Setiap ucapan Bian yang terdengar konyol, menyimpan teka-teki yang harus Mayang pikirkan saat ini.
Perlahan wajah Mayang berubah seiring pikirannya dapat menyimpulkan isi pesan yang Bian ucapkan.
Buliran air mata mulai terlihat mengalir dari sudut matanya.
"A-apa aku sedang mengandung, Bian? Aku sedang hamil seorang bayi di sini?" tanya Mayang dengan lirih seraya meletakkan kedua telapak tangannya ke perutnya sendiri.
Bian mengusap lelehan air mata Mayang dengan kecupan bibirnya.
"Iya, May. Kamu mengandung. Kamu telah menghadirkan cinta yang lain di tengah kita. Kamu menjadikanku seorang ayah lagi. terima kasih, Sayang. Aku semakin mencintaimu!" jawab Bian seraya memeluk serta mengecup dahi Mayang dalam-dalam.
"Ah, Tuhan. Apa aku sedang bermimpi? Aku sedang mengandung tapi aku sama sekali tidak tahu? Wanita seperti apa aku ini?" ucap Mayang lirih dalam bahagia sambil mempertanyakan kebodohannya yang tidak menyadari kehamilan sendiri.