Descargar la aplicación
39.28% cinta tanpa syarat / Chapter 22: kamu,,,,,

Capítulo 22: kamu,,,,,

" sayang hari ini teman aku mau datang,,,aku akan kenalkan kamu dengan sahabatku,,,ucap varun pada zia,

mereka sedang duduk di ruang tenga menikmati waktu santai karena hari itu hari minggu varun tidak pergi kantor.

"zia baru tau ka varun punya sahabat,,! kata zia sambil menatap menatap ke atas,,karena zia sedang tiduran di pangkuan varun yang sedang duduk di sofa menyaksikan siaran televisi.

"entar aku kenalkan,,mungkin bentar juga dia nyampe ! ucap varun juga menatap zia sambil mengusap puncak kepala zia lembut.

"hhhmmm,,,zia hanya bergumam

"oh iya zia lupa,,, Riska juga hari ini mau datang katanya.

"iya,,,jawab varun

"zia mau ke kamar dulu,,mau ngambil henpon,,ucap zia yang sudah bangun dari pangkuan varun tanpa menunggu jawaban varun dia langsung berdiri dan menuju ke kamar.

Ting tong,,,,suara bel rumah mereka berbunyi.

"Biar saya yang bukain pintunya bi,,,kata varun yang masih duduk di ruang tengah ,pada bibi yang mau membukakan pintu.

"Baik tuan,,,,ucap bibi dan kembali ke dapur.

varun pun keluar membukakan pintu.

"Halo brow,,,,sapa orang itu setelah di bukakan pintu.

"Leo,,,,ucap varun melihat sahabatnya sudah berada di rumahnya.

"Yoi barow,jawab leo dengan memeluk bahu varun dari dari samping.

varun hanya menghembuskan napasnya melihat tingkah leo.

"Baiklah,,,,silahkan masuk,,,ucap varun dan mengajak leo untuk masuk.

"Mana istrimu,,,? aku penasaran skali dengan orang yang bisah mencairkan hatimu yang dingin seperti es itu,,ucap leo sambil berjalan mengikuti varun ke ruang tamu dengan melihat ke arah varun yang berada di sampingnya.

varun tak menggubris ucapan leo,,,

"Bi,,,,buatkan minum buat tamu tak di undang ini,,,ucap varun datar.

leo pun melihat varun dengan tertawa kecil yang sudah asik duduk di sofa ruang tamu.

"istrimu dimana,,? tanya leo.

"lagi ke kamar ngambil henponnya,,! jawab varun datar yang juga sudah duduk di sofa di samping.sahabatnya.leo hanya manggut-manggut mendengar jawaban dari varun.

"kapan kau kembali ke singapur,,? tanya varun.

"Ga tau,,,belum ketemu sama punjaan hatiku,jawab leo santai.

"cik,,,,dasar kau,,,ucap varun malas.

leo memang sudah sebulan di indonesia karena ada pekerjaan yang harus dia urus,,dan sering berkunjung ke kantor varun,dan hari ini baru dia berkunjung di rumah varun.

"teman ka varun sudah sampai,,,? tanya zia yang sudah menghampiri mereka di ruang tamu.zia belum melihat taman dari suaminya itu karena posisinya yang membelakangi zia.

"iya sayang,,,kenalkan ini leo sahabat aku,,jawab varun.

"Hai,,aku, ,,, ucapan zia terhenti karena melihat wajah dari teman suaminya itu..

"Kamu,,,,,kata leo sambil berdiri melihat ke arah zia.varun memperhatikan mereka dengan mengernyitkan keningnya.

"Apa kalian sudah saling kenal,,,,tanya varun yang juga ikut berdiri.

"Ini orang yang perna zia ceritain ke ka varun waktu itu,,yang tak sengaja zia senggol itu,jawab zia sambil melihat ke arah varun dan leo bergantian.

"Jangan bilang orang yang kau ceritakan padaku waktu itu adalah istriku..! ucap varun dengan tatapan penuh intimidasi pada leo.

Leo yang melihat tatapan dari varun hanya bisa menelan ludahnya dengan susah paya,sambil senyum-senyum dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.Dia tidak menyangka perempuan yang membuat hatinya penasaran dan tak tenang adalah istri dari sahabatnya itu,dan dia mencaritakan semuanya pada sahabatnya itu.

"Maafkan aku brow,,,aku tak tau kalau dia istrimu,,! ucap leo yang sudah salah tingkah dan senyum-senyum .

"Buang jau-jau perasaanmu itu kalau kau masih ingin hidup,,ucap varun menatap leo dengan dingin.leo hanya garuk-garuk kepala melihat tatapan varun yang menakutkan

"Jadi dia sahabat ka varun,ucap zia.

"Iya,,,jawab varun lembut dan menarik pinggang zia agar duduk di sampinya.

"Pis brow,,,aku akan membuang jau-jau perasaanku,ucap leo yang mengangkat kedua jarinya.

varun hanya menatapnya malas.sedangkan zia hanya bingung melihat mereka berdua dan wajah varun yang terlihat kesal.

ting tong,,,bel rumah itu kembali berbunyi.

"zia bukain puntu dulu dulu ka,,,mungkin riska,,kata zia yang di anggukan kepala oleh varun.

zia pun berlalu dari tempat itu,dan segera membuka pintu rumah.

"Riska,,,kau sudah sampe,,ucap zia tersenyum senang melihat sahabatnya karena mereka sudah lama tak bertemu.

"aku kangen banget sama kamu,,,ucap riska dan memeluk zia.

"Ayo kita masuk,,,ajak zia dan di iyakan oleh riska.merekapun masuk sambil bergandengan.

"Ka riska sudah sampe,,,kata zia yang sudah berada di ruang tamu.

"Ka varun,,,kata riska sambil bersalaman dengan varun.

Riska juga memanggil kaka pada varun atas permintaan varun karena dia tak ingin di panggil pa oleh sahabat istrinya itu.

"silahkan duduk ris,,,ucap varun."oh iya,kenalin in sahabat aku,,,kata varun memperkanalkan leo pada riska.

"Halo,,,saya leo,,,ucap leo sambil mengulurkan tangannya kedepan.

"Saya riska,,,jawab riska membalas uluran tangan leo sambil tersenyum.

Leo menatap riska dengan dalam.

"Ehem... varun berdehem melihat leo yang menata riska tanpa berkedip .

leo yang tersadar langsung melepaskan tangan riska buru-buru yang sudah salah tingkah.sedangkan riska tak mengerti.

"zia mau buatkan minum dulu untuk riska,kamu duduk dulu dengan ka varun dan ka leo.ucap zia yang sudah memanggil leo dengan sebutan kaka dan berlalu meninggalkan mereka tanpa perduli dengan tatapan varun.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C22
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión