Descargar la aplicación
64.51% Dasar blonde sialan [BL] / Chapter 20: 19. Kaizen dan Keivan

Capítulo 20: 19. Kaizen dan Keivan

Atala bangun dari tidurnya dan langsung beranjak dari kasurnya, ia pergi ke kamar mandi untuk bersiap. Hari ini tak sekolah, karena tanggal merah jadi libur hehehe.

sekitaran 30 menit, Atala baru selesai mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya serta handuk kecil yang berada di atas kepalanya. Tubuh Atala semi kekar, jadi masih belum ada kotak-kotaknya ... ada sih tapi belum muncul aja T-T.

"ADE!" teriak Mara dari depan kamar.

"APA KA? GAUSAH TERIAK-TERIAK GITU AH, ALA LAGI PAKE BAJU" Balas Atala.

"LO JUGA TERIAK YA ANJIR, INI BURUAN SI RIYAN NOH UDAH NANYA-NANYA TENTANG KEMBAR KE MAMA SAMA PAPA COK".

"HAH?! ANJIR IYA IYA BENTAR LAGI ALA TURUN, KAKA COBA DI SANA DULU".

"OKE".

Atala mempercepat gerakannya, walau agak sulit make nya. Atala bodo amat deh udah ga keburu ini dia. setelah selesai memakai semuanya, Atala cepat-cepat berjalan mendekati 4 orang yang sedang serius dengan pembicaraan mereka.

"Ade" panggil sang Mama.

seketika saja tubuh Atala menegang, ia kemudian menoleh ke arah sang Mama dengan takutnya. Mamanya juga sudah menatap dirinya dengan tatapan yang tak bisa di artikan juga, duh jadi takut Atala nih.

"jadi kamu mau adopsi anak?" tanya sang Mama.

"i-iya ma" jawab Atala dengan tangan yang sedang gemetaran.

"emang kamu tau cara ngurusin anak?-".

"- emang kamu juga tau caranya nyediain kebutuhan mereka? kamu bisa tau kesukaan mereka? kamu ngerti emang, Atala Geovano Achelois?" tanya Mira bertubi-tubi, membuat Atala seketika diam tak berkutik.

"bisa ga?" tegas Mira.

"bisa Ma! aku bakal belajar dan lainnya, yang penting aku bisa ngadopsi kembar" jawab Atala sambil memejamkan matanya, ia tak tahu apa yang akan terjadi nanti.

"ppfftt hahaha, lucu nya anak Mama. iya-iya boleh sayang, Tadi juga udah dijelasin sama Ian sedetail-detailnya jadi kamu sekarang boleh ngadopsi kembar. Kalian ber2 akan mengurus kembar kan?" ucap Mira disela dengan tawa.

"ah... itu, itu i-iya" ujar Atala menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.

"yasudah, nanti Mama bilangin Tante Reva buat beliin kalian ber2 rumah" celetuk Mira membuat Atala melongo dengan otaknya yang ngelag.

"hah? rumah? buat apa?" tuhkan otaknya sengklek.

"ya buat kalian ber4 lah, kalo sudah punya anak itu harus tinggal bareng" ucap Dery sambil menyeruput kopinya.

"kata siapa?" tanya Atala.

"ya itu prinsip nya Mama kamu sama Tante Reva" jawab Sang Papa.

"mau ga, Ade? kalo ga yaudah berarti gaboleh adopsi-".

"IYA IYA ALA MAU IH" teriak Atala memotong ucapan sang Mama, membuat yang lain tertawa karena tingkah lucu si bungsu Achelois.

"gih sana, urus semua surat adopsinya sama Riyan. oh ya satu lagi de, kalo sekolah titipin kembar sama Mama Papa atau ga sama Tante Reva nanti kita bakalan jagain kok" ujar Mira.

"oke Ma, makasih banyak Mama Papa" Atala kemudian menarik tangan Riyan keluar rumah dengan perasaan senang.

+-+-+-+-+-+

"KAKA!".

"haloo kembar" sapa Atala dan memeluk kembar dengan satu tangannya.

"kaka kenapa di sini?" tanya si kembar yang lebih pendek..

"bawa kalian buat pulang ke rumah Kaka" jawab Atala.

Si kembar terdiam saat mendengar jawaban Atala, kemudian mereka ber2 menunduk dengan tubuh yang bergetar. Atala dan Riyan bertatapan sebentar dan beralih lagi pada kembar, Atala memeluk si kembar yang lebih pendek dan Riyan memeluk kembar yang agak tinggi.

"kenapa menangis hm?" Atala mengelus punggung sempit itu berusaha menenangkan si kembar.

"kayak mereka masih agak ragu, ay" ucap Riyan yang sepertinya tau apa yang terjadi dengan si kembar.

"ah... yasudah, ayo ikut aku".

+-+-+-+-+

Sekarang kembar berada di rumah orang tua Atala, kenapa? karena Reva dan Mira belum mendapatkan rumah yang cocok untuk mereka tinggali. Jadilah kembar di rumah Mira dan Dery, besoknya di bawa ke Mansion Riyan.

oh ya, Riyan juga balik ke Mansion katanya dipanggil sama Daddynya.

"nah... uhm... nama kalian siapa?" tanya Atala yang bingung sebab tak tau nama mereka, di surat adopsi pun mereka tak punya nama. Ntah kenapa hal itu sangat lah aneh, apa Ibu mereka tak menamai mereka?.

Si kembar menggeleng bersamaan.

Atala paham "siapa yang Kaka di sini?".

Kembar yang sedikit pendek menunjuk kembarannya yang lebih tinggi, Atala mengangguk. "oke untuk kamu namanya Kaizen, aku panggil Kai" ucap Atala sambil mengelus kepala Kaizen.

"dan kamu, aku namai Keivan" sambung Atala dan mengelus ke 2 anak adopsinya itu. kalo dilihat-lihat si kembar seperti nya belum terbiasa dengan ini.

"Mom-mommy ga bakal nyakitin kami kan?" tanya Kaizen dan langsung saja memeluk adeknya.

Atala terkejut dikala mereka memanggil dirinya Mommy, bukan hanya itu Atala lebih terkejut dengan pertanyaan Kaizen. Nyakitin? maksud apa? apakah selama mereka tinggal bersama Ibu kandungannya, mereka selalu disakitin?.

Pertanyaan itu berputar di kepala Atala.

"tidak sayang, kemari aku peluk" ujar Atala dan melebarkan tangannya, menunggu si kembar masuk ke dalam pelukannya. Atala kira akan di tolak, ternyata tidak walaupun harus menunggu waktu lama karena si kembar masih agak ragu.

"sayangnya akuu" seru Atala dan mengecup masing-masing pipi si kembar dengan gemas, hal itu membuat si kembar tertawa geli karena tingkah Mommy nya yang begitu lucu.

Sebenernya gua gamau dipanggil Mommy, harusnya gua dipanggil Daddy gitu biar keren. -Atala yang mengharap.

"Mommy" panggil Keivan.

"kenapa hm?" tanya Atala selembut mungkin.

"aku lapar..." jawab Keivan menundukkan kepalanya.

Atala yang melihat itu sedikit kasihan pada anak adopsinya, sepertinya kehidupan mereka sangatlah buruk sebelum bertemu Atala. "ayo kita makan di luar, sebentar ya aku harus menelpon Om-om kalian" ajak Atala kemudian mengambil ponselnya dan menelpon Jai.

"om-om?" bingung Keivan terus menoleh menatap Kaizen, hanya gedikan bahu yang didapatnya.

": Atala.

': Jaiden.

"Halo, Jai".

'yoo, ngape? tumben nelpon'.

"bawa anak-anak ke rumah gua, abis itu kita makan bareng di markas".

'makanannya?'.

"gua masakin".

'bahan-bahannya?'.

"bukannya di kulkas markas ada?". Fyi: markas mereka tuh kayak kontrakan gitu loh, jadi ada kulkas, kasur, sofa dan lainnya.

'kaga, kemaren dimakan sama 2 curut'.

"yaudah ntar beli lagi, gua ada uang saku nih dari Mama gua".

'woke sip, bawa anak-anak nih? ngapain dah?'.

"ck bawa aja, ntar ada kejutan buat lu pada".

'siap bos'.

Atala menutup panggilannya,ia kemudian beralih ke si kembar yang sedang duduk manis di atas kasur miliknya. "ayo bersiap, kita akan keluar rumah" ucap Atala membawa si kembar mendekat ke lemarinya, di sana Atala mencari baju punya dia yang pas masih kecil.

Yosh, dapat! setelah mendapatkannya Atala langsung memakaikan baju itu pada si kembar.

"kita mau kemana, mom?" tanya Kaizen.

"ke markas aku, ayo" jawab Atala sembari mengulurkan tangannya pada kembar, dan diterima oleh Kaizen dan Keivan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C20
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión