Nizam terdiam, Ia menatap malam yang gelap. Pikirannya sebenarnya begitu kalut dengan masalah yang bertubi - tubi menghadangnya. Dan kejadian matinya Edward dan pengkhianatan Imran membuat Ia sangat terguncang. Tetapi Ia berusaha menutupi kalutnya perasaan dia di hadapan Alena. Nizam tahu kalau posisi Alena leibh tidak nyaman dibandingkan dirinya.
Alena seperti orang yang terdampar di padang pasir dan tidak tahu arah. Nizam khawatir Alena malah akan menemukan seorang penunjuk arah yang salah. Karena Nizam tahu kalau Ia tidak akan punya banyak waktu untuk selalu mendampingi Alena sebagaimana ketika Ia di Amerika. Di Amerika Ia banyak dibantu oleh Mr. Arescha sehingga Nizam memiliki banyak waktu bersama Alena.
Tetapi di sini Ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Nizam masih trauma dengan pengkhiantan Imran jadi untuk sementara waktu Ia butuh menenangkan diri sambil menganalisa siapa saja yang sebenarnya berkhianat.