Nathan menatap Kimberly yang juga menatapnya tetap tanpa bicara. Nathan ingin mengecup bibir yang bersih tapi gadis itu menahannya.
"Maafkan aku," ucap Nathan. Ia harus bisa menjelaskan kepada Kimberly bahwa dirinya tidak memiliki perasaan apa-apa pada Veronica.
"Kenapa kau selalu saja menggampangkan sebuah nyawa? Nyawamu atau nyawaku dua-duanya sangat berharga. Jangan pernah mengucapkan omong kosong hanya karena kau ingin merayuku!" amuk Kimberly.
"Kim, aku tak sedang merayumu. Kau salah paham dengan Veronica. Tak seharusnya kau marah pada gadis malang itu. Kau tak tahu seperti apa hidupnya hingga kau justru cemburu."
"Kau masih saja membelanya, Nathan?"
Kimberly kembali marah. Ia bangkit dari kamarnya begitu juga Nathan.