Descargar la aplicación
30.64% Dewa Pencuri / Chapter 19: 19. Sekeping Puzzle

Capítulo 19: 19. Sekeping Puzzle

"Jendral Yuan Huan? Apakah karena dia berhianat?" Jantung Chen bergemuruh ketika nama ayahnya di sebutkan.

"Jendral dulunya adalah pahlawan sejati yang membela negara sampai akhir hayatnya. Namun dia masih mudah dipengaruhi." Kepala Pengawal Meneguk arak terakhir di di cangkir miliknya.

Bisa kau jelaskan? Dimana cara berpikirnya yang salah menurutmu?"

Kepala Pengawal itu memandangi wajah Pria muda di hadapannya dengan sorot mata yang tajam.

Ini membuat Chen serba salah. Awalnya dia memang sangat serius ingin mengorek informasi. Emosinya membuat dirinya tidak dapat mengontrol diri seolah dapat terbaca kalau dirinya memiliki hubungan dengan Jendral Yuan Huan.

"Uh.. Ehh... Sebenarnya aku hanya penasaran. Di desa kami, Jendral Yuan Huan sangat di kagumi. Bahkan anak anak menyanyikan lagu tentang semangat perjuangannya. Setelah dia menjadi penghianat, itu membuat desa kami terpukul dan bingung. Ini sulit di pahami." Celoteh Chen memperbaiki sikapnya.

"Hahahah... Kerajaan memang tidak membongkar penghianatan nya secara terang terangan. Tapi kami yang berada di bawah komando nya jelas mengetahui semuanya itu."

"Akhirnya dia membelot ke kerajaan Shui. Dasar penghianat kurang ajar." Chen memaki. Tapi dalam hatinya meminta ampun kepada arwah ayahnya.

"Tidak. Dia tidak berpihak kepada Kerajaan Shui."

"Hah? Lalu penghianatan apa yang dilakukan?"

"Dia bekerja sama dengan Kerajaan Mhonk dalam merebut kembali Kota Ban Cheng."

"Hah? Maksudnya..."

"Kota Ban Cheng awalnya adalah milik kerajaan Zhu tetapi diambil oleh kerajaan Shui. Lalu Jendral Yuan Huan yang pada saat itu masih seorang Panglima merebut kembali dengan dibantu oleh para ahli bela diri Kerajaan Mhonk." Kepala Pengawal itu melempar cangkirnya yang kosong karena kesal. Dia terbawa oleh emosi di masa lalu. "Dia memasukan pasukan Kerajaan Mhonk ke Kerajaan Zhu. Dia melakukannya secara diam diam. Dia juga akhirnya menempatkan dan memberikan Kota Ban Cheng kepada pasukan Mhonk. Hal ini di ketahui oleh ke tiga bawahannya yang dipercaya. Salah satu bawahan Jendral Yuan Huan Itu yang bernama Peng Wang adalah atasanku. Seorang Kepala 10.000 prajurit. Dia melaporkan semua perbuatan Jendral Yuan Huan dalam sebuah surat. Lalu di utus aku yang mengantarkan surat itu ke kerajaan."

Tubuh Chen bergetar hebat. Tapi dia coba menahan dirinya dengan memegang kayu pembatas kereta. Sebisa mungkin menahan diri agar tidak di curigai.

Tapi amarahnya terus menggerogoti pikirannya. Ada hawa membunuh keluar dari dirinya. Hari ini begitu besar keinginannya membunuh Kepala Pengawal karena dia adalah salah satu penyebab kematian Ayahnya. Peng Wang yang juga orang kepercayaannya juga berhianat.

Kemudian ingatannya kembali ke masa lalu dimana dirinya membunuh secara membabi buta kepada semua yang di curigai terhubung dengan Kerajaan Zhu. Kemudian teringat lagi tentang dirinya yang berniat merubah masa depan dan tidak lagi menjadi anjing pembunuh.

Kini amarahnya mulai mereda. Cara berpikirnya perlahan mulai terbuka untuk melihat dari berbagai sudut.

Bagaimana jika memang ayahnya adalah seorang penghianat, bagaimana jika ternyata ada rahasia di balik kerja sama antara kerajaan Mhonk. Bagaimanapun juga perebutan Kota Ban Cheng itu terletak di pegunungan Ban Cheng yang merupakan tempat harta Karun berada. Pasti ini semua ada hubungannya dengan Harta Karun itu. Cerita ini hanyalah sekeping puzzle.

"Tuan... Aku melihat kemarahan dalam dirimu juga di penuhi hawa membunuh." Kepala Pengawal mengatakan nya dengan tenang. "Aku juga seperti itu awalnya. Sangat tidak menyangka Panglima yang aku puja ternyata begitu rendah perbuatan nya." Kepala Pengawal itu memukul pintu kereta sebagai pelampiasan kekesalannya.

Kembali Chen harus bekerja keras menahan emosinya sebelum jemarinya merobek jantung Kepala Pengawal.

Pikirannya mengatakan kalau Kepala Pengawal ini tidak tahu apa apa. Sama hal nya seekor semut akan menganggap gajah itu mahkluk yang keras seperti batu karena semut itu berada di kuku gajah. Atau seorang pelancong yang melihat gunung di pulau Tayli itu kecil karena belum melihat dari dasar laut. Belum saatnya memutuskan hasilnya karena ini hanya sebuah goresan tinta awal dari sebuah lukisan.

"Ku lihat aura membunuh mu mulai meninggi lalu merendah. Rupanya kau juga sangat kesal dengan Jendral Penghianat itu. Entah mengapa Kerajaan tidak membunuh semua keturunannya agar tidak ada penghianat di masa depan."

"Sepertinya kulihat saudara juga sangat membenci Kerajaan Mhonk. Emosi saudara juga sangat tinggi ketika menyebut kerajaan Mhonk."

"Hahaha... Memang Tuan Ye Shang sangat jeli dan cerdas. Kalau tidak salah itu adalah nama Tuan sewaktu memperkenalkan diri kepada Bae Jing."

"Benar. Panggil saja Ye Shang tanpa menggunakan kata Tuan."

"Baik. Kau juga dapat memanggilku...'

"Lee Duk dari kota Bha Tassan."

"Hah .. Tuan Ya Seng benar benar peramal hebat. Kami adalah perusahan Pengawal Barang dari Kota Bha Tassan."

Sebenarnya Chen baru saja menyadari akan hal itu. Beberapa tahun kedepan akan terjadi peperangan dengan kerajaan Mhonk. Kota Bha Tassan merupakan kota perbatasan antara Mhong dan Zhu. Pada saat itu terkenal seseorang penjaga perbatasan yang bernama Lee Duk dalam mempertahankan kota. Meskipun kota itu berhasil di pertahankan namun nyawanya juga turut melayang. Diapun dianggap sebagai pahlawan oleh penduduk lokal.

Apa lagi melihat kebencian Kepala Pengawal ini kepada kerajaan Mhonk. Maka dapat di duga kalau kerajaan Mhonk ini memprovokasi kota Bha Tassan sehingga membuat kerugian bagi Lee Duk.

"Apakah ada keluargamu yang dibunuh oleh kerajaan Mhonk?"

"Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan apapun dari Peramal Ye Shang ini." Lee Duk merangkul Chen. "Empat tahun lalu sebagian penduduk Bha Tassan di bantai oleh sekelompok orang bertopeng. Yang dibunuh adalah orang orang ahli bela diri di kota itu termasuk ayah dan kakak ku. Ayah ku merupakan Kepala Kota. Begitu juga para prajurit perbatasan tidak satupun yang selamat. Kami yakin itu pasti perbuatan orang Mhonk yang hendak melakukan ekspansi. Mereka tidak berani terang terangan karena akan menimbulkan peperangan."

"Lalu bagaimana Pihak Kerajaan Shu menyikapi hal ini."

"Beberapa para manusia bertopeng yang mati Itu terdapat tatoo kupu kupu di punggungnya. Ini seperti sebuah sekte rahasia. Jadi kerajaan tidak ada alasan menuduh kerajaan Mhonk. Kerajaan Zhu hanya menambah personil prajuritnya untuk melindungi Kota Bha Tassan.

"Begitu rupanya."

"Tuan Ye Shang. Apakah kau juga dapat meramal masa depanku."

"hmm... Apakah kau sangat ingin mengetahuinya?"

"Tentu saja." Mata Lee Duk berbinar binar penuh harap.

"Baik. Aku beri tahu kepadamu. Sepuluh tahun dari sekarang, Kerajaan Mhonk yang bergabung dengan kerajaan Shui akan menyerang kota Bha Tassan. Tapi kau berhasil menahan mereka dan menimbulkan banyak kerugian dari pihak musuh. Hanya saja kau tewas sebagai pahlawan dan namamu di kenang sepanjang masa."

"Wow... Luar biasa.." Lee Duk tersenyum semringah.

"Sepertinya kau sangat senang mendengarnya."

"Tentu saja aku senang. Mati dalam memperjuangkan Kerajaan Zhu dan tanah kelahiranku sendiri. Tidak ada kematian yang begitu indah selain dalam peperangan mempertahankan kebenaran."


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C19
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión