Setelah berbicara dengan Orion di luar ruangan, Mina pun kembali masuk ke dalam ruangan Raja untuk bertemu dengan Ayah nya yaitu Henry.
"Kemana Orion?" tanya sang Ratu kepada Mina yang baru saja tiba di dalam ruangan.
"Setelah Orion mengajak aku untuk berbicara, dia langsung pergi entah kemana dan katanya ada urusan yang harus dia selesaikan," jawab Mina dengan sopan.
Setelah itu Henry dan Mina pamit untuk pergi keluar dari ruangan Raja, karena Henry dan Mina ingin mengobrol sambil menikmati suasana Kerajaan disini.
Mina tidak tau harus mengajak Ayah nya itu kemana, soalnya Mina masih belum tau banyak tempat-tempat yang berada di Kerajaan ini, paling yang Mina tau hanyalah taman halaman belakang dan taman samping Kerajaan.
Tapi untungnya Henry bilang bahwa lebih baik mengobrol sambil berjalan santai saja di koridor. Jadi Mina dan Ayah nya itu berjalan mengikuti langkah kakinya saja.
Lumayan lama Mina dan Ayah nya itu berbincang-bincang, karena hari juga sudah semakin malam dan Ayah nya itu tidak ingin membuat Mina menjadi telat tidur, jadi Ayah nya mengakhiri pembicaraan dan pamit untuk pulang.
Mina mengantarkan kepulangan sang Ayah hanya sampai pintu gerbang Kerajaan saja, karena dirinya yang terdaftar sebagai peserta calon ratu tidak diizinkan untuk pergi selangkah dari Kerajaan, terlebih lagi sekarang sudah malam.
Setelah sang Ayah sudah pergi, Mina kembali masuk kedalam Kerajaan. Mina berjalan pergi menuju ke kamarnya tetapi di pertengahan perjalanan Mina teringat akan satu hal, ia ingat bahwa dirinya memiliki janji dengan Orion. Janji untuk berteman di perpustakaan samping ruang penyimpanan.
Mau tidak mau akhirnya Mina harus memutar balik, sedikit kesal karena Mina sudah di setengah perjalanan menuju ke kamarnya dan sekarang ia baru ingat bahwa dirinya memiliki janji. Masalahnya jarak perpustakaan Kerajaan itu agak jauh dari tempat Mina sekarang.
Suasana koridor sangat sepi, tidak seperti saat pagi, siang dan sore hari. Di koridor hanya terdapat para penjaga yang berdiri tegap di setiap sudut Kerajaan tanpa bergerak sedikitpun.
Baru pertama kali Mina keluar dari dalam kamar nya saat di malam hari seperti ini dan Mina baru pertama kali juga merasakan Kerajaan yang sepi seperti ini, karena biasanya selalu ramai banyak aktivitas di dalam Kerajaan ini.
Wajar saja ini sudah sepi, karena sekarang sudah jam setengah dua belas, jadi semua orang yang berada di Kerajaan ini sudah berada di dalam alam mimpi mereka masing-masing.
Tetapi Mina merasa beruntung karena sepi jadi ia tidak perlu pergi ke perpustakaan secara diam-diam ataupun mencari alasan jika ada yang menanyakan dirinya.
Saat Mina tiba di perpustakaan, Mina mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan di perpustakaan dan Mina tidak melihat ada orang lain di dalam perpustakaan selain dirinya sendiri.
Sekarang Mina tau alasan mengapa Orion lebih mengajak Mina ke perpustakaan, karena jika seandainya saja tadi Orion menyetujui Mina yang akan menunggunya di taman, maka sudah dipastikan bahwa rahasia tetang Mina akan re bongkar dan mungkin bisa saja Mina dihukum dengan cara di penggal.
Mina masuk kedalam ruangan perpustakaan dan ia memanggil Orion dengan sedikit berbisik, itu dikarenakan Mina takut jika nanti ada yang mendengar suaranya ini.
Lebih dari tiga kali Mina memanggil Orion namun Mina tidak mendapatkan jawaban, dan Mina tidak melihat bahwa ada Orion di sini. "Gue pikir sih Orion udah dateng, ehh tak tau nya ternyata belom," kata Mina sambil memilih-milih beberapa buku yang ada di perpustakaan Kerajaan ini. Mina hanya penasaran saja dan siapa tau Mina dapat menemukan petunjuk mengenai tentang dirinya sendiri.
Mina mengambil buku yang tidak terlalu tebal itu dan Mina membuka buku tersebut, sebelum membuka buku tersebut, Mina merasa heran karena buku itu tidak ada judul di cover buku tersebut, malah cover nya pun tidak ada gambar dan cover itu polos hanya warna cokelat biasa tetapi buku itu sedikit terlihat tua.
Saat Mina membuka lembaran pertama dari buku tersebut, Mina sedikit pusing dengan tulisan yang ada di dalam buku ini. "Aduh nih siapa sih yang nulis? tulisannya sangat susah dimengerti," kata Mina yang sekarang ia sudah mulai membuka lembaran ke dua.
Dan di lembaran kedua pun tulisan nya sama dan membuat Mina memejamkan kedua kelopak matanya sesaat. "Lebih susah dimengerti dibanding tulisan dokter," karena tulisan yang ada di buku ini memang sebelas dua belas dengan tulisan dokter, tetapi tulisan yang ada di buku ini sama sekali tidak bisa di baca oleh Mina, bahkan Mina tidak tau huruf awalan nya itu A, B,C atau huruf alfabet lainnya.
Ketika Mina mencoba untuk berusaha membaca tulisan yang ada di buku tersebut, tiba-tiba saja buku yang berada di tangannya ini di rampas oleh seseorang dan itu membuat Mina kaget.
Dengan spontan Mina berbalik kebelakang untuk melihat siapa yang sudah merebut buku tersebut dari Mina. "Orion??" ternyata yang merebut buku tersebut adalah Orion.
"Balikin bukunya!" pinta Mina tetapi Orion tidak memberikan buku tersebut kepada Mina.
"Kamu itu tidak sopan, ini buku aku, harusnya kamu izin terlebih dahulu ke aku," ucap Orion yang membuat Mina malah kebingungan.
"Apaan sih?? eh ini buku..." Mina merebut buku tersebut dari tangan Orion dan mengangkat buku itu lalu ia tunjukkan di hadapan muka Orion.
"Ada di rak buku perpustakaan dan buku apapun itu kalo udah ada di rak perpustakaan berati itu buku udah jadi hak buat semua orang yang mau baca buku itu," jelas Mina dengan kesal.
"Jadi gue gak salah!" sambung Mina yang setelah itu Orion merebut buku tersebut dari tangan Mina.
"Kamu mau ngomong apa sama aku?" tanya Orion yang mengalihkan pembicaraan karena ia tidak ingin membuat Mina jadi marah, karena kalau sampai Mina marah yang ada nanti urusannya akan menjadi repot dan suara Mina yang cempreng itu bisa saja mengundang orang lain untuk datang ke perpustakaan.
"Oh iya, jadi... lo ini bener kan sih cowok mesum yang ada di parkiran kampus??" sebenarnya Mina sudah tau tetapi ia ingin mendengar jawaban iya dari sih Orion sendiri.
Mengapa Mina bisa tau? yang pertama itu wajahnya Orion sangat mirip dengan cowok mesum yang Mina temui di parkiran kampus.
Kedua, Orion bisa mengerti bahasa nonformal yang Mina ucapkan dan yang ketika itu bagaikan bisa Orion tau Ayah kandung Mina. Dari situ Mina sudah sangat yakin jika Orion itu memang cowok mesum yang Mina kira.
"Iya itu benar," jawab Orion setelah lama berpikir.
Mina menjentikan jarinya. "Tuh kan... kenapa gak lo jujur aja sih dari awal, kan gue jadinya gak perlu capek-capek ngehindar hadangan pedang lo itu."
"Oke gimana kalo kita bikin rencana untuk kabur dari Kerajaan ini? kan lo jadi gak perlu tuh repot-repot buat pura-pura jadi pangeran di Kerajaan ini sama satu lagi, kan kalo lo jadi Pangeran otomatis bakalan ngurusin kehidupan rakyat sama Kerajaan ini kan? itu tuh sangat merepotkan!" Mina mencoba membujuk Orion agar Orion mau membuat rencana dengan Mina.
Tetapi sayang nya Orion sama sekali tidak berminat dengan apa yang Mina usulkan itu. Jadi Orion hanya menatap Mina dengan tatapan seperti malas.
Mina yang di tatap seperti itu pun langsung bertanya. "Ngapain sih lo liatin gue kaya gitu?"
Orion tetap tidak menjawab malah Orion sekarang sudah melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Mina yang masih menatap tak percaya, karena dirinya ditinggal begitu saja oleh Orion. Tak lupa Orion pergi dengan membawa buku coklat yang ia rebut dari Mina.
"HEH ORION!" panggil Mina dengan berteriak.
"SUMPAH YAAA LO__ ARGH DASAR COWOK NYEBELIN!" kesal Mina yang setelah itu ia juga pergi keluar dari dalam perpustakaan menuju ke kamar nya sendiri.