Nizam termangu mendengar pertanyaan Alena. Pikirannya kembali melayang ke beberapa saat sebelum Ia berlari ke arah ruangan para bayi. Nizam menendang Imran hingga terpental ke arah tembok dan Amar serta Pangeran Thalal langsung menghajar para penjaga.
Ketika Alena berlari ke arah ruangan bayi, Nizam kemudian memerintahkan Pangeran Thalal untuk segera mengejar Alena yang Nizam perkirakan berlari ke arah ruangan para bayi. Nizam tidak berani meninggalkan Imran di bawah penanganan Amar yang sedang kalap dan emosi. Ia harus memastikan Imran mati atau memang tidak berdaya di bawah pengawasannya.
Nizam juga tidak ingin meninggalkan Cynthia bersama Imran karena takut di jadikan sandera juga. Imran adalah kepalanya sedangkan pengawal lain adalah ekor dan badannya. Biasanya kalau kepalanya sudah kena maka yang lainnya akan kehilangan kekuatannya walaupun tidak seluruhnya jadi Nizam mengandalkan kecerdasan Alena agar Alena mampun mengelabui para penjaga lain.