Pangeran Abbash mengusap tekuknya. Ia masih ingat ketika di hajar Arani di tempat kediaman Nizam di Amerika sampai badannya semua babak belur dan Ia hampir saja tewas mengenaskan kalau saja tidak dihalangi oleh Nizam. Tapi melihat muka datar Arani, Ia tidak tahan untuk tidak menyapanya, Jadi walaupun Ia pernah menolong Arani tetapi Ia berusaha untuk tidak main - main.
"Apa kabar Arani ? Kau tampak semakin cantik dan gagah" Kata Pangeran Abbash sambil tersenyum takut - takut. Ia seperti anak kecil yang ingin memberikan makan seekor kucing yang galak. Ia mengulurkan tangan takut - takut tapi tetapi walaupun takut, Ia tetap ingin mencobanya.
Dan Arani juga tahu diri, sekarang Pangeran Abbash sudah seperti keluarga Nizam sendiri dan kedatangannya ke Azura pasti ada kaitannya dengan adiknya maka Arani tidak berani bersikap tidak hormat sehingga Ia kemudian membungkukkan badannya dan memberikan jawaban. Lagipula Pangeran Abbash ini pernah menolongnya sewaktu di Amerika.