Amrita duduk di tepi tempat tidur dengan perasaan campur aduk. Ia seperti bermimpi ketika Pangeran Husen datang menghampirinya setelah menutup pintu. Amrita menjadi sangat gugup. Ia tidak mengira kalau pangeran Husen akan menyentuhnya terlebih dahulu mengingat bahwa Ia hanyalah pengantin tambahan. Lagi pula Ia bukan anggota kerajaan Rajna sehingga Ia tidak perlu menjalani ritual yang menyebalkan itu.
Dan itu suatu keberuntungan baginya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Ia harus melakukan ritual itu kalau Ia sudah tidak suci lagi. Ini benar - benar suatu keberuntungan baginya. Pernikahannya di kerajaan Rajna telah menyelamatkannya dari aib malam kesucian.
Dan Pangeran Husen tahu persis itu sehingga Ia memilih menyentuh Amrita terlebih dahulu. Ia tidak harus mempermalukan Amrita tentang kesuciannya yang sudah hilang.