mengangkat telepon nya, wajah nya tampak pucat dan tegang, kala dia mendengar apa yang di katakan orang di sebrang telepon, tubuhnya serasa lemas, bahkan tangan nya pun tampak gemeteran, aliya yang melihat itu sontak langsung menghampiri ayahnya dan menanyainya
"ayah ada apa ?" bukan nya mendapat jawaban, dia malah di abaikan
andi terdiam seribu bahasa, aliya semakin cemas, pasti terjadi sesuatu! tapi dia tidak tau apa yang sedang terjadi yang ia tahu pasti ini sesuatu yang besar, dia tidak pernah melihat ayahnya seperti ini,
Devian yang melihat itu tampak tersenyum penuh misteri, dia langsung memandang semua orang,
" sepertinya pertemuan kita di cukupkan sampai sini saja, jadi trimakasih atas kehadiran kalian dan maaf telah mengganggu waktu kalian, saya permisi dulu" ucap devina yang langsung pergi, di ikuti wijaya lalu orang orang yang ikut rapat tadi, hingga tersisa andi dan aliya di dalam ruangan itu, saat ruangan sudah kosong andi tampak merosot ke bawah, dia terkulai lemas tak berdaya, dia bagaikan es yang mencair, terjatuh ke atas lantai tanpa tenaga. pandangan nya tampak kosong, aliya yang melihat itu langsung kanget,
"hancur sudah, kita sudah hancur" ucap andi dengan berlinang air mata
" apa maksud ayah?" tanya aliya panik, dia dapat merasakan ayah ny benar benar kacau,
" kita akan hancur, keluarga kita hancur, perusahaan kita hancur, semuanya sudah berakhir" andi tampak meraung, nasibnya sungguh tragis, dia tidak mengharap kan akhir yang seperti ini,
"ayah katakan apa yang terjadi? jangan membuatku bingung" tuntut aliya...
"perusahaan kita, semua bisnis gelap kita sudah terbongkar, kita akan hancur... kita hancurr" jelas andi, aliya yang mendenagar itu langsung ikut terkulai lemas di samping andi, kenapa semuanya jadi begini. bagaikan mimpi buruk dia ingin hal ini mimpi buruk di siang bolong, di tidak ingin mempercayai nya, dan dia tidak akan pernah mempercayai nya.
...
Di kantin universitas, Naysila dan Raisa sedang duduk berdua di salah satu meja di sana, dan tak jauh dari meja mereka reyhan juga sedang ada di sana mengawasi dan menjaga naysila tentunya.
"Nay aku tidak tau yang terjadi, semua orang yang kemarin menghina dan mengata ngatai mu, sekarang mereka tampak bungkam," kata raisa, sambil mengamati sekitar, dan tangan nya tampak mengaduk ngaduk mie yang ada di mangkuk,
"aku juga tidak tau, tapi sepertinya kak vian di balik ini semua, " jawab naysila dengan tenang, karena dia sudah tau, setiap dia punya masalah devian pasti akan menyelesaikan nya dengan mudah dan cepat, jadi saat dia mendapatkan masalah seperti ini dia hanya akan diam seperti tidak terjadi apa apa.
"akhh... aku iri, dia sangat perhatian sekali sih, eh nay menurut kamu kak alex itu gimana ya orangnya?" tanya raisa tiba tiba. Naysila mengerenyit sebentar lalu menjawab
"dia baik, setia kawan, perhatian, agak dingin sih, tapi pada orang yang tidak di kenal saja, asli nya mah pecicilan banget, dia juga bertanggung jawab dan selalu bekerja keras, emang kenapa sih nanya tentang kak alex?"
"tidak apa apa kok, cuma penasaran saja, eh tapi btw apa dia punya pacar?" raisa bertanya dengan sedikit ragu, tapi rasa penasaran nya sungguh sangat mengganggu, dia juga tidak tau kenapa dia bisa sangat penasaran, raisa memandang naysila memperhatikan reaksinya, dan naysila sendiri juga langsung memandang raisa dengan tatapan menyelidik
"kak alex setau ku dia tidak pernah membahas wanita atau mengenalkan nya, bahkan dia selalu menghabiskan waktunya dengan teman teman pria nya saja, sepertinya kak alex tidak pernah dan belum punya pacar,! kenapa aku merasa kamu ada something dengan kak alex, katakan dari tadi kamu terus menanyakan tentang nya"
Raisa memerah seketika, pipinya langsung merah seperti kepiting rebus, dia tampak salah tingkah tidak menyangka kalau naysila akan mengetahuinya dengan cepat
"tidak kok aku dan kak alex hanya dekat biasa saja, aku cuma bertemu beberapa kali dengan nya, dan kemarin dia mengajak ku jalan, " jelas raisa dengan cepat takut naysila salah paham
"hah kak alex ngajak kamu jalan?"naysila jelas sedikit terkejut, walau pun dia tidak terlalu dekat dengan alex dia jelas tau aktivitas sehari hari alex, sejauh yang dia tau alex tidak pernah jauh jauh dari devian, dia bagaikan perangko yang selalu menempel pada devian,
"iya nay, kemarin dia ngajak aku jalan tapi tiba tiba semalam di telepon dia bilang gak bisa ngajak aku keluar, karena ada urusan yang mendesak dan sangat penting yang harus dia kerjakan, tapi pagi tadi dia telepon lagi dan ngajak jalan lagi, aku bertanya seperti itu tadi takut kak alex sudah punya kekasih dan kekasih nya salah paham sama aku,"tutur raisa menjelaskan, naysila tampak terdiam sesaat sambil memandangi raisa
hening... menyelimuti mereka berdua sampai toba tiba naysila tertawa terbahak bahak, jelas raisa yang melihat itu langsung terheran heran, apa teman nya ini sudah gila? naysila terus tertawa tanpa menghiraukan ekspresi raisa yang terlihat bingung, dan di sebrang rayhan juga nampak sedang memperhatikan nya
"kenapa ketawa, emang ada yang lucu?"protes raisa, karena kesal melihat naysila terus tertawa tanpa sebab
"Pfft... Ha.. ha... yang lucu itu kamu raisa, masa kamu gak ngerti sih, jika kak alex deketin kamu terus ajak kamu jalan berarti ada something, yang pasti itu artinya kak alex tertarik sama kamu rai"jelas naysila sambil sesekali terkekeh geli karena kepolosan sahabatnya itu,
"ah masa sih, " ucap raisa gak yakin, tapi jauh dalam hatinya dia berharap alex memang seperti itu " yang aku lihat gak gitu deh, kak alex memperlakukan aku layak nya teman biasa kok,"sangkal raisa,
"aduh temen aku ini yah, yah lihat aja ntar, jika ada kabar baik cepet kasih tahu aku!" kata naysila dengan maksud tertentu,
"ih kabar baik apa coba"grutu raisa yang mulai kesal atas godaan temen nya itu, saking keselnya dia mengaduk ngaduk mie nya sampai terdengar bunyi treng dari akibat sendok yang beradu dengan mangkuk kaca, naysila hanya terkekeh saja.
setelah itu mereka melanjutkan makan nya dengan tetap sesekali ngobrol lebih tepatnya sih naysila terus mengoda raisa. saat asik makan devian datang naysila yang melihat kedatangan devian langsung berhenti mengoda raisa, dia melihat devian yang berjalan ke arah nya dengan sedikit pincang, akibat kakinya yang belum sembuh total, melihat hal itu naysila langsung bangkit dari duduk nya dan dengan terburu buru menghampiri devian, dan karena itu pula dia tidak memperhatikan jalan, saat dia sedikit lagi menuju devian kakinya tiba tiba saja tersandung pada sebuah bangku, mengakibatkan dia tersungkur kudepan..
"hati hati..." devian langsung menangkap tubuh naysila dengan sigap, naysila langsung jatuh kedalam pelukan devian semua mata langsung tertuju pada mereka berdua, karena terkejut naysila diam membeku beberapa saat, sampai akhirnya devian menyadarkan nya
"nay jika kamu lebih lama dalam posisi ini, maka kita akan berakhir terjatuh ke lantai"seru devian dengan suara yang hanya di dengar oleh mereka berdua, naysila tersadar dan langsung berdiri tegap, wajah nya langaung memerah karena dia tahu semua orang sedang menatap nya, kemudian rasa malunya hilang saat dia teringat dengan kondisi devian, tanganya pasti kembali sakit akibat tadi menangkap tubuh naysila, dan kaki nya.. naysila melihat devian yang berdiri dengan posisi yang sedikit tidak seimbang
"kak vian.."ucap nya cemas sambil memgangi lengan devina, tatapan nya jelas terliht dia sangat cemas pada suaminy itu,
"tidak apa, aku baik baik saja" jawab devian sambil menatap mata naysila dengan penuh perhatian, "beneran aku baik baik saja" lanjut nya saat dia masih melihat kecemasan di mata naysila,
"ayo kita duduk dulu" perintah naysila, sambil menuntum devian meuju mejanya tadi,dia tidak peduli semua orang menatap nya, dia hanya khawatir pada devin, semua orang itu tidak penting, devian adalah prioritasnya, bahkan jika dia di caci, di hina, dan di hujat dia akan tetap berada di sisi devian.
devin duduk di samping naysila dan tepat di hadapan mereka raisa tengah menatap mereka berdua dengan kesal, pasalnya merek berdua sumi istri dan dia hanya obat nyamuk, apa mereka mau pamer kemesraan di depan nya, saat di hendak beranjak dari duduk nya, seseorang menarik kursi di samping raisa lalu duduk di samping nya, raisa sedikit terkejut, apa lagi saat dia mengetahui siapa orang itu, Deg.. tidak tau kenpa jantungnya tidak bisa terkontrol dia berdebar dengan cepat, jika di terus ada di sana itu benar benar tidak baik untuk kesehatan jantung nya.