Descargar la aplicación
83.87% Dasar blonde sialan [BL] / Chapter 26: 25. ketahuan

Capítulo 26: 25. ketahuan

"Mom, Mommy pulangnya lama tidak?" tanya Kaizen yang sedang mengunyah roti panggang nya.

"ya.. mungkin sore aku pulang, hari ini aku ada ujian harian-" jawab Atala.

"- tapi Daddy kalian pulang cepat nanti" sambungnya.

"tapi aku mau nya sama Mommy" ucap Kaizen cemberut, ya Kaizen memang lebih deket ke Atala dibanding Riyan. tapi mereka semua deket kok, cuman beda pilihan aja.

"Kai, Your mommy has lots of daily exams. So you can't be selfish, Mommy will come home too. do you understand Kai?" tanya Riyan.

"Yes, Daddy" jawab Kaizen dengan wajah yang mulai murung.

duh, Atala jadi ga tega kalo kayak gini "Kai, nanti pulang aku beliin buku astronomii deh. mau ga?".

"SERIUS MOM?! MAU MAU".

"Kaizen William Alcides, di meja makan jangan berteriak" ucap Riyan.

"udah, lu jangan gitu sama anak sendiri. kenapa sih, Kai cuman antusias dia seneng dibeliin buku" kesal Atala.

Riyan diam dan mengangguk, habis itu meminta maaf pada Kaizen tentunya. Keivan? lagi anteng makanin strawberry yang ada di meja, Keivan sangat suka buah strawberry sementara Kaizen dia menyukai buah apel.

"ayo ay, berangkat".

"iya, bye Kaizen bye Keivan".

"Bye Mommy, bye Daddy".

Atala mencium pipi si kembar satu-satu, Riyan juga seperti itu. Mereka ber2 mengambil tasnya dan langsung pergi meninggalkan rumah, meninggalkan 2 anak angkat mereka yang akan di jaga maid seharian ini. Jujur, Atala rasanya ingin bolos lagi tapi karena dia udah ketinggalan banyak jadinya diurungkan saja niatnya itu.

Riyan mengeluarkan motornya dari bagasi, ia kemudian menjalankan motornya mendekati Atala. Sebelum itu Riyan memakaikan Atala helm, dan baru lah Atala naik ke jok penumpang.

+-+-+-+-+

"Ay" panggil Riyan.

"hm?" dehem Atala.

"nanti istirahat aku ada meeting OSIS" ucap Riyan.

"oh... terus nanti gua jajan gimana?" tanya Atala.

"nih, pake uang aku aja" jawab Riyan menyodorkan sebuah dompet hitam yang bisa dilihat cukup tebal, Atala mengambil dompet itu dan menaruh nya di dalam kantong.

"terus kamu nanti ga makan?" .

Atala diam sejenak, 'kamu' ia ngucapin 'kamu'.

KAMUU ANJIR KAMUU, SIALAN GUA GUA ADUH - batin Atala.

Wajah nya kemudian menjadi merah seperti tomat, membuat gatal di wajahnya. Riyan tersenyum melihat Atala yang lagi salting gitu, padahal dia yang ngomong tapi dia yang salting.

"aku ada satu lagi di tas".

Mereka ber2 berpisah, lantaran Riyan dipanggil sama guru pembimbing. Atala berjalan di koridor yang cukup ramai siswa-siswi yang lagi ngobrol-ngobrol, bercanda dan tertawa, melihat pemandangan dari jendela, memfoto-foto langit.

Ntah kenapa Atala merasakan sesuatu yang akan menjahati dirinya, Ia melihat sekeliling dan ada Dara and geng di sana yang sudah menunggu nya. Oh tuhan, Atala hanya ingin hidup tenang buat hari ini aja.

"Ehh lonte, mau kemana lu? ga sopan amat sama kita" ucap Dara menghadang jalannya.

"sumpah ya Dar, gua mau seharian ini ga diganggu sama lu pada" celetuk Atala menatap sinis ke arah Dara.

"ga semudah itu".

"Eh denger ya Dar, gua ga pernah punya masalah sama lu, gua juga gaada salah sama lu, terus kenapa lu buli gua si? gua cuman pengen hidup damai".

Dara yang kesal langsung saja menendang perut Atala hingga sang empu terhempas ke belakang, Atala meringis karena bokongnya yang tak siap menerima lantai yang keras itu. Seluruh siswa di koridor terkejut melihat itu, mereka tak bisa bergerak menolong Atala.

Dara mendekati Atala, menendang wajah tampan Atala berkali-kali hingga hidung nya mengeluarkan darah. Atala cuman bisa ngeringkih kesakitan, Bahkan perutnya sekarang juga jadi inceran tendangannya Dara.

Atala mau ngelawan tapi Dara ini cewe, jadi gabisa apalagi tangannya masih belum sembuh.

Tendangan itu mengenai perutnya bertubi-tubi hingga geng Opet datang dan menarik Dara menjauhi Atala, Jaiden langsung mengangkat Atala untuk berdiri.

"DAR, GILA LO! TOLOL BANGET, PUNYA MASALAH APA LU SAMA ATALA HAH?!" bentak Jeffry.

"LU TUH CEWE BEGO, NGAPA LU NGEBULLY ORNG YG GA PUNYA SALAH SAMA LU?!" Kali ini Bintang yang marah.

Atala cuman bisa menatap mereka lemas, darahnya sudah berkucuran dimana-mana ntah dari mulut atau hidung.

"YANG GILA ITU TEMEN LU YA ANJING, TEMEN LO UDAH NGAMBIL COWO GUA!" teriak Dara.

"SIAPA?! COWO YANG MANA?! COWO BANYAK YA, DASAR PELACUR" ngegas Bintang.

"RIYAN LAH, COWO GUA CUMAN RIYAN".

"LU TUH OBSESI SAMA TUH BLONDE SIALAN, LAGIAN DIA BUKAN COWO LU".

Atala rasanya udah ga kuat mendengarkan pertengkaran itu, matanya perlahan menutup. Tapi sebelum menutup rapat, ia mendengar teriakan marah seseorang yang ia tahu itu suara Riyan.

+-+-+-+-+

Di rumah sakit.

Atala membuka matanya perlahan agar bisa menerima cahaya masuk ke dalam matanya, Atala bisa melihat 2 anak kecil yang sedang menangis di sampingnya yang sedang di rangkul oleh seseorang.

"MOMMY!!!" teriak 2 anak kecil saat melihat dirinya yang sudah sadar.

Atala tersenyum melihat anak-anaknya, di sana juga ada Jaiden, Bintang, Jeffry dan Riyan. di penglihatan Atala, Jaiden lagi berusaha menenangkan Riyan dengan segala omongannya. Atala mengingat bahwa Riyan kayaknya marah sebelum dia ga sadarkan diri.

"Hei" panggil Atala mencoba menyadarkan 4 orang dewasa itu dari pikiran mereka.

4 orang itu menengok dan langsung mendekati kasur Atala, menatap Atala yang terbaring lemah dengan infusan yang berisi darah. Si Kembar juga cuman bisa menangis di pelukan Mara, yaps kak Mara ada di sini.

"De" panggil Mara.

"hum?" sahut Atala.

"maafin gua de, Mama sama Papa tau kalo lu di bully terus kak Ei juga udah tau... gu-gua ceritain semua nya" ucap Mara.

Atala menghela nafas "ah... gapapa lagian juga pasti mereka bakal tau".

"kamu kenapa ga bilang, kalo kamu dibully gini Atala?" tanya Riyan menatap Atala dengan hawa hitam yang menyelimuti dirinya.

"... cuman gamau ngasih tau" jawab Atala memalingkan wajahnya ke si kembar yang masih menangis.

Riyan mendesah lelah, ia harus mengontrol emosinya sekarang. Ia gamau bikin Atala makin sakit kalo kayak gini.

"Mama, Papa, Kak Ei bakal dateng ke sini sama keluarga tuan Alcides juga bakal dateng" ucap Mara sembari mengelus si kembar berusaha menenangkan mereka.

"hum... terus si Dara sekarang dimana?" tanya Atala.

"di penjara, Tal. dia udah ngelakuin tindakan yang kejam kek gini, bukan ke lo doang tapi ke siswa sama siswi lain" jawab Jaiden.

"dia tuh kayak punya penyakit jiwa ege Tal, makanya kayak gini" celetuk Bintang.

"ga Tang, dia punya keobsesian sama Riyan cok terus kalo ada orang yg deket sama Riyan bakalan dia bully padahal mah cowo nya banyak" bantah Jeffry.

"eishh udah, kalian udah makan belum?" tanya Atala.

"belom" jawab mereka semua termasuk kembar.

"makan dulu sana gih, gua mau istirahat-".

"-Kai, Kei... makan dulu ya sayang sama aunty, Mommy mau istirahat dulu" sambung Atala.

"okeh Mom, tapi Mommy janji akan sembuh" ucap mereka ber2.

"yaps, Mommy janji".

Trio Opet, Mara dan kembar keluar dari kamar kecuali Riyan yang masih stay di samping Atala "kenapa ga ngikut mereka?" tanya Atala.

"aku gabisa ninggalin kamu" jawab Riyan.

"pfftt lebay, sini tiduran samping gua" ajak Atala dan menggeser tubuhnya memberi celah untuk Riyan tidur.

Riyan menurut, ia menidurkan dirinya di samping Atala dan memeluk tubuh Atala. Mengecup-kecup hidung dan pipi Atala dengan gemas membuat sang empu kegelian "diem dih, geli tau".

"habisnya kamu lucu".

"muka gua udah babak belur gini, pastinya jelek bukan lucu".

"ga, kamu tetap cantik dan lucu".

"dih, gua ganteng ya".

"ganteng sama cantik sih".

"orang aneh".


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Airesshu Airesshu

MAAFKAN AKU KALO UPDATENYA LAMA, TOLONG DI MAAFKAN

next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C26
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión