Descargar la aplicación
56.6% Dare to try / Chapter 30: KELUARGA HASANN BERDUKA

Capítulo 30: KELUARGA HASANN BERDUKA

Di Bandung ,

Kesehatan pa Rahmat, bapaknya Hasann tiba-tiba memburuk, ia kembali tidak bisa buang air kecil dan dilarikan ke Rumah Sakit Garuda oleh Ahmad.

Hasann yang menyusulnya sempat melongok ke ruang IGD ,lewat gorden yang terbuka sedikit ia bisa melihat bapaknya sedang berbaring . Dokter dan perawat sedang memasukan selang kateter yang besar itu ke alat kelaminnya.

Serem sekali lihatnya juga, dalam hatinya.

Tapi hari itu juga pa Rahmat diperbolehkan pulang kerumah.

Kembali kerumah, bapaknya Hasann balik lagi dengan kebiasaan buruk nya mengkonsumsi daging dan jeroan sapi kesukaannya, juga sate kambing. Padahal sudah diberitahu dokter dan perawat untuk mengurangi atau berhenti mengkonsumsi jenis makanan itu, tapi rupanya susah untuk merubah pola hidupnya.

Beberapa bulan, kemudian Hasann mendengar kabar lagi kalau bapaknya akan dioperasi Prostat di Rumah Sakit Borobudur. Banyak yang menghawatirkan sebenarnya untuk tidak melakukan operasi karena faktor umur yang sudah mencapai angka 70 tahun ini, tapi bapaknya bersikeras untuk menjalani operasi untuk menuntaskan penyakitnya. Mungkin juga ia terpengaruh dukungan Ahmad yang kabarnya menyiapkan dana untuk operasi itu. Engga jelas.

Malamnya setelah operasi selesai , Hasann terlihat duduk diruang tunggu pasien diluar dekat lift. Sempat dia melihat bapaknya berjalan dengan susah payah dibantu Ahmad menuju kamar kecil.

Tapi besok siangnya Hasann mendapat telpon dari abangnya untuk segera kembali ke rumah sakit. Sesampainya di Rumah Sakit ia berkumpul dengan saudara-saudaranya yang lain, Alis, ibunya juga ada disana. Mereka dipanggil masuk menemui bapaknya. Tampak semua berdiri mengelilingi bapaknya yang terbaring lemah. Kondisi fisik pa Rahmat semakin buruk , dokter bilang jantungnya engga kuat,pasca operasi.

"Doakan bapak ya San... ," pesannya lirih. Hanya kalimat singkat itu yang terakhir bapaknya sampaikan ke Hasann.

Sore harinya , Hasann mendapat kabar kalau bapaknya sudah pulang kepangkuan Allah untuk selama-lamanya. Pecah tangisnya di kamar mandi...engga menyangka sedemikian cepat ia pergi.

Ibunya memberitahu anak-anaknya semua, "Dokter dan timnya sudah mengusahakan memompa jantung bapak, tapi tetap tidak berdenyut kembali."

Hasann dan keluarganya berduka.

Periihhh rasanya , dengan siapa lagi dia bisa berkonsultasi ? bapaknya adalah pendukung setia dia dengan rencana-rencananya. Terlalu cepat berpulang sebelum melihat Hasann menikah. Sebelum sempat menimang cucunya. Bahkan sebelum bertemu dengan pacarnya Ririe .

Hasann kehilangan besar, sosok bapaknya yang bijaksana ,kebapakan ,jujur, bersahabat, pekerja keras.

Pemakaman bapaknya dilaksanan setelah beberapa hari disemayamkan di rumah sebuah duka. Semua anggauta keluarga berkumpul, termasuk Ryandi dengan istri dan anak dari Jakarta...teman dan kerabat banyak datang mengucapkan bela sungkawa.

Waktu penguburan di pemakaman umum, Hasann berjalan dipaling depan dengan membawa foto bapaknya.

Selesai doa pengantar ,proses pemakamanpun dilaksanakan. Sekilas Hasann mengedarkan pandangannya ke hadirin yang hadir disana terutama ke rombongan guru dari sekolah tempatnya mengajar. Hasann mencari sosok seseorang tapi hasilnya nihil. Engga ada Ririe disana.

Belakangan diketahui ada pesan duka cita melalui telpon genggamnya, yang sekalian menjelaskan ketidak hadirannya. Sebenarnya Hasann memerlukan kehadirannya disaat berduka seperti ini, tapi dia juga memaklumi jarak tempuh yang jauh untuk seorang Ririe jika harus datang.

Dalam percakapan telpon, Hasann menceritakan sejarah sakit bapaknya semenjak ia kecil waktu bapaknya kena serangan jantung, tapi berhasil selamat dan bisa melanjutkan hidup sampai umur 70 ini. Terakhir bapaknya kena penyakit kanker prostat dan berakhir di kamar operasi. Tapi kondisi semakin memburuk pasca operasi ,dan meninggal karena jantungnya lemah.

Terdengar suara Ririe lewat pesawat telpon, "Maaf Ririe engga bisa datang ya San...Ririe turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ayahanda, semoga semua dosa dan kesalahannya diampuni ya San. Semoga kamu kuat ya San."

"Amin..trimakasih Rie,salam buat ibu dan bapak yaa."


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C30
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión