"Aku benar-benar bosan dengan segala macam pembicaraan omong kosong di Aula tadi. Kau sih..yang memaksa Kita pergi ke sana untuk mendengarkan ocehan Edward. Apa sekarang kau sudah puas?? Ocehan apaan? Berapa patah Edward berbicara? Bisa di hitung dengan jari. Ia lebih banyak diam dan termenung kaya patung Liberti saja. " Alena mengomel sambil menggandeng tangan Nizam. Sungguh membuat iri semua wanita yang memandangnya.
Nizam tertawa kecil Ia tidak menjawab kekesalan Alena, Ia malah mengungkapkan keheranannya, " Ngomong-ngomong Alena, jawaban mu tadi sungguh luar biasa. Bagaimana Kau bisa menjawab seperti itu?. Biasanya Kau begitu polos"
Alena memandang Nizam dengan pandangan tidak suka. " Kau tau cerita tentang orang gila dan seorang sopir?"
Nizam menggelengkan kepalanya. Alena mulai bercerita.